Menuju konten utama
Parenting

5 Tanda Anak Butuh Perhatian Lebih dari Orangtua

Berikut ini tanda-tanda anak 5 membutuhkan perhatian lebih dari orangtuanya, di antaranya sering tantrum dan sering melamun.

5 Tanda Anak Butuh Perhatian Lebih dari Orangtua
Ilustrasi anak membantah. foto/istockphoto

tirto.id - Setiap anak umumnya perlu lebih dekat dengan hal yang membuat mereka merasa aman, salah satunya adalah orang tua.

Hal ini dikarenakan orang tua dan keluarga merupakan lingkungan pertama yang anak kenal sebelum mengetahui dunia luar.

Sayangnya, sebagian orang tua kerap sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan pribadinya, sehingga tak peka akan perasaan anak yang mungkin merasa tersisihkan serta membutuhkan perhatian lebih.

Penting untuk membuat anak merasa bahwa dirinya dicintai, dikasihi, dan selalu didukung oleh orang tua. Jika tidak, hal ini mungkin memberi efek negatif pada si kecil.

Akibat Kurangnya Perhatian pada Anak

Dilansir dari Family Education, banyak hal yang dapat memengaruhi perkembangan bayi, salah satu aspek yang terpenting yakni perhatian yang mereka dapat dari orang tua.

Anak-anak, bahkan sejak bayi, belajar untuk memercayai dan bergantung pada orang tua melalui berbagai pengalaman positif seperti diberi makan, dipeluk, dan ditenangkan.

Dalam sebuah studi, anak yang kurang perhatian dari orang tua biasanya mengalami berbagai masalah di sekolah dan juga dalam membangun hubungan. Lebih ekstremnya, mereka juga mungkin melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hukum.

Studi lain menyebutkan bahwa anak yang mengalami pengabaian dari orang tua juga cenderung memiliki pengaturan diri yang buruk dan akhirnya berdampak negatif pada perkembangan otak.

Tanda Anak Butuh Perhatian Lebih dari Orang Tua

Apabila anak merasa kurang diperhatikan dan membutuhkan perhatian lebih dari orang tua, mereka akan menunjukkan perilaku tertentu.

Dirangkum dari Only My Health dan Times of India, berikut informasi lengkapnya.

1. Selalu menempel

Ilustrasi Ibu kesepian

Ilustrasi ibu bepergian dengan anaknya di bus. FOTO/iStockphoto

Anak-anak mungkin kerap terus menempel atau clingy karena beberapa alasan. Entah karena mereka membutuhkan perhatian atau justru terlalu banyak diberi perhatian.

Mereka mungkin ingin selalu dipangku, berada di dekat orang tuanya, selalu ingin dekat-dekat, atau kerap mengganggu ketika orang tuanya tengah berbicara dengan orang lain atau melakukan aktivitas.

Pada dasarnya, perilaku ini timbul dari kebutuhan merasa aman. Apabila sang anak menimbulkan sikap selalu menempel yang tak biasa, penting untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

2. Tantrum tanpa alasan

Tantrum pada anak. FOTO/Istock

Ilustrasi tantrum pada anak. FOTO/Istock

Anak yang kurang perhatian dapat melakukan segalanya untuk mendapatkan kasih sayang, termasuk tantrum tanpa alasan seperti berteriak, menjerit, atau menangis.

Mereka juga dapat mencari masalah di sekolah atau di rumah, contohnya berkelahi dengan teman atau saudara.

Tak hanya itu, mereka mungkin memukul atau melukai diri sendiri dan menunjukkan sikap apapun yang membahayakan diri sendiri serta orang lain.

3. Cemburu pada orang sekitar

Ilustrasi anak cemburu

Ilustrasi anak cemburu dengan adiknya. FOTO/iStockphoto

Jika anak terlihat cemburu pada orang lain yang mendapatkan lebih banyak perhatian misalnya adik mereka, itu merupakan tanda bahwa sang anak menginginkan kasih sayang dari orang tua.

Mereka mungkin merasa diabaikan dan menganggap bahwa orang tuanya tidak punya waktu untuk mereka. Jika terus dibiarkan, maka akan menimbulkan perasaan tidak aman dan rendah diri.

4. Sering melamun

Ilustrasi anak melamun

Ilustrasi anak melamun. FOTO/iStockphoto

Jika sedang bosan, pikiran anak mungkin akan mengembara. Kebosanan kerap terjadi ketika seseorang tidak cukup terstimulasi secara mental.

Jadi, apabila anak tidak mendapat stimulasi mental yang cukup di rumah akibat kurang perhatian, mereka akan kerap melamun.

Cobalah lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama si kecil dan membantu mencegah kebosanan serta mengalihkan pikiran mereka.

5. Cemas dan selalu minta persetujuan

Ilustrasi anak menyendiri

Ilustrasi anak menyendiri. foto/Istockphoto

Anak yang biasanya ramah dan ceria tapi kemudian menjadi pendiam dan mudah cemas di sekitar orang lain perlu diawasi.

Apalagi jika mereka kerap meminta persetujuan dari orang sekitar, termasuk orang tua.

Sikap tersebut dapat muncul karena mereka tidak mendapat perhatian yang cukup dan merasa tidak aman. Terkadang, sikap ini merupakan benih dari perilaku memberontak.

Oleh karenanya, jika orang tua menemukan tanda sikap ini pada anak, luangkan waktu untuk melakukan komunikasi dan menunjukkan kasih sayang kepada mereka agar mereka tahu bahwa dirinya dihargai serta dicintai.

Infografik SC Tanda Anak Butuh perhatian

Infografik SC Tanda Anak Butuh perhatian. tirto.id/Ecun

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno