Menuju konten utama

12 Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor, Fungsi, & Cara Perawatan

Komponen sistem kemudi di sepeda motor perlu rutin diperiksa dan dirawat. Simak ulasan lengkap tentang komponen sistem kemudi sepeda motor dan fungsinya.

12 Komponen Sistem Kemudi Sepeda Motor, Fungsi, & Cara Perawatan
Stang kemudi sepeda motor. foto/istockphoto

tirto.id - Sistem kemudi sepeda motor berperan penting dalam menjaga stabilitas kendaraan dan kesigapan manuver. Fungsi sistem kemudi motor yang paling utama mengendalikan arah roda depan dan membuat kendaraan seimbang saat melaju. Sistem kemudi pun berfungsi menopang beban dari motor dan pengendaranya.

Cara kerja sistem kemudi motor sebenarnya tidak rumit amat. Kendali utama terletak di setang yang terkoneksi dengan garpu depan. Ketika setang digerakkan ke kanan atau kiri, roda depan mengikuti arahnya. Setang juga perlu stabil saat motor melaju kencang.

Agar sistem kemudi motor bekerja dengan efektif dan responsif, komponen-komponennya harus terpasang secara tepat dan rutin terawat. Guna mengenal semua komponen sistem kemudi dan fungsinya di sepeda motor, simak ulasan berikut.

Komponen Sistem Kemudi Motor dan Fungsinya

Secara garis besar, komponen sistem kemudi sepeda motor meliputi setang, garpu, dan roda depan. Namun, masih ada beberapa komponen kemudi sepeda motor lainnya yang memiliki fungsi tidak kalah penting.

Berbagai komponen sistem kemudi motor tadi mesti dalam kondisi prima dan terpasang secara presisi. Jika tidak, masalah di kemudi motor dapat bikin pengendara celaka.

Berikut ini penjelasan 12 komponen sistem kemudi sepeda motor dan fungsinya:

1. Stang kemudi (Handlebar)

Stang kemudi motor sering disebut sebagai batang kemudi atau handle bar. Komponen ini adalah bagian yang dipegang oleh pengendara saat mengendalikan arah roda motor. Ada dua bagian stang kemudi motor, yaitu sebelah kiri dan kanan.

Agar lebih kuat dan awet, stang motor biasanya terbuat dari bahan logam, seperti baja atau aluminium. Umumnya, terdapat dua tipe stang. Keduanya adalah stang tipe tubular dan tipe pressed steel.

2. Handgrip stang motor

Handgrip adalah bagian dari stang yang biasa dipegang oleh pengemudi motor. Umumnya handgrip berupa lapisan dari bahan karet atau silikon agar daya cengkramnya lebih kuat dan lebih nyaman.

3. Poros lemudi (steering stem)

Tangkai stir atau poros kemudi yang disebut steering stem merupakan komponen kemudi sepeda motor yang menghubungkan stang kemudi dengan garpu depan (front fork).

Komponen kemudi motor ini berfungsi untuk mentransfer gerakan stang ke roda depan. Dengan begitu, pengendara dapat mengendalikan gerak dan arah laju sepeda motor.

4. Jembatan garpu sisi atas

Komponen kemudi sepeda motor ini hanya ada di kendaraan roda dua yang menggunakan suspensi tipe telescopic. Di sepeda motor dengan tipe suspensi telescopic, tangkai kemudi terhubung dengan jembatan garpu sisi atas.

Fungsi komponen sistem kemudi ini tidak hanya sebagai penyangga garpu (tangkai shock absorber) tetapi juga tempat untuk meletakkan tangkai kemudi. Jadi, ia berperan sebagai penghubung tangkai dan poros kemudi.

5. Penjepit tangkai kemudi

Penjepit tangkai kemudi adalah komponen kemudi sepeda motor yang berperan sebagai pengencang. Komponen tersebut berfungsi mengikat tangkai kemudi dengan bagian atas jembatan garpu serta pemegang tangkai kemudi.

6. Garpu depan (front fork)

Front fork atau garpu depan merupakan komponen sistem kemudi sepeda motor yang menghubungkan roda depan dengan rangka. Front fork berupa dua batang yang menjulur ke bawah dan terhubung ke roda depan.

Komponen tersebut memiliki fungsi front suspension, yang membantu menyerap kejutan pada saat motor melaju di jalanan. Front fork termasuk komponen yang sangat penting untuk menjaga kestabilan sepeda motor dan kenyamanan berkendara.

7. Shock absorber

Shock absorber merupakan komponen kemudi sepeda motor yang berada di bawah stang kemudi. Komponen ini berfungsi untuk meredam kejutan saat motor melintasi jalan yang kasar atau bergelombang.

Komponen ini akan memberikan kenyamanan ketika berkendara dan membantu menjaga kendali atas motor, terutama saat melalui jalan yang tidak rata.

8. Rod end dan tie rod

Rod end adalah komponen kemudi sepeda motor berupa persendian yang memiliki fungsi sebagai penghubung garpu depan dan roda depan.

Sementara itu, tie rod merupakan komponen yang menghubungkan rod end dengan stang kemudi. Kedua komponen ini sangat penting fungsinya dalam mengatur pergerakan roda depan.

9. Roda depan (front wheel)

Roda depan atau front wheel termasuk komponen kemudi sepeda motor yang terhubung dengan garpu depan sehingga selalu mengikuti arah kendali pengendara dari stang. Roda kemudi ini memiliki peran utama dalam mengubah arah gerak sepeda motor.

10. Bearing

Komponen kemudi sepeda motor yang disebut sebagai bearing berguna buat memastikan gerakan motor lancar dan minim gesekan antar-komponen. Bearing memungkinkan stang dan roda depan bergerak dengan mulus.

11. Baut dan pengencang

Baut dan pengencang bisa disebut sebagai komponen pendukung kemudi sepeda motor. Walaupun demikian, keduanya memiliki fungsi sangat penting. Baut dan pengencang ini berfungsi untuk memantapkan dudukan poros kemudi serta kepala kerangka. Lancarnya pergerakan bearing akan memengaruhi enteng atau tidaknya gerakan kemudi motor.

12. Seal penutup debu

Komponen kemudi sepeda motor berupa seal penutup debu ini berperan untuk menahan debu, kotoran, dan air masuk ke dalam bearing. Dengan adanya seal atau penutup tadi, bearing tidak mudah aus atau macet.

Cara Perawatan Sistem Kemudi Sepeda Motor

Agar sistem kemudi sepeda motor berfungsi dengan baik, pemeriksaan kondisi komponen dan perawatan perlu rutin dilakukan. Bagaimana cara perawatan sistem kemudi sepeda motor? Simak sejumlah tips berikut:

1. Pemeriksaan komponen

Agar sistem kemudi sepeda motor selalu terawat dan berfungsi dengan baik, pemeriksaan rutin terhadap seluruh komponennya perlu dilakukan. Dengan pemeriksaan rutin, setiap potensi masalah dapat terdeteksi lebih dini.

Pemilik sepeda motor harus memastikan tidak ada retakan, aus, kendur, atau kerusakan lain pada setiap komponen kemudi sepeda motor. Pemeriksaan rutin ini dapat dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan atau saat motor diservis di bengkel.

2. Mengecek batang kemudi

Pengecekan batang kemudi bisa dilakukan dengan memeriksa kekencangan baut-baut di sejumlah komponen. Periksa juga arah kemudi dan kelurusannya. Pastikan celah di antara bagian depan dan belakang batang kemudi seragam.

3. Memeriksa dan menyetel poros kemudi

Pemeriksaan dan penyetelan poros kemudi berguna untuk memastikan fungsinya berjalan baik. Ada beberapa cara menyetel kemudi sepeda motor, yakni sebagai berikut:

a. Cek kondisi poros kemudi

Saat mengecek kemudi depan, pemasangan fork depan di bodi perlu dilihat. Lalu, angkat roda depan dari atas tanah dan lakukan sejumlah langkah pemeriksaan berikut:

  • Belokkan stang ke kiri dan kanan, cek apakah lancar-lembut atau tersendat-sendat.
  • Biarkan stang kembali dengan sendirinya dan perhatikan apakah kemudi menyentuh stopper serta dapat memantul kembali dengan baik.
  • Periksa bantalan sistem kemudi
  • Pegang ujung fork bagian bawah. Lantas goyangkan ke depan-belakang. Perhatikan apakah ada yang longgar. Jika gerak kemudi tidak lancar atau longgar, pengemudi harus menyetel mur steering stem. Bila mur itu terlalu kencang, kemudi tidak akan dapat bergerak lancar dan penekanan terjadi di jalurnya sehingga merintangi gerak perputaran kemudi.

b. Menyetel kemudi

Bila penyetelan mur kemudi tidak membuat pergerakan stang jadi lebih lancar, walaupun dengan cara melonggarkannya sedikit, pemilik motor harus membongkar sistem kemudi dan memeriksa beberapa hal ini:

  • Periksa keselarasan dari pergerakan sistem kemudi.
  • Letakkan balok kayu atau dongkrak di bawah mesin sehingga roda depan terangkat.
  • Belokkan batang kemudi ke kiri-kanan perlahan sambil cek gerakannya lancar atau tidak.
  • Perhatikan kabel-kabel. Jangan ada yang menekan kebebasan sistem kemudi.
  • Jika kemudi terlalu berat atau ringan, putar mur pengikatnya sampai mencapai ketepatan dan dirasa lancar pergerakannya.
  • Jika dengan cara pada poin tiga masih tetap belum teratasi, lepaskan roda depan dan seluruh susunan sistem stang kemudi. Mungkin poros kemudi bengkok, bola baja/kones dan dudukannya aus/retak atau kemungkinan kurang gemuk pelumas.
  • Periksa tekanan angin ban dan pastikan sesuai standar.

4. Memilih suku cadang yang tepat

Selain pemeriksaan rutin, pemilik sepeda motor harus memilih suku cadang yang tepat bila ada komponen yang harus diganti. Pastikan memilih suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi sepeda motor. Sebaiknya pemilik motor berkonsultasi dengan ahli mekanik di bengkel terpercaya agar dapat menentukan suku cadang yang tepat untuk kemudi motor.

Baca juga artikel terkait SEPEDA MOTOR atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gearbox
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Addi M Idhom