tirto.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengakui selama ini pihaknya masih mengimpor food tray atau wadah makanan untuk kemasan Makan Bergizi Gratis (MBG). Impor ini dilakukan lantaran produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan MBG.
Dadan menjelaskan saat ini target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta. Sedangkan, kemampuan industri dalam negeri hanya mampu memproduksi sebanyak 6 juta tray dalam per bulan. Dengan begitu, apabila dihitung selama 5 bulan, industri dalam negeri hanya mampu memasok 30 juta tray.
“Jadi kalau harus semuanya menggunakan tray itu, artinya kan kita masih membutuhkan barang yang didatangkan dari luar negeri,” kata Dadan saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Tingginya kebutuhan tersebut, membuat pemerintah melonggarkan relaksasi impor. Ini dilakukan agar program MBG tidak terhambat.
Kendati begitu, khusus pembelian di sejumlah wilayah yang dibangun oleh pihaknya, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), pastinya akan memasok produk dalam negeri.
“Pasti kami beli produk dalam negeri, bukan impor. Itu hanya untuk mitra,” jelasnya.
Dia menjelaskan, impor food tray sudah digunakan sejak pelaksanaan MBG di Sukabumi pada 2024. Dari situlah pihak BGN menemukan bahwa tray itu merupakan produk impor yang ternyata kualitasnya bagus sehingga diperkirakan cocok untuk pendistribusian MBG.
Tingginya permintaan, kata Dadan, membuat industri dalam negeri terdorong untuk membuat produk yang serupa. “Industri dalam negeri baru sadar bahwa ini ada demand-nya sekarang diciptakan oleh Badan Gizi. Jadi sekarang justru dengan adanya tray yang digunakan itu, industri dalam negeri akhirnya mau memproduksi," jelas dia.
Menyadari kualitasnya yang bagus sehingga banyak dibutuhkan, Dadan berharap produk dalam negeri dapat menghasilkan kualitas yang sama baiknya. “Awalnya kan tidak ada yang memproduksi. Ya itu salah satu manfaat hadirnya program makan bergizi untuk hilirisasi nikel yang ada di Indonesia,” ucapnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































