tirto.id - Kumpulan contoh liturgi Natal kreatif, menarik, dan lengkap mulai banyak dicari jelang Hari Raya Natal 2024 yang akan diperingati pada Rabu, 25 Desember 2024.
Natal diperingati oleh umat Kristiani sebagai hari kelahiran Yesus Kristus. Umat Kristiani memperingati Hari Natal dengan ibadah malam pada 24 Desember, dan ibadah pagi pada 25 Desember.
Salah satu rangkaian ibadah yang dilakukan dalam peringatan Natal oleh umat Kristiani ialah Liturgi. Liturgi diambil dari istilah dari bahasa Yunani yakni "leitourgia" yang memiliki arti kerja bersama. Liturgi memiliki makna peribadatan kepada Allah dan pelaksanaan kasih.
Liturgi merupakan rangkaian ibadah resmi gereja yang umumnya dilakukan oleh umat Katolik. Ibadah ini dilaksanakan berdasarkan tata cara yang telah ditentukan oleh Magisterium dan dipimpin oleh petugas yang ditentukan.
Liturgi menekankan pada upacara dan aktivitas kebaktian yang mengutamakan suasana keheningan dan perenungan mendalam. Untuk memperingati Hari Natal 2024, berikut ini dapat disimak kumpulan contoh Liturgi Natal kreatif dan menarik.
Contoh Liturgi Natal Kreatif
Berikut ini adalah contoh liturgi Natal kreatif lengkap mulai dari tema, persiapan, kebaktian, hingga varia Natal.
Contoh 1
TEMA : Hidup Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah (Bd. Kolose 1: 10)SUB TEMA : Beriman yang teguh kepada Kristus memampukan remaja – remaja GBKP hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
I. PERSIAPAN
1. Pra MC
2. Opening Song (song leader )
Hari ini, hari harinya Tuhan, harinya Tuhan
Mari kita, mari kita bersukaria, bersukaria
Hari ini harinya Tuhan, Mari kita bersukaria
Hari ini, hari ini harinya Tuhan
3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Remaja GBKP Runggun …… kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul di sini di tempat ini untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Pada hari ini kita semua berkumpul di tempat ini merayakan natal dengan Tema “Hidup Layak Dan Berkenan Di Hadapan Allah (Bd. Kolose 1: 10)” dengan sub tema “Beriman yang teguh kepada Kristus memampukan remaja – remaja GBKP hidup sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan”
4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal Remaja ini marilah kita saat teduh sejenak, kita siapkan hati dan pikiran kita untuk mengikuti dan menghayati ibadah Natal ini sebagai sebagai pujian dan ucapan syukur kita atas karunia Tuhan bagi kita ,… saat teduh dimulai…….. (music/Holy Night) ……………. Amin.
5. Doa Memasuki ibadah Natal
6. Lagu Pujian “Joy To The World” (jemaat Berdiri, Prosesi memasuki ruangan)
Gembiralah dan bersyukur dan terimalah di hatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy To The World”
Joy to the world, the Lord is come!
Let earth receive its King;
Let ev'ry heart prepare Him room
And heav'n and nature sing,
And heav'n and nature sing,
And heav'n, and heav'n and nature sing.
Hai dunia, gembiralah
dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!
II. KEBAKTIAN
1. Votum dan salam
P: kebaktian perayaan Natal Remaja Runggun ini dimulai di dalam nama Allah Bapan pencipta langit dan bumi, di dalam nama Yesus Kristus yang telah lahir ke dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita, dan di dalam nama Roh Kudus yang memampukan kita berbagi kasih kepada semua orang. Damai sejahtera dari Allah Bapa, dari Tuhan Yesus Kristus dan dari Roh Kudus adalah kiranya beserta kita sekalian, Amin
J: amin...amin....amin (dinyanyikan)
2. Invocatio: Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu; Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (1 Yoh 1:5)
3. Lagu Pujian “Hai Mari Berhimpun”
Mari kita semua bersukacita karna Allah yang sejati tlah turun kebumi menjadi manusia, mari kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.
1. Hai mari berhimpun dan bersuka ria
Hai mari semua ke Betlehem
Lihat Yang Lahir, Raja Bala Surga
Reff : Sembah dan puji Dia (3x) Tuhanmu
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati
Tlah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insane….Reff
3. Gembala dipanggil dari padang raya
menuju palunganNya yang rendah
Kita pun turut bergegas ke sana…….Reff
4. Liturgi 1: Penciptaan
Prolog : Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah lakukan.
Liturgi 1: Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di tengah gemericiknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.
Liturgi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain Tuhan sendiri. Dari jurang maut di dalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan.
5. Bernyanyi: MULA PERTAMA ALLAH JADIKAN
Bumi langit dan laut
Surya dan bintang yang memberi terang
Sempurna dan senang
Segala makhluk penghuni dunia
Tercipta oleh tanganNya
Dan manusia diberi kuasa terhadap segalanya
Tapi semuanya itu hilang
Damai dinodai oleh perang
Manusia yang dib`ri budi dan akal,
Berbuat dosa ciptakan perang
Dunia semula sempurna
Sedang ternoda dosa manusia
Dan Yesus kembali datang menyelamatkan
Kembali bawa bahagia
6. Liturgi II . Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa
Prolog : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginan manusia. Keinginan daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging daripada memuliakan nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.
Liturgi 1: Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Teknologi semakin canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang peduli lagi terhadap Tuhan dan dengan sesamanya.
Liturgi 2: Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
Liturgi 3: Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan diupayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
Liurgi 4: Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
Liurgi 5: Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
7. Bernyanyi : Manusia enggo erdosa
Manusia enggo erdosa , meluat mekelesa
Pusuh labo lit damena, disirang ras Dibata
Begikenlah pendilona, ikutkenlah kataNa
Geluh pelimbaruiNa, Rembak kita ras Ia
Megati meganjang ukur , nogan nimbak kataNa
Piah dungna latih rukur, disirang ras Dibata
Begikenlah Pendilona, Malang erlajar baNa
Di mberat pe bas geluhta, menahang dir as Ia
Di kita la mediate, man teman ras jabunta
Ija pe la malem ate, disirang ras Dibata
Begikenlah pendiloNa, usih perbahanenMa
Sampati turang senina, dame senangbukurta.
8. Liturgi Ragam Profesi
Prolog : Begitu banyak profesi di dunia ini, setiap profesi yang mereka lakukan mereka selalu merasa profesi mereka yang paling benar dan paling hebat. Mari kita mendengarkan liturgi ragam profesi.
Petani: Saya seorang petani yang baik dan jujur, sya tidak pernah korupsi dimana-mana, tanpa saya! Kalian semua tak akan pernah bisa makan nasi, sayur-sayuran dan buah. Jadi akulah yang benar dalam hidup.
(perlengkapan: cangkul/sabit, topic aping)
Pedagang: wah…wah…, tenanglah kamu semua ….! Ikan beras, sayur, buah, semuanya dibawa ke pasar oleh kami para pedagang. Jadi jangan satupun dari kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa. Coba bayangkan… mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami para pedagang ha.. ha..
(perlengkapan: timbangan dan keranjang)
Penjual Minyak: Eh..eh…, saudaraku , kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun itu… mana mungkin kalian semua bias bepergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan dapat menyelesaikan tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil berseru): minyak…, minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun akan hidup bila ada minyak…, minyak…, minyak…,
(perlengkapan: corong jerigen)
Pengusaha: (sambil bertelepon): iya..iya Pak, sudah selesai rancangannya… tendernya nanti sehabis tahun baru.. Ok.. sampai ketemu.. Lihat..!! Aku selalu mengerjakan segala proyek pembangunan,, di desa, di kota, untuk kamu semua… Karena aku, ada sekolah, rumah sakit, jalan, dsb. Jadi semua terlaksana gara- gara ide, gagasanku dan pekerjaanku.. jelaskan!!
(perlengkapan: hp dan tas)
Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pengusaha, karena petani, karena parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku guru, jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling benar.
(perlengkapan: pakaian seragam guru dan kacamata)
Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik Indonesia karna kesatuanku, ditugaskan di seluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang aku ada di Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, dan membereskan segala tindakan kriminal, melaksanakan segala sesuatu berdasarkan Undang-undang Hukum Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi, akulah yang paling bejasa… Paham!!
(perlengkapan: pakaian polisi)
Tentara: wah…, perasaan lo polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku! Menjaga kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap bertempur di garis yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami siap Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan!
(perlengkapan: pakaian tentara)
Hakim: (sambil mengetuk palu..tok..tok..tok), cukup, cukup, terlalu banyak omongan kamu semua… Siapa yang menghakimi? Siapa yang memberikan hukuman? Itulah saya, saya seorang hakim! Setiap perkara baik atau ringan maupun berat harus melalui pengadilan, mengerti! Jadi saya yang paling benar!
(perlengkapan: pakaian hakim)
Dokter: Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit.. dibawa kemana coba? Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan di kecamatan ini, oleh siapa coba? Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit penyakit akan terus merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang paling betul…
(perlengkapan: pakaian dokter)
Pak Kades: Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya segala urusan warga Negara dan penduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk tentang pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang mengetahuinya… jadi akulah yang paling benar.. Karena itulah aku dipilih semua warga desa sebagai pemerintahan desa
(perlengkapan: pakaian kades)
Pak Camat: Memang betul tapi bila tidak ada rekomendasiku , gagalnya pekerjaan Pak Kades, termasuk penempatan para guru, tentara, polisi, dokter,. Kalau mau bekerja di luar negeri harus terlebih dahulu melapor kepadaku , kalau seandainya tidak ada amat, tidak jalannya pemerintahan di segala tempat, benarkan…? Jadi akulah yang paling berjasa..!! Pak Camat
(perlengkapan: pakaian camat)
Pendeta: Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang dilakukannya adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan perkembangan masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu adalah anugerah dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan kemampuan kita masing-masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan
karena kekuatan yang kita miliki .. sekali-kali jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena Tuhan sangat benci dengan kesombongan yang demikian, bukankah Yesus berkata: “ Kamu adalah Garam dan Terang dunia, ”. Jadi lakukanlah itu semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua berkenan bagi Allah dan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!!
(perlengkapan: white color dressed)
9. Bernyanyi K.J. NO. 99: 1-2 “Gita Sorga Bergema”
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
Damai dan sejahtera, turun dalam dunia
Bangsa-bangsa bangkitlah, dan bersoraklah serta
Permaklumkan kabar baik, lahir Kristus trang ajaib
Gita sorga bergema, lahir Raja mulia
Yang di sorga disembah, Kristus Raja yang baka
Lahir dalam dunia, dan Maria bunda-Nya
Dalam daging dikenal, Firman Allah yang kekal
Dalam Anak yang kecil, nyatalah Imanuel
Gita Sorga bergema, lahir Raja mulia
10. VG/Koor/Puisi/liturgi
11. Liturgi III Kelahiran Tuhan Yesus Kristus
Prolog : Tuhan Allah senantiasa tetap memperhatikan umat manusia dalam menjalani kehidupannya. Banyak penderitaan - penderitaan yang dialami manusia karena jatuh ke dalam dosa., bahkan bila manusia tetap hidup di dalam dosa maka manusia tidak akan pernah beroleh keselamatan. Melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dialami manusia, Tuhan Allah memberikan Kasih karuniaNya yang dinamainya Imanuel melalui kelahiran AnakNya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Ia lahir ke dunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain palugan. Mari kita dengarkan liturgi kelahiran.
Liturgi 1: Lukas 2: 1-2
Liturgi 2: Lukas 2: 3-5
Liturgi 3: Lukas 2: 6-7
Liturgi 4: Lukas 2: 8-9
Liturgi 5: Lukas 2: 10-12
Liturgi 6: Lukas 2: 13-14
Liturgi 7: Lukas 2: 15
Liturgi 8: Lukas 2: 20
Liturgy 9 Kisah Rasul 13:38
Liturgi 10 Roma 6:23
12. Bernyanyi : “Dari Pulau dan Benua”
Dari pulau dan benua, Terdengar selalu trus
Lagu Pujian Semua, Bagi nama Penebus
Glo…o…o…o… ria, Muliakan Tuhan 2x
Tinggi tinggi dalam surga, tentra Tuhan yang kudus
Tak lelah menyanyi juga, bagi nama Penebus
Glo...o...o...o...ria, muliakan Tuhan 2x
13. Liturgi berbagai Bahasa NATS ALKITAB (YOHANES 3:16)
Semua bangsa bangsa dan suku bangsa menyambut gembira kelahiran Tuhan Yesus Kristus, dengan penuh suka cita diungkapkan dalam liturgy berbagai bahasa ini .
Bahasa Indonesia:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia mengaruniakan Anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
14. Penyalaan Lilin Natal (Jemaat berdiri)
(Pengkhotbah, Koordinator Guru KAKR, BP. Runggun, KAKR Runggun, mewakili undangan, Moria, Mamre, Saitun, Permata )
P: kita nyalakan lilin Natal, pertanda terang Kristus menerangi hati kita. Jadilah kita seperti lilin- lilin kecil yang dapat menerangi sekitar kita dengan perbuatan baik kita.
Bernyanyi: Malam Kudus
1. Malam Kudus, sunyi senyap, dunia terlelap.
Hanya dua berjaga terus,ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang
2. Malam Kudus, sunyi senyap, kabar baik menggegap
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
lahir Raja Syalom, Lahir Raja Syalom
3. malam Kudus, sunyi senyap, kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus, di WajahMu, ya Anak Kudus
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal
15. Renungan Natal (tawaran teks: Kolose 1: 3-10, Kolose 1:15-20, Roma 16:25-27,Ibrani 1:1-3;)
16. Persembahan (100% untuk dana pensiunan GBKP)
Firman Tuhan sebagai dasar kita memberi persembahan: “persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah”(Maz. 50: 14a)
Bernyanyi: “Si endeken nde-nden si meriah “
Si endeken ‘nde-enden si meriah, man Tuhanta si enggo tubuh bas pelangkah
Sebab patut nge krina kita nembah, ban babaNa terang , ngaruh ras petuah.
Reff : Dage mari kita kerina ‘lah si pui gelar Dibata,
ula nai ukur erbera Tuhan Yesus me kap rajanta
Tuhan Yesus metunggung dat pujin, perban Ia singajari kita kin
Kek’lengena la erkri kerin, adi pakelah pedahNa she pagin…Reff
Gel gel nari suratken nabi-nabi, reh me skalak sinampati ku pertibi
Em pemere idur Dibata nari, enggo tubuh I Betlehem tengah berngi…Reff
Tuhan Yesus kuinget min Kam rusur, ‘lah babaiNdu pergeluhku ku sibujur
‘Di bage kiniteken la erkusur, enggo paguh gia lit rusur si ngugur….Reff
17. Doa Persembahan dan Doa syafaat
18. Tekad Natal ( Jemaat berdiri)
L: Saudara – saudara sekalian kita sudah mendengar dan melihat begitu mulianya dan besar kasih Tuhan itu kepada kita di dalam Tuhan Yesus Kristus dalam perayaan Natal ini. Apakah yang menjadi tekad saudara saudara sekalian ?..
P: Ya Tuhan jadikan kami sebagai anak-anak Tuhan yang berprestasi dan berpartisipasi dalam keluarga, Gereja, masyarakat dalam mensukseskan tahun politik sebagai warga negara Indonesia untuk kemuliaan Tuhan
L: Marilah kita teguhkan tekad kita pada Tuhan dengan menyanyikan Kidung Jemaat 341:1-3 KuasaMu dan NamaMulah
1.KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar’na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.
2. Teladan sudah Kauberi deni deritaMu dan melalui salibMu
Kaut’rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubr yang gelap, agar kelak ‘kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.
3. Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t’lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg’ra buahnya milikMu.
19. Doa Bapa Kami
20. Doa Berkat:
L: pulanglah dengan damai dan terimalah berkat Tuhan “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera” amin.
J: amin...amin...amin
III. Varia Natal
Kata sambutan:
1. Panitia Natal
2. Koordinator Guru KAKR
3. BP. Runggun
4. Mewakili undangan
5. Mamre
6. Moria
7. Saitun
8. Snack. ….dsb…
Contoh 2
1. Penciptaan ManusiaPemain: Exe dan Ezra (Adam dan Hawa), Gio (Kegelapan), Sinta (Terang)
Narator: Nazaret
a. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang ." Lalu terang itu jadi.
b. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air. (Kej 1:6)
c. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji (Kej 1:11).
d. Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam (Kej 1:14)
e. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” (Kej 1:21)
f. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.(Kej. 1:26)
g. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia (Kej. 2:18)
2. Kejatuhan Manusia ke dalam dosa : Memakan Buah Larangan
Pemain: Exe dan Ezra (Adam dan Hawa)
Narator: Jerusalem
a. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya (Kej 3:6)
b. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau? (Kej 3:9)
c. Firman-Nya: " Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Ku larang engkau makan itu? (Kej 3:11)
d. Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan (Kej 3: 12).
e. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil (Kej 3 : 23).
3. Kejatuhan Manusia ke dalam dosa : Pembunuhan Pertama
Pemain: Gio dan Wahyu (Kain dan Habel)
Narator: Jeriko
a. Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani (Kej 4:2).
b. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan (Kej 4:3)
c. Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu (Kej 4:4)
d. Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram (Kej 4:5)
e. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. (Kej 4:8)
f. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? (Kej 4 : 9-10)
g. Terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. (Kej 4:11)
4. Kelahiran Yesus Kristus
Pemain: Sinta dan Ezra (Maria dan Yusuf), Exe, Wahyu & Gio (Orang Majus)
Narator: Tiberias
a. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (Mat 1:18)
b. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi. "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel, yang berarti: Allah menyertai kita. (Mat 1:21-23)
c. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem (Mat 2: 1)
d. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
e. Dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk 2:6-7)
f. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Maha tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra