Menuju konten utama

Kemenkeu Tambah Anggaran Belanja Kementerian-Lembaga pada 2025

Peningkatan belanja yang cukup signifikan ini telah menampung tambahan anggaran pada pos belanja tiap-tiap kementerian/lembaga.

Kemenkeu Tambah Anggaran Belanja Kementerian-Lembaga pada 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono (tengah), Wamenkeu I Suahasil Nazara (kanan), Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi (kedua kiri), Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu (kedua kanan), dan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban (ketiga kiri) berbincang usai menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.

tirto.id - Kementerian Keuangan kembali menyesuaikan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) dari yang disetujui dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sebesar Rp1.094,6 triliun menjadi Rp1.160,08 triliun atau Rp1.160,09 triliun pada 2025. Penyesuaian ini dilakukan setelah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, bertemu presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, Senin (9/9/2024).

“Jadi kami sudah sisir (alokasi anggaran sebelumnya), ditampilkan kepada Pak Presiden Terpilih dan dia betul-betul meneliti satu persatu bersama Ibu Menteri dan Pak Wamen. Jadi ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan, ini summary-nya. Jadi untuk belanja K/L yang tadinya di Raker Banggar terakhir itu Rp1.094,6 triliun, itu hasilnya menjadi Rp1.160,08 atau Rp1.160,09 triliun,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, dalam rapat bersama Banggar DPR RI, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Peningkatan belanja K/L yang cukup signifikan ini telah menampung tambahan-tambahan anggaran pada pos belanja tiap-tiap K/L. Selain itu, dalam pengalokasian kembali, telah disepakati atau diarahkan langsung oleh Prabowo.

“Ini adalah hasil pengalokasian sudah menampung tambahan-tambahan alokasi anggaran yang disepakati atau yang diarahkan oleh Bapak Presiden Terpilih. Mulai dari MPR, kemudian DPR, BPK dan seterusnya, ini adalah angka-angka terakhir setelah kita memperhitungkan raker Banggar yang terakhir plus arahan dari Bapak Presiden Terpilih,” imbuh Isa.

Seiring dengan penyesuaian belanja K/L, pemerintah juga menyesuaikan belanja non K/L yang pada raker sebelumnya disepakati sebesar Rp1.606,78 triliun turun menjadi Rp1.541,36 triliun. Dari keseluruhan program belanja non K/L, yang mengalami penyesuaian hanya pengelolaan belanja lainnya yang sebelumnya dialokasikan Rp556,66 triliun turun menjadi Rp491,23 triliun.

Sementara anggaran pendidikan yang sebelumnya dialokasikan sebesar Rp722 triliun, ditambah menjadi Rp724,3 triliun.

“Karena sebagian juga kita geser ke belanja KL dari Rp556,7 triliun menjadi Rp491,2 triliun. Ini perubahan yang penting di belanja non-KL, terutama karena kita geser menjadi belanja K/L. Dan anggaran pendidikan tetap Rp724,3 triliun, sementara untuk alokasi fungsi, prioritas dan jenis belanja akan disesuaikan nanti setelah apabila Panja ini menyepakati perubahan alokasi ini,” kata Isa.

Baca juga artikel terkait APBN 2025 atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz