Menuju konten utama

Kapan Penutupan Acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 dan di Mana?

Jadwal penutupan acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti pasar rakyat, UMKM, dan wahana hiburan.

Kapan Penutupan Acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 dan di Mana?
Sejumlah abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh gamelan Kyai Guntur Madu di bangsal halaman Masjid Agung Keraton, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/9/2023). ANTARAFOTO/Maulana Surya.

tirto.id - Acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 telah digelar sejak 23 Agustus 2024. Acara ini merupakan budaya tahunan yang diselenggarakan dalam rangka perayaan Sekaten atau perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 diisi dengan berbagai kegiatan seperti pasar rakyat, kegiatan ekonomi kreatif UMKM, serta wahana hiburan keluarga.

Masyarakat dapat mengikuti acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 yang berlokasi di Taman Sriwedari Surakarta, Solo.

Acara puncak Pekan Raya Sekaten Solo nantinya akan ditandai dengan acara gunungan hasil bumi dari Keraton yang akan diperebutkan di Masjid Agung Surakarta.

Sampai Kapan Pekan Raya Sekaten Solo 2024 Berlangsung?

Acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 akan berlangsung hingga hari Minggu, 22 September 2024.

Sementara itu, untuk acara puncak Sekaten, yakni gunungan hasil bumi dari Keraton dilaksanakan pada 16 September 2024.

Meski begitu, masyarakat masih dapat mengikuti acara Pekan Raya Sekaten Solo 2024 hingga 22 September 2024 di Taman Sriwedari Surakarta, Solo.

Adapun rangkaian acara Sekaten, yakni pertama akan diadakannya Miyos Gongso atau pemindahan gamelan dari Keraton menuju Masjid Agung Surakarta.

Gamelan yang dipindahkan adalah gamelan Kyai Guntur Madu yang diletakkan di sebelah Selatan atau halaman bagian kanan Masjid Agung sebagai lambang Syahadat Tauhid.

Kemudian, gamelan lainnya adalah gamelan Kyai Guntur Sari yang diletakan di sebelah Utara atau sebelah kiri Masjid Agung sebagai lambang Syahadat Rasul.

Rangkaian akan berlanjut dengan membunyikan gamelan selama 7 hari berturut-turut dari tanggal 5 sampai 12 Rabiul Awal.

Setelah diadakannya Miyos Gongso, rangkaian selanjutnya adalah Grebeg Maulud yang menjadi puncak dari Sekaten.

Pada Grebeg Maulud, Keraton akan memberikan dua gunungan hasil bumi yang akan diarak dari Keraton ke Masjid Agung.

Sejarah Singkat Peringatan Sekaten di Kota Solo

Sekaten merupakan acara budaya tahunan yang dilakukan oleh Keraton Surakarta Solo sejak abad ke-15.

Acara Sekaten merupakan tradisi yang dilakukan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad. Acara ini digunakan oleh Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

Sekaten pada awalnya merupakan upacara tradisional raja-raja Jawa sejak zaman Majapahit sebagai bentuk upacara menjaga keselamatan kerajaan.

Namun, pada masa Wali Songo, acara tersebut berubah menjadi sarana untuk penyebaran agama Islam.

Wali Songo menggunakan acara Sekaten dalam penyebaran agama Islam karena pada masa itu masyarakat Jawa senang dengan kesenian gamelan.

Oleh karena itu, untuk menarik minat masyarakat, Wali Songo menggunakan acara Sekaten dan gamelan dalam penyebaran agama Islam.

Baca juga artikel terkait SUPPLEMENT CONTENT atau tulisan lainnya dari Bintang Pamungkas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Bintang Pamungkas
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Dipna Videlia Putsanra