tirto.id - Kalender liturgi Katolik menjadi panduan penting bagi umat dalam menjalani kehidupan iman sepanjang tahun. Melalui kalender ini, Gereja mengatur tata perayaan harian, baik hari Minggu, hari biasa, peringatan wajib, pesta, maupun hari raya besar, sehingga umat dapat mengikuti ritme iman secara teratur.
Setiap bacaan Kitab Suci, warna liturgi, dan perayaan yang ditetapkan memiliki makna khusus yang memperkaya kehidupan rohani dan menghubungkan umat pada tradisi iman Gereja.
Lebih dari sekadar penanggalan, kalender liturgi juga berfungsi sebagai pengingat akan momen-momen penting dalam sejarah keselamatan. Perayaan para santo dan santa, serta peringatan peristiwa kehidupan Kristus dan Bunda Maria, menuntun umat untuk masuk dalam kesatuan doa Gereja universal.
Dengan demikian, kalender liturgi tidak hanya memudahkan perencanaan misa, tetapi juga meneguhkan umat agar tetap setia menjalani panggilan kristiani di tengah kehidupan sehari-hari.
Daftar Peringatan Wajib Katolik 2025
Pada September 2025, Gereja Katolik menetapkan sejumlah peringatan wajib yang harus dirayakan dalam Ekaristi. Berikut daftar peringatan yang jatuh pada bulan tersebut:
- 3 September – St. Gregorius Agung (putih)
- 13 September – St. Yohanes Krisostomus (putih)
- 15 September – St. Maria Berdukacita (putih)
- 16 September – St. Kornelius dan St. Siprianus (merah)
- 20 September – St. Andreas Kim Tae-gon dan Paulus Chong Hasang (merah)
- 23 September – St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio) (putih)
- 27 September – St. Vinsensius a Paulo (putih)
Kalender Liturgi September 2025
Berikut susunan liturgi harian sepanjang September 2025, mencakup jenis perayaan, bacaan Kitab Suci, mazmur, Injil, Bacaan Ofisi (BcO), dan warna liturgi:
- 1 September (Senin) – Hari biasa
- 2 September (Selasa) – Hari biasa
- 3 September (Rabu) – Peringatan Wajib St. Gregorius Agung
- 4 September (Kamis) – Hari biasa
- 5 September (Jumat) – Hari biasa (St. Teresa dari Kalkuta)
- 6 September (Sabtu) – Hari biasa
- 7 September (Minggu) – Hari Minggu Biasa XXIII & Hari Kitab Suci Nasional
- 8 September (Senin) – Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
- 9 September (Selasa) – Peringatan St. Petrus Klaver
- 10 September (Rabu) – Hari biasa
- 11 September (Kamis) – Hari biasa
- 12 September (Jumat) – Nama Tersuci Maria
- 13 September (Sabtu) – Peringatan Wajib Yohanes Krisostomus
- 14 September (Minggu) – Pesta Pemuliaan Salib Suci
- 15 September (Senin) – Peringatan Wajib St. Maria Berdukacita
- 16 September (Selasa) – Peringatan Wajib St. Kornelius & St. Siprianus
- 17 September (Rabu) – St. Robertus Bellarminus
- 18 September (Kamis) – Hari biasa
- 19 September (Jumat) – St. Yanuarius
- 20 September (Sabtu) – Peringatan Wajib St. Andreas Kim Tae-gon & Paulus Chong Hasang
- 21 September (Minggu) – Hari Minggu Biasa XXV
- 22 September (Senin) – Hari biasa
- 23 September (Selasa) – Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio)
- 24 September (Rabu) – Hari biasa
- 25 September (Kamis) – Hari biasa
- 26 September (Jumat) – Kosmas dan Damianus
- 27 September (Sabtu) – Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo
- 28 September (Minggu) – Hari Minggu Biasa XXVI
- 29 September (Senin) – Pesta St. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung
- 30 September (Selasa) – Peringatan Wajib St. Hieronimus
BcO: 2 Raja-raja 17:1–18; Warna Liturgi: Putih.
Tahun Liturgi Katolik 2025
Tahun Liturgi 2025 dimulai pada Minggu Adven I, 1 Desember 2024, dan berakhir pada Sabtu, 29 November 2025, sehari sebelum Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Tahun ini ditetapkan sebagai Tahun C dalam siklus tiga tahunan bacaan liturgi (A, B, C). Injil Lukas menjadi bacaan utama pada hari Minggu, sementara bacaan kedua pada Masa Paskah banyak diambil dari Kitab Wahyu.
Selain itu, kalender harian dibagi berdasarkan tahun genap dan ganjil. Karena 2025 adalah tahun ganjil, bacaan harian mengikuti Tahun I. Dengan kombinasi ini, umat Katolik sepanjang 2025 menjalani Tahun C untuk bacaan Minggu dan Tahun I untuk bacaan harian.
Pola tersebut dirancang agar umat semakin akrab dengan Kitab Suci, sehingga dalam rentang beberapa tahun, sebagian besar isi Alkitab dapat dibacakan dan direnungkan melalui liturgi.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































