Menuju konten utama
Parenting

Apa Saja Kegiatan yang Bisa Meningkatkan IQ Anak & Orang Dewasa?

Berikut ini daftar kegiatan yang bisa meningkatkan IQ pada anak dan orang dewasa.

Apa Saja Kegiatan yang Bisa Meningkatkan IQ Anak & Orang Dewasa?
Ilustrasi stimulasi otak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Apakah Anda tahu perbedaan IQ, EQ, dan SQ? Jika belum tahu, ternyata ketiga konsep ini memiliki pengertian yang berbeda.

Berikut ini penjelasan singkat dan sederhana mengenai ketiga konsep tersebut.

Pengertian IQ dan Klasifikasinya

Manusia adalah makhluk hidup yang sangat kompleks. Salah satu elemen penting yang membuat manusia berfungsi secara utuh adalah otak.

Menurut makalah ilmiah yang diterbitkan oleh IAIN Tulungagung, otak manusia terdiri dari berbagai lapisan.

Lapisan terluar disebut neo-cortex yang membuat manusia mampu berhitung, belajar aljabar, mengoperasikan komputer, belajar bahasa Inggris, dan lainnya.

Dari penggunaan lapisan otak bernama neo-cortex inilah lahir konsep Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual.

Jadi, kecerdasan intelektual adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat–alat berpikir, dan menurut laman RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, IQ memiliki keterkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, respons atau tanggapan mengenai hal-hal yang ada di sekitar, serta kemampuan seseorang mempelajari materi-materi bilangan seperti matematika.

Selama ini, hasil tes IQ sering dianggap sebagai tolok ukur untuk mengukur kecerdasan seseorang.

Hasil tes IQ itu kemudian mengategorikan kecerdasan seseorang dalam beberapa klasifikasi berikut ini:

  • Genius >=160
  • Sangat cerdas 140-159
  • Cerdas 120-139
  • Di atas rata-rata 110-119
  • Rata-rata 90-100
  • Di bawah rata-rata 80-89
  • Borderline 70-79
Namun, seiring berkembangnya zaman, hasil tes IQ bukan lagi satu-satunya penentu kecerdasan.

Ada banyak faktor dalam diri seseorang yang menentukan kecerdasan maupun kesuksesannya, di antaranya adalah EQ dan SQ.

Lau apakah beda IQ dengan EQ dan SQ?

Beda IQ dengan EQ dan SQ

Menurut laman RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengontrol emosi diri sendiri, orang sekitar, dan kelompok.

Ada 5 kemampuan emosional yang bisa dimiliki seseorang, di antaranya adalah:

  • Kesadaran diri
  • Kontrol diri
  • Kemampuan sosial
  • Empati
  • Motivasi
Ada pendapat yang menyatakan, tanpa kelima kemampuan EQ ini, orang dengan IQ tinggi pun akan terhambat dalam kegiatan akademik serta pekerjaannya

Sementara itu, Spiritual Quotient (SQ) atau kecerdasan spiritual adalah cara untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memaknai kehidupannya, dan tidak ada hubungannya dengan agama maupun kerohanian.

Singkatnya, ketika seseorang dengan kemampuan EQ dan IQ yang ia miliki, berhasil meraih kesuksesan, terkadang batinnya bisa merasa hampa.

Di sinilah kecerdasan spiritual hadir melengkapi IQ dan EQ, agar hidup seseorang terasa lebih bermakna.

Kegiatan Untuk Meningkatkan IQ Orang Dewasa dan Anak-Anak

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ pada orang dewasa dan anak-anak.

Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa Anda dan anak-anak lakukan dalam aktivitas keseharian, seperti dilansir dari Healthline.

1. Menjaga aktivitas memori, seperti:

* mengisi teka-teki silang

* bermain puzzle

* bermain kartu konsentrasi, atau mencocokkan kartu

* bermain sudoku

PERMAINAN EDUKATIF PUZZLE

Perajin membuat permainan 'puzzle' di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/11). Permainan edukatif untuk anak-anak berbahan dari 'hard-board' tersebut dijual dengan harga Rp6.000 per lembar. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww/16.

2. Melakukan kegiatan yang dapat mengontrol aktivitas kognitif, seperti:

* bermain scrabble

* bermain pictionary

* bermain lampu merah, lampu hijau

* bermain brainteasers, seperti teka-teki agar dapat memecahkan masalah

TTS Teka-teki silang

tts teka-teki silang [foto/shutterstock]

3. Melakukan penalaran visuospasial, seperti:

* membaca dan menafsirkan peta

* memecahkan permainan labirin

* melakukan kegiatan yang melibatkan perspektif

* bermain dengan model 3-D

* bermain prisma terbuka

Ilustrasi Peta

Ilustrasi Peta. FOTO/iStockphoto

4. Meningkatkan keterampilan relasional, seperti

* menggunakan buku pembelajaran bahasa untuk berlatih membedakan beberapa kalimat, seperti “ini adalah…” dan “itu adalah…”

* berlatih melakukan perbandingan objek (cangkir penuh dibandingkan dengan cangkir kosong)

* berlatih membandingkan jumlah (sen dibandingkan dengan sepeser pun)

ILustrasi buku kamus

Ilustrasi buku kamus. FOTO/iStockphoto

5. Bermain alat musik

Sebuah studi membuktikan, berlatih musik selama 75 menit per minggu, selama 12 minggu berturut-turut, akan meningkatkan skor IQ secara signifikan pada anak usia prasekolah.

Selain itu, studi pada 2021 juga menunjukkan bahwa berlatih musik instrumental secara rutin dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif pada anak usia 6-7 tahun.

KONSER MUSIK PIANO DALAM KELAS

sejumlah siswa sd memainkan musik piano dengan barpakaian adat saat mengikuti konser musik piano dalam kelas di sd sambung jawa makassar, sulawesi selatan, rabu (27/4). sebanyak 80 siswa sd mengikuti konser musik piano dalam kelas untuk menyukseskan program wali kota makassar tentang program pendidikan 'satu anak satu kesenian' dan juga untuk memberikan pengetahuan dan minat berkesenian sejak usia dini. antara foto/abriawan abhe/foc/16.

6. Mempelajari bahasa baru

Sebuah studi terbaru menemukan hubungan antara mempelajari bahasa baru dan tingkat IQ.

Hasilnya, pembelajaran bahasa baru yang dilakukan melalui pembicaraan dan interaksi aktif, selama 18 hingga 24 bulan, amat bermanfaat meningkatkan kemampuan kognitif.

Mempelajari bahasa baru pada usia berapa pun, terutama pada usia balita, menurut studi itu ternyata bisa membantu meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan, dan kemampuan berpikir kritis.

Ilustrasi Bahasa Jawa

Sejumlah mahasiswa asing memperlihatkan tulisan aksara Jawa buatannya saat mengikuti 'Ubaya Summer Program 2019' di Universitas Surabaya (Ubaya), Jawa Timur, Kamis (29/8/2019). Kegiatan yang diikuti 26 mahasiswa asing dari 10 negara tersebut untuk mengenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia salah satunya tulisan aksara Jawa. ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.

7. Sering membaca buku

Buku terbukti amat bermanfaat dalam perkembangan kognitif manusia.

Sebuah studi terbaru menunjukkan, ketika orang tua membacakan buku kepada anaknya dengan suara keras, anak tersebut akan memiliki keterampilan dan perkembangan bahasa serta kognitif yang lebih baik.

Ilustrasi Anak Membaca Buku

Ilustrasi Anak Membaca Buku. foto/IStockphoto

Baca juga artikel terkait ANAK atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno