tirto.id - Sepeda motor pertama di dunia diciptakan di Jerman, oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach. Sejarah perkembangan teknologi otomotif sepeda motor di Indonesia juga diimpor dari pabrikan Jerman.
Pada dasarnya, perkembangan teknologi otomotif sepeda motor di Indonesia tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajah tanah air.
Bahkan, orang pertama yang memiliki sepeda motor di Indonesia bukan penduduk asli, melainkan orang Inggris.
Saat Jepang menjajah, teknologi otomotif sepeda motor di Indonesia juga semakin berkembang. Bahkan, pasca-kemerdekaan, pasar otomotif sepeda motor di tanah air mayoritas dikuasai pabrikan Jepang.
Hingga sekarang ini, teknologi otomotif berupa sepeda motor di pasaran begitu beragam, baik dari segi merek, jenis, hingga kapasitas tenaga mesinnya.
Lantas, motor masuk Indonesia tahun berapa?
Sejarah Perkembangan Teknologi Otomotif Sepeda Motor di Indonesia
Berikut ini perkembangan teknologi otomotif sepeda motor di Indonesia yang dibahas serta dibagi dalam beberapa dekade:
1. Sebelum 1900-an
Sejarah perkembangan sepeda motor di Indonesia dimulai pada 1893 ketika John C. Potter, orang Inggris yang bekerja sebagai masinis pertama di Pabrik Gula Oemboel Probolinggo, memesan kendaraan roda dua secara langsung ke pabriknya di Hildebrand und Wolfmüller, München, Jerman.Sepeda motor kepunyaan John C. Potter ditenagai mesin 2 silinder horizontal. Bahan bakarnya bensin atau naftah. Untuk menghidupkan motor pabrikan Jerman tersebut, membutuhkan waktu sekira 20 menit.
2. Periode 1900 hingga 1920-an
Ikatan motor pertama bernama Javasche Motor Club dibentuk di Semarang, Jawa Tengah, pada 1906. Pasca-kemerdekaan, tepatnya pada 1950, organisasi tersebut diambil alih Departemen Perhubungan, dan berubah nama menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI).Sejak itu, pelbagai merek sepeda motor masuk ke Indonesia dengan spesifikasi mesin di atas 100 cc, melalui proses impor. Mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, hingga Norton, mulai dipasarkan di Nusantara.
Pada praktiknya, pejabat Hindia-Belanda mulai secara rutin mengendarai sepeda motor. Sepanjang tahun 1917, misalnya, setidaknya ada enam pejabat yang mengendarai sepeda motor, utamanya di wilayah Jawa.
3. Periode 1930 hingga 1950-an
Sepeda motor pertama yang ada di Indonesia, milik Potter, disumbangkan ke Museum Mpu Tantular pada 1934.Pada masa peralihan tentara Jepang ke tentara Sekutu (Belanda-Inggris), merek motor pabrikan Inggris, BSA, mulai menjamah pasar Indonesia. Ukuran mesin yang ditawarkan bervariasi mulai 150 hingga 500 cc.
4. Dekade 1960-an
Pada awal 1960-an, motor berjenis skuter Vespa mulai masuk ke Indonesia. Tak lama setelahnya, skuter Lambretta masuk Indonesia menyusul skuter Vespa.Pada dekade yang sama, tepatnya 1961, merek motor asal Jepang masuk ke Indonesia, yakni Honda. Pabriknya bernama Setia Budi Motor.
Di tahun yang sama, beberapa merek Jepang masuk, mulai dari Suzuki, Yamaha, Kawasaki, hingga Tohatsu. Jenis motor pada dekade ini di pasaran Indonesia beragama, mulai sports hingga bebek.
Pada 1969, berdiri agen penjualan sekaligus industri perakitan sepeda motor Suzuki di Cakung bernama PT Indohero Steel & Engineering Company (ISEI).
5. Dekade 1970-an
Pada dekade 1970-an, banyak pabrik-pabrik motor berdiri, mulai PT Federal Motor (11 Juni 1971), Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (6 Juli 1974), hingga PT Suzuki Indonesia Manufacturing di Cakung.6. Periode 1980-Sekarang
Sepeda motor di Indonesia mengalami berbagai perkembangan dari bentuk ukuran hingga variasi harga. Industri motor bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan.Pada 2018, motor listrik mulai dikenalkan di Indonesia. Puncaknya pada 20 Maret 2023, pemerintah mengeluarkan subsidi untuk program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin