Menuju konten utama

Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh Melambat di Q3 Jadi 4,89%

Meski melambat, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kuartal III 2025 tumbuh di angka 5,04 persen.

Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh Melambat di Q3 Jadi 4,89%
Warga berbelanja kebutuhan pokok di salah satu supermarket kawasan Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada kuartal III 2025 konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,89 persen secara tahunan (year on year/yoy), melambat dibandingkan periode kuartal III 2024 yang masih tumbuh sebesar 4,91 persen. Meski begitu, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kuartal III 2025 tumbuh di angka 5,04 persen.

“Konsumsi rumah tangga tumbuh didorong oleh transportasi dan komunikasi sebesar 6,41 persen, yang tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah angkutan rel dan angkutan laut,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam rilis BPS, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).

Perlu diketahui, konsumsi transportasi dan komunikasi tercatat sebesar 6,4 persen. Selain itu, untuk konsumsi restoran dan hotel tumbuh sebesar 6,32 persen, tercermin dari wisatawan nusantara.

Sementara itu, menurut Edy, perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga per akhir September 2025 sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan optimisme masyarakat untuk melakukan konsumsi.

“Jadi, selain pendapatan, kadang-kadang kita semua itu melakukan belanja kalau kita merasa optimis, ini perekonomian baik-baik saja. Jika ekonomi tumbuh lebih tinggi dan berdampak pada pendapatan rumah tangga, maka hal ini juga akan dapat mengakselerasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga,” tambah Edy.

Sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran, peningkatan pendapatan total atau disposable income masyarakat lah yang akan mampu membalikkan konsumsi rumah tangga kembali tumbuh tinggi. Adapun, menurut Edy, salah satu program yang bisa membuat pendapatan total masyarakat mengalami peningkatan adalah dengan memberikan bantuan sosial, khususnya kepada masyarakat kelas menengah ke bawah.

“Barangkali program-program yang cocok, kemudian bisa merangsang rumah tangga itu merangsang konsumsi. Sebetulnya, di triwulan sebelumnya juga banyak ya, program bantuan dan sebagainya dari pemerintah yang kemudian itu juga memicu konsumsi dari rumah tangga,” tutup Edy.

Baca juga artikel terkait KONSUMSI RUMAH TANGGA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra