tirto.id -
Dia mengatakan, dalam rapat terakhir membahas soal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyetujui anggaran untuk subsidi motor listrik 2025 sebesar Rp250 miliar.
“Rapat terakhir itu secara langsung disetujui sebenarnya oleh Bu Menkeu karena waktu itu kan nyari angkanya berapa, terus ada apa enggak (anggaran),” katanya di Kompleks Kemenperin, Selasa (1/7/2025).
Hanya saja, untuk teknisnya akan diungkapkan lebih lanjut setelah Menko Perekonomian melakukan bahasan lanjutan terkait dengan skema insentif motor listrik ini.
Pasalnya, dalam pembahasan sebelumnya ada dua usulan skema untuk pemberian insentif ini. Yang pertama mengikuti skema yang lama, dan usulan lain disamakan dengan pemberian insentif fiskal Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).
“Ada (usulan) seperti yang sebelumnya, kemudian satu lagi yang kayak BMDTP itu. Tapi rupanya teman-teman para pelaku itu ingin yang seperti tahun sebelumnya,” ujarnya.
Dengan demikian, pemberian insentif motor listrik 2025 kemungkinan tetap dengan skema yang lama, yaitu dengan memberikan potongan subsidi sebesar Rp7 juta untuk setiap pembelian unitnya.
“Masih sama (skemanya) kalau dari usulan kita,” ucapnya.
Adapun, untuk waktu peluncuran insentif Faisol memperkirakan baru akan bisa direalisasikan pada Agustus, diiringi dengan pembahasan lanjutan di Juli ini.
Namun, dia meminta pembahasan dipercepat agar pelaku industri di sektor ini segera mendapatkan kepastian, sehingga mampu menanggulangi dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terlanjur terjadi imbas dari kebijakan yang menggantung.
“Kita minta dipercepat. Kemarin waktu rapat terakhir itu karena masih fokus untuk musim liburan ini. Pak Menko akan menjadwalkan setelah musim liburan ini. Kemungkinan Agustus (realisasi),” tuturnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































