Menuju konten utama

5 Contoh Renungan Harian Singkat yang Teduh dan Bermakna

Contoh 5 renungan harian singkat yang teduh dan bermakna untuk dibaca saat Masa Adven atau jelang Natal 2024.

5 Contoh Renungan Harian Singkat yang Teduh dan Bermakna
Ilustrasi Seorang pria memegang Alkitab. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Umat Katolik bisa mengoptimalkan kegiatan renungan harian, khususnya selama Masa Adven. Ada banyak ayat-ayat Alkitab yang bisa menjadi bahan renungan harian singkat yang teduh sekaligus bermakna untuk menyambut hari kelahiran Yesus Kristus.

Renungan harian merupakan salah satu ibadat atau devosi yang dilakukan oleh umat Katolik. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperkuat keimanan.

Renungan harian dapat menjadi salah satu cara untuk menghayati dan menghormati jalan hidup orang-orang kudus. Kegiatan renungan harian tidak hanya terbatas dalam membaca firman-firman Tuhan yang ada di Alkitab.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa merenungi firman Tuhan memberikan manfaat penghiburan, pengajaran, penerangan, pemberian kekuatan, pembebasan, dan pemberian semangat hidup.

"Membaca Alkitab, membaca sepotong, satu atau dua bagian Alkitab, seperti telegram pendek dari Tuhan yang langsung masuk ke hati. Firman Tuhan adalah sedikit — dan saya tidak melebih-lebihkan di sini — itu adalah sedikit, gambaran awal yang nyata tentang surga," kata Paus Fransiskus, seperti yang dikutip dari Holy Name of Jesus Church, Minggu (22/12/2024).

Kumpulan Contoh Renungan Harian Singkat yang Bermakna

Ilustrasi Gereja

Ilustrasi Gereja. foto/Istockphoto

Renungan harian Katolik biasanya dilakukan dengan menggunakan bacaan dan doa-doa penghayatan. Ayat-ayat renungan harian bisa dibacakan saat memulai atau mengakhiri kegiatan sehari-hari.

Berikut kumpulan contoh renungan harian singkat bermakna yang dapat menjadi referensi:

1. Matius 1:18-22

  • Matius 1:18, Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
  • Matius 1:19, Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
  • Matius 1:20, Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
  • Matius 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
  • Matius 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi.

Renungkanlah tentang misteri tindakan Tuhan dalam hidup kita. Apakah ada hal-hal yang sulit dipahami, diterima, atau direlakan?

Ketahuilah bahwa setiap tidak sendirian dalam masalah apa pun. Bahkan, Santo Yusuf pun mengalaminya. Berdoalah dan berkomitmenlah pada iman yang lebih dalam pada hikmat Tuhan dalam menghadapi misteri apapun yang dihadapi.

Ketahuilah bahwa iman ini akan membantu hidup lebih sepenuhnya sesuai dengan hikmat Tuhan yang mulia.

2. Lukas 3:10-14

  • Lukas 3:10, Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
  • Lukas 3:11, Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barang siapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian"
  • Lukas 3:12, Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
  • Lukas 3:13, Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu"
  • Lukas, 3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Renungkanlah, Yohanes memberikan jawaban, pertama-tama memberi tahu orang banyak untuk menjauhi dosa-dosa yang paling mereka perjuangkan. Dosa muncul dalam berbagai bentuk dan sering kali berkaitan erat dengan tugas-tugas kita sehari-hari dalam hidup.

Beberapa dosa adalah dosa karena perbuatan, yang berarti dosa yang kita lakukan dengan tindakan yang disengaja. Beberapa dosa adalah dosa karena kelalaian, yang berarti kurangnya kebajikan tertentu atau kegagalan untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.

Bersihkan jiwa dari segala dosa. Bertobat dari dosa tidaklah cukup. Setelah kita bertobat, kita harus mengisi kekosongan dalam jiwa kita dengan kehadiran Kristus.

Setelah, merasa benar-benar bertobat dari dosa-dosa, berpalinglah kepada Juru Selamat Dunia. Luangkan waktu untuk memuja Tuhan yang datang kepada kita. Renungkan Karunia ini.

3. Matius 11:28-30

  • Matius 11:28, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
  • Matius 11:29, Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
  • Matius 11:30, Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.

Renungkanlah, apakah Anda merasa lelah pada saat-saat tertentu. Renungkanlah, khususnya, kelelahan mental atau emosional.

Sering kali bentuk-bentuk kelelahan ini sebenarnya bersifat spiritual dan membutuhkan pengobatan spiritual.

Carilah pengobatan yang Allah tawarkan dengan menerima undangan-Nya untuk datang kepada-Nya, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan beristirahat di hadirat-Nya. Melakukan hal itu akan membantu meringankan beban berat yang dihadapi.

4. Matius 18:12-14

  • Matius 18:12, "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
  • Matius 18:13, Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
  • Matius 18:14, Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."

Renungkanlah, tentang penantian besar di Hati Tuhan kita saat Dia secara pribadi mencari umat-Nya. Penantian itu adalah sukacita yang dipenuhi-Nya saat Dia mengangkat dan membawa kita dengan lembut kembali kepada Bapa.

Biarkan sukacita di Hati Tuhan kita ini membuahkan hasil sehingga kita akan ikut menikmati kelimpahan sukacita ini.

5. Lukas 1:19-20

  • Lukas 1:19, Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
  • Lukas 1:20, Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."

Renungkanlah, seberapa baik kita mendengarkan semua yang Tuhan katakan. Apakah kita mendengarkan, percaya, dan menaati? Atau apakah kita mempertanyakan dan meragukan suara Tuhan?

Ketahuilah, bahwa Tuhan berbicara kepada kita setiap hari. Akui ketika kita kurang memiliki iman yang sempurna, dan biarkan tindakan pengakuan yang rendah hati itu memperkuat keimanan.

Baca juga artikel terkait NATARU atau tulisan lainnya dari Bintang Pamungkas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Bintang Pamungkas
Penulis: Bintang Pamungkas
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra