tirto.id - Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa pihaknya memberikan atensi yang serius terhadap Affan Kurniawan, seorang ojek online (ojol), yang tewas terlindas mobil rantis polisi, pada Kamis (28/8/2025).
"Komnas HAM tentu menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya almarhum Affan Kurniawan dan juga korban luka lainnya. Komnas HAM menaruh atensi yang sangat serius terhadap aksi unjuk rasa, yang terjadi di Jakarta sejak tanggal 25 Agustus 2025 hingga hari ini," kata Anis dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jumat (29/8/2025).
Ketua Komnas HAM tersebut menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa pihak terkait atas kejadian itu. Sore hari ini, Komnas HAM juga akan meminta keterangan dari tujuh pelaku yang dianggap berkontribusi atas tewasnya Affan.
"Dan kami juga sudah meminta keterangan kepada beberapa pihak terkait, dan sore hari ini kami juga akan meminta keterangan kepada tujuh pelaku yang juga sudah diperiksa oleh Propam (Polri)," ujarnya.
Selain itu, Anis dengan tegas mengecam tindakan kepolisian yang dianggap brutal dalam menangani massa aksi. Menurutnya, penindakan tegas kepolisian hingga menghilangkan nyawa seseorang bukanlah tindakan yang etis.
"Komnas HAM mengecam tindakan Oknum Keposilan Republik Indonesia yang telah melakukan tindakan brutal sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa. Atas serangkaian langkah-langkah tersebut, Komnas HAM juga menemukan fakta-fakta di lapangan."
Anis mengingatkan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi. Namun, dengan mengedepankan langkah-langkah yang damai untuk kenyamanan bersama. Hal tersebut juga tertuang pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 39/ 1999 tentang HAM.
"Kami mengajak masyarakat tidak merasa takut atas peristiwa ini, tetapi untuk terus bisa menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan cara-cara yang damai."
,;Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































