Menuju konten utama

6 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak Usia 1 Tahun

Rekomendasi mainan edukasi untuk anak satu tahun di antaranya board book hingga mainan balok susun.

6 Rekomendasi Mainan Edukasi untuk Anak Usia 1 Tahun
Bayi perempuan bermain toy di rumah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mainan edukasi sangat penting bagi perkembangan anak usia satu tahun. Mainan bisa menjadi sarana untuk mengasah berbagai keterampilan, mulai dari motorik, kognitif, emosional, hingga keterampilan bahasa dan bicara.

Mayoritas anak berusia satu tahun biasanya sudah mulai bisa berjalan sehingga lebih banyak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitar. Mereka akan mulai menyentuh dan merasakan benda, berlatih mengontrol jari-jari tangan dengan memegang benda kecil, hingga mengenali warna, bentuk, dan juga suara yang lebih beragam.

Anda sebagai orang tua juga tidak perlu memberikan mainan yang mahal dan terlalu rumit. Mainan edukasi yang baik adalah mainan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak satu tahun lebih membutuhkan mainan edukasi sederhana yang menonjolkan tekstur, suara, dan bentuk

Rekomendasi mainan edukasi untuk anak satu tahun

Menurut situs NAEYC, berikut kriteria dan jenis mainan edukasi yang direkomendasikan untuk anak usia satu tahun:

1. Board book

Board book adalah buku yang dibuat dari bahan yang kaku dan tebal sehingga mudah digunakan oleh anak kecil. Pilihlah board book yang berisi gambar/ilustrasi sederhana atau foto objek asli dengan warna-warna cerah.

Misalnya board book untuk mengenal warna, angka, huruf, atau berisi gambar berbagai jenis hewan. Ada pula model touch and feel board book yang bagus untuk menstimulasi panca indera anak.

2. Mainan bersuara

Ada banyak mainan edukasi yang dilengkapi dengan rekaman musik, lagu anak-anak, suara hewan, atau pelafalan angka dan huruf. Biasanya berbentuk boneka atau alat musik seperti piano yang bisa mengeluarkan suara saat tutsnya ditekan.

Mainan bersuara seperti ini akan menarik perhatian anak usia satu tahun. Mereka juga akan belajar meniru lagu atau suara yang keluar dari mainan tersebut dan menstimulasi kemampuan bicara hingga daya ingat.

3. Mainan menggambar

Mainan untuk menggambar seperti spidol dan krayon sangat bagus untuk melatih motorik halus anak. Pastikan untuk memilih alat gambar yang mudah dihapus dan aman digunakan oleh anak usia satu tahun. Sediakan pula media gambar yang memadai seperti kertas berukuran besar untuk merangsang kreativitas anak.

4. Permainan peran

Anak satu tahun mulai sering meniru aktivitas orang dewasa, seperti menelepon, menyuapi bayi, menaiki kendaraan, dan masih banyak lagi. Sediakan mainan edukasi yang memungkinkan anak satu tahun melakukan seluruh aktivitas tersebut.

Berikan telepon mainan yang memiliki banyak tombol, lalu ajak mereka untuk berpura-pura menelepon untuk merangsang kemampuan berbicara. Contoh mainan edukasi lainnya adalah permainan potong buah/sayur, boneka, atau troli belanja mainan.

5. Mainan balok susun

Permainan balok susun bisa melatih keterampilan kognitif anak sekaligus mengasah kemampuan problem solving. Tak hanya itu, permainan ini membutuhkan koordinasi antara tangan dan mata sehingga bagus untuk perkembangan motoriknya.

Anda bisa memberikan permainan balok warna-warni yang dilengkapi gambar, baik itu huruf, angka, buah-buahan, atau jenis-jenis hewan. Biarkan anak-anak berkreasi dan menyusun balok-balok tersebut untuk menstimulasi kreativitas mereka.

6. Mainan puzzle

Permainan puzzle tidak hanya bagus untuk perkembangan otak dan kognitif anak, tapi juga melatih kemampuan motorik dan panca inderanya. Berikan mainan seperti knob puzzle, bisa dimulai dengan bentuk-bentuk sederhana seperti kotak, bulat, dan sebagainya.

Jika anak sudah cukup mahir, berikan knob puzzle dengan bentuk yang lebih rumit seperti angka, huruf, atau bentuk hewan. Knobbed cylinder juga bagus untuk anak satu tahun karena bisa melatih motorik halus dan kasar, penalaran, hingga koordinasi mata dan tangan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari