tirto.id - Anak suka memukul ternyata disebabkan oleh beberapa hal dan perlu dihadapi dengan bijak oleh orang tua. Ketahui penyebab dan cara mengatasi anak yang suka memukul.
Fase anak suka memukul biasanya terjadi saat mereka memasuki usia toddler atau sekitar dua hingga tiga tahun, demikian dikutip dari Children's Mercy. Selain memukul, biasanya perilaku ini dibarengi dengan menggigit.
Kebanyakan orang tua mungkin bertanya-tanya kenapa anak suka memukul. Padahal, hal tersebut tidak pernah dilakukan apalagi diajarkan oleh orang sekitar.
Sikap anak ini tentunya menimbulkan kekhawatiran pada orang tua. Menurut laman Pathways, sebenarnya memukul bukan berarti anak tersebut nakal atau suka merundung.
Terkadang, anak memukul karena terdapat alasan yang menyebabkan mereka melakukan hal tersebut.
Kenapa Anak Suka Memukul?
Penyebab anak suka memukul orang tua atau orang lain umumnya terjadi karena luapan emosi. Selengkapnya, simak informasi di bawah ini.
1. Frustrasi atau Kesal
Ketika anak merasa marah atau kecewa, mereka mungkin memukul sebagai cara mengungkapkan perasaan. Ini bisa terjadi saat kalah dalam permainan atau merasa tidak didengar.2. Belum Belajar Berbagi
Anak-anak prasekolah sering kesulitan berbagi dan bermain bersama. Mereka belajar melalui contoh dan bimbingan orang tua tentang perilaku yang baik.3. Menjelajahi Dunia
Dikutip dari Medical News Today, balita bisa memukul untuk melihat reaksi atau mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Terkadang mereka melakukannya karena rasa ingin tahu atau antusiasme.4. Mencari Perhatian
Anak juga bisa memukul untuk mendapatkan perhatian orang dewasa, terutama jika mereka merasa diabaikan.5. Kelelahan
Saat merasa lelah atau ada perubahan mendadak di luar rutinitasnya, anak mungkin tantrum dan akhirnya memukul karena tidak mampu mengekspresikan perasaan.6. Membela Diri atau Meniru
Mereka mungkin memukul sebagai bentuk pembelaan diri atau karena meniru perilaku agresif yang mereka lihat di sekitar mereka.9 Cara Menghadapi Anak yang Suka Memukul
Berikut ini sejumlah cara mengatasi anak yang suka memukul.
1. Fokus pada Apa yang Diinginkan Anak
Toddlers atau balita belum rasional sehingga penting untuk menyadari bahwa banyak perilaku mereka merupakan respons eksploratif.Orang dewasa sebaiknya fokus pada apa yang ingin disampaikan oleh balita melalui perilaku tersebut.
Identifikasi penyebabnya dan lakukan solusi yang sesuai untuk membantu anak mengendalikan emosi. Dengan memahami pemicunya, orang tua juga bisa lebih siap untuk menghindari atau mengatasi masalah tersebut sebelum anak bertindak agresif.
2. Menjelaskan Aturan
Jelaskan perilaku yang diharapkan sebelum balita memukul. Misalnya, katakan, "Kita tidak boleh memukul. Jadi, bilang, ya, kalau kita kesal."Dengan penjelasan yang jelas, anak akan lebih mudah memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
3. Beri Contoh Sentuhan Lembut
Tunjukkan pada anak cara berinteraksi dengan sentuhan lembut. Saat mereka berinteraksi dengan orang lain, tunjukkan cara menyentuh dengan lembut dan penuh kasih sayang, agar mereka bisa meniru perilaku tersebut.4. Afirmasi Positif
Berikan pujian saat anak bisa menghindari memukul, terutama dalam situasi yang menantang. Misalnya, jika anak tetap tenang saat bermain bersama teman, berikan pujian agar mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk berperilaku baik.5. Ajarkan Kecerdasan Emosional
Ajari anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata, seperti "Kamu kesal karena temanmu mengambil mainanmu?" Saat mereka belajar mengenali perasaan, mereka akan lebih mudah mengelola emosi tanpa harus melampiaskannya melalui perilaku agresif.6. Terapkan Rutinitas Sehat
Pastikan anak cukup tidur dan beraktivitas fisik, karena kedua hal ini penting untuk mengatur emosi mereka. Anak yang lelah atau kurang bergerak cenderung lebih mudah merasa frustasi, yang dapat memicu perilaku agresif seperti memukul.7. Beri Ruang yang Tenang
Ciptakan area tenang di rumah di mana anak bisa pergi untuk menenangkan diri saat merasa stres. Ini bisa berupa sudut dengan mainan favorit atau tempat tidur yang nyaman yang membuat anak merasa lebih aman dan nyaman.8. Jauhkan Anak dari Contoh Kekerasan
Pastikan anak tidak melihat atau mengalami kekerasan dari orang lain, termasuk saudara kandung. Jika ada kekerasan, segera campur tangan dengan tegas dan pastikan anak merasa aman, serta ajari mereka bahwa memukul bukanlah cara yang benar untuk menyelesaikan masalah.9. Lakukan Intervensi
Jika anak memukul tanpa alasan yang jelas, ingatkan mereka untuk menyentuh dengan lembut. Menurut AAP, daripada hanya mengatakan "Jangan melakukan itu," lebih baik untuk menjelaskan perilaku yang diinginkan.Misalnya dengan berkata, "Coba pelan-pelan, ya." Dengan begitu anak tahu apa yang sebaiknya dilakukan alih-alih memukul.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno