tirto.id - Toddler adalah istilah bahasa Inggris untuk anak usia 1 hingga 3 tahun.
Berdasarkan usianya, sejumlah istilah lain untuk anak yakni newborn (baru lahir hingga usia 2 bulan), infant (di bawah satu tahun), dan juga baby (baru lahir hingga empat tahun).
Fase toddler acap kali dianggap sebagai masa keemasan atau golden age karena punya pengaruh besar terhadap kecerdasan dan perkembangan anak.
Dilansir dari laman Healthy Children, anak yang berada di usia toddler akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik yang melambat.
Namun di saat bersamaan, akan terjadi perubahan intelektual, sosial, dan emosional yang luar biasa.
Anak bakal terus bergerak, entah itu berlari, menendang, memanjat, hingga melompat. Mereka juga akan belajar berbicara, mengidentifikasi, dan meniru orang-orang di sekitar.
Menurut situs Very Well Family, sangat normal apabila anak mengalami perkembangan dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Akan tetapi, anak juga bisa mengalami keterlambatan perkembangan baik itu berbentuk keterlambatan kognitif, motorik, sosial, atau berbicara.
Segera tanyakan pada dokter apabila anak usia toddler tidak mampu:
- Berjalan
- Memegang benda ringan
- Mengunyah dan menelan makanan
- Menambahkan kata-kata baru ke kosakata secara teratur
- Menunjukkan minat pada Anda dan orang-orang terdekat lainnya
- Menggunakan frasa dua kata (pada usia dua tahun)
Aktivitas untuk Meningkatkan Perkembangan Toddler
Dorongan energi selama masa toddler akan membuat orang tua terus bergerak. Dikarenakan masa toddler merupakan masa keemasan, penting untuk mencoba memulai permainan atau aktivitas yang akan memperkuat tubuhnya dan meningkatkan perkembangan.
Sejumlah aktivitas yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan toddler dirangkum dari Parents, yakni sebagai berikut.
1. Mengenalkan tekstur
Toddler suka menyentuh, mencium, dan merasakan guna memahami dunia di sekitar mereka. Anda dapat mengajarkan anak belajar sambil melatih sensoriknya.
Caranya, buatlah huruf atau angka di atas kertas poster dengan spidol hitam kemudian minta anak menghias huruf dengan benda bertekstur seperti kacang, kapas, atau bahkan pasta.
Setiap hari, ucapkan huruf dengan lantang sambil mengajak anak menyentuhnya. Cara ini bisa menjadi eksperimen dengan bentuk huruf sebelum mereka menggenggam alat tulis.
2. Labeli barang di rumah
Beri label dengan ukuran dan font yang sama pada beberapa barang di rumah, seperti kulkas, pintu, jendela, kursi, dan ganti objek setiap beberapa bulan.
Pelabelan ini memungkinkan anak mengetahui segala sesuatu memiliki simbol umum untuk ditulis dan diidentifikasi.
3. Mengukur barang
Ajak anak untuk mengukur dan menghitung barang-barang yang digunakan anak sehari-hari. Selain menggunakan penggaris, cobalah bereksperimen dengan hal lain seperti hari atau bulan.
4. Perkenalkan pengorganisasian barang
Untuk melakukan hal ini, cobalah bertanya pada anak di mana barang tertentu. Misalnya dengan bertanya, "Di mana garpu harus disimpan?" atau "Di mana tempat mainan lego?"
Bisa juga dengan bereksperimen dengan sengaja meletakkan mainan di lemari es dan tantang mereka untuk mereka untuk mengoreksi kesalahan yang Anda buat.
Cara tersebut dapat membantu anak memahami tanggung jawab, membantu orang lain, dan menjadi bagian dari keluarga.
5. Beri misi sederhana
Anak-anak adalah penyelidik alami dan mereka juga suka menjelajah, jadi memberi misi sederhana dapat membuat mereka senang.
Saat pergi ke supermarket atau menghabiskan waktu di rumah bersama si kecil, mintalah mereka untuk mencari makanan dengan warna tertentu atau barang dengan bentuk tertentu.
Bisa juga dengan mengumpulkan tiga benda dengan warna berbeda-beda kemudian tanyakan padanya, "Benda mana yang berwarna hijau?"
6. Jalan-jalan ke kota
Kenalkan kota pada anak dengan menunjukkan supermarket, halte, stasiun kereta, dan tempat menarik lainnya. Setiap melihat suatu tempat baru, jelaskan siapa yang bekerja di sana dan apa tujuan seseorang pergi ke sana.
7. Nyanyikan kosakata
Kembangkan keterampilan serta pengetahuan anak dengan membuat lagu lucu tentang kata-kata berima.
Ini juga bisa dimulai dengan hal sederhana seperti mengajarkan angka dan huruf.
Anda dianjurkan untuk bernyanyi dengan anak di mana saja, entah itu di mobil, di rumah, atau bahkan saat memandikannya. Ajarkan lagu ini pada keluarga, pengasuh, atau siapapun yang terlibat dan dekat dengan anak.
8. Ajarkan hari
Selain mengajarkan kosakata, menghitung, dan menyebutkan huruf, mengajarkan hari-hari dalam seminggu juga sama pentingnya. Hal ini juga dapat dilakukan dengan bernyanyi dan mengajarkan sistem kalender.
9. Menempel foto keluarga
Simpan foto keluarga dan orang terdekat di kamar anak untuk mengembangkan asosiasi kata dan daya ingat.
Tulis nama orang di foto tersebut seperti paman, bibi, nenek, kakek, dan lain-lain.
Apabila anak sudah mulai mengingat dan akrab pada semua orang, bacakanlah buku tentang silsilah keluarga misalnya kakak dan adik, atau bibi dan paman, lalu minta anak mengidentifikasi setiap anggota keluarga yang disebutkan.
10. Menggambar cuaca
Sediakan selembar kertas putih dan mintalah anak untuk menggambar cuaca hari itu dengan krayon, spidol, pensil, atau media apapun yang disukai anak.
Tempelkan gambar tersebut di jendela dan ajak si kecil untuk membuat yang baru apabila cuaca berganti.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno