tirto.id - Orang tua kerap mendandani anak-anaknya dengan baju yang sama, apalagi jika jarak umur anak tidak terlalu jauh.
Walaupun tidak terlahir kembar, saat masih kecil hampir bisa dipastikan sebagian besar orang punya baju yang sama atau kembaran dengan Kakak atau Adiknya.
Lantas, perlukah orang tua mendandani anak-anaknya dengan baju yang sama?
Mendandani anak dengan baju yang sama sering dilakukan orang tua agar persoalan memilih pakaian lebih praktis.
Selain itu, orang tua biasanya merasa senang dan lucu ketika anak-anaknya memakai baju yang sama.
Dilansir laman Verywell Family, belum ada penelitian khusus yang menunjukkan bahwa anak yang berpakaian sama akan berdampak negatif.
Hanya saja, banyak psikolog merekomendasikan kepada orang tua agar menekankan individualitas pada masing-masing anak.
Para peneliti mengakui bahwa tahun-tahun awal adalah waktu yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan kognitif seorang anak.
Mereka yang kontra akan ide berpakaian sama berpendapat bahwa hal itu mengaburkan rasa identitas diri seorang anak bahkan pada usia yang sangat muda.
Terlepas dari persoalan perlu atau tidak perlu, seperti dikutip situs Youaremom, mendandani anak dengan baju yang sama memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, berikut penjelasannya.
Kelebihan Mendandani Anak Berpakaian Sama
Bagi orang tua, ini merupakan cara cepat untuk berbelanja karena mereka hanya perlu memilih pakaian dan mencari ukuran yang sesuai. Ini sangat berguna ketika orang tua memiliki beberapa anak.
Kemudian, pakaian yang serasi sangat lucu, terutama pada bayi. Mencuci pakaian menjadi lebih mudah karena semuanya adalah item pakaian yang sama, dengan aturan dan warna pencucian yang sama.
Hal yang paling menguntungkan adalah dengan pakaian yang sama akan meminimalisir perkelahian antara saudara akibat memperebutkan pakaian.
Tidak ada anak yang akan memulai perseteruan karena mereka lebih menyukai pakaian saudara mereka.
Selama perayaan atau acara spesial lainnya, anak-anak dapat memamerkan pakaian mereka yang serasi.
Kekurangan Mendandani Anak Berpakaian Sama
Beberapa orang berpendapat bahwa gaya ini bertentangan dengan pembentukan kepribadian setiap anak, karena terkait dengan perkembangan citra, harga diri, dan konsep diri mereka.
Ini juga memengaruhi individualitas karena citra yang diperlihatkan anak di luar terlihat persis seperti saudara kandungnya. Mereka terlihat identik dan menjadi sangat sulit untuk membedakannya.
Sebaliknya, jika anak mengenakan pakaian yang berbeda, ia mungkin akan merasa lebih istimewa dan unik.
Tips Memilih Baju untuk Anak
Menyitir laman Everyday Reading, ada sejumlah tips yang dapat dilakukan orang tua saat memilih pakaian untuk sang anak, antara lain.
1. Pilih skema warna umum
Pilih pakaian dengan skema warna umum, ini berguna agar pakaian mudah dipadupadankan.
Pilih warna yang sesuai dengan kepribadian anak. Beberapa warna pakaian mungkin tidak terlalu cocok dikenakan oleh anak.
2. Pilih bahan yang tahan lama
Pilih bahan pakaian yang dapat bertahan lama, tidak pudar, luntur, atau melar saat dicuci berkali-kali. Sebagian bahan baju bahkan ada yang langsung rusak hanya dalam beberapa kali dicuci.
3. Pilih pola klasik
Pilih pola klasik dengan detail yang bagus, hindari memilih item yang terlalu trendi karena cenderung akan mudah ketinggalan zaman.
4. Pahami pakaian yang anak sukai
Meski orang tua mempunyai kontrol mengenai apa yang akan dikenakan anaknya, orang tua juga harus memahami jenis atau gaya pakaian seperti apa yang disukai oleh anak.
5. Bersikap realistis
Realistis terhadap pakaian apa yang perlu anak gunakan. Misalnya saat musim panas atau ingin ke pantai, tentu Anda tidak mungkin mendandani mereka dengan sweater tebal dan bot berlapis bulu. Sesuaikan pakaian dengan suasana dan kondisi saat anak akan memakainya.
Editor: Dhita Koesno