Menuju konten utama

Daftar Warna-Warna Liturgi Katolik, Ini Penjelasan & Artinya

Berikut ini warna-warna liturgi Katolik. Simak penjelasan makna dan artinya dari masing-masing warna liturgi yang digunakan dalam ibadat Gereja Katolik.

Daftar Warna-Warna Liturgi Katolik, Ini Penjelasan & Artinya
Umat Katolik mengikuti jalannya Misa Kamis Putih di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.

tirto.id - Dalam tradisi Gereja Katolik, terdapat istilah liturgi yang merupakan ibadah resmi gereja yang dilakukan umat kepada Tuhan. Dalam liturgi ada tata aturan yang harus diikuti, salah satunya penggunaan warna-warna liturgi dalam setiap proses peribadatan. Lantas apa saja warna-warna liturgi beserta artinya?

Menurut laman Kemenag, istilah liturgi sendiri berasal dari bahasa Yunani, leitourgia, yang berarti kerja bersama. Jadi, secara luas, liturgi bisa dimaknai sebagai peribadatan kepada Allah, serta pelaksanaan ajaran kasih yang sudah diajarkan Yesus kepada umat manusia.

Saat pelaksanaan liturgi Katolik, terdapat sejumlah pelayan liturgi atau orang-orang yang menerima tahbisan suci yang akan menjalankan tata cara liturgi sesuai dengan ketentuan gereja Katolik, seperti misdinar, pembaca Kitab Suci, pembaca Mazmur, tatalaksana, pembagi komuni dan paduan suara.

Salah satu aturan liturgi yang harus diterapkan dalam setiap ibadah Gereja Katolik adalah penerapan warna-warna liturgi dalam seluruh perayaan ibadah, misalnya warna jubah yang dikenakan Pastur, atau warna-warna dekorasi untuk gereja.

Lalu, apa itu warna-warna liturgi beserta artinya?

Apa Itu Warna Liturgi Katolik?

Perayaan Ekaristi Kamis Putih di Semarang

Pastor Romo Agustinus Sarwanto (tengah) memimpin ibadah dalam perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja St Theresia Bongsari, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2024). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.

Warna-warna liturgi yang digunakan dalam peribadatan Gereja Katolik, bukan sekadar untuk mempercantik gedung gereja atau menambah kemeriahan peribadatan. Namun, ada makna teologis di dalamnya guna membantu umat Katolik memahami dan menghayati iman mereka.

Penggunaan warna liturgi sudah digunakan sejak dahulu dalam perayaan Misa dan ibadat lainnya dalam Gereja Katolik. Warna-warna tersebut, sejatinya adalah simbol atau penanda berbagai peristiwa gerejawi, misalnya ada warna liturgi tersendiri untuk hari Natal, Paskah dan lain sebagainya.

Warna-warna liturgi ini akan digunakan pada aksesoris pakaian liturgi Imam atau Pastur, misdinar, paduan suara, stola, ataupuan taplak altar sebagai tempat untuk meletakkan bejana perjamuan Kudus.

Penggunaan warna-warna liturgi ini sudah digunakan pada pera Paus Pius V tahun 1570 yang ditetapkan dalam Ordo Missae oleh Paus Paulus Vin pada tahun 1969.

Selanjutnya akan dijelaskan apa saja warna-warna liturgi Katolik beserta artinya.

Warna Liturgi Katolik dan Artinya

Misa Natal Gereja Katedral

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo memimpin jalannya Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (25/12/2024). Tema Natal yang diusung Gereja Katedral Jakarta tahun ini adalah Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

Ada lima warna dasar yang digunakan dalam liturgi Katolik, yaitu warna liturgi putih, warna liturgi merah, warna liturgi hijau, warna liturgi ungu, dan warna liturgi hitam.

Selain lima warna dasar liturgi itu, ada juga warna-warna opsional yang juga bisa digunakan dalam perayaan ibadah Katolik, yaitu warna liturgi merah muda, warna liturgi emas, dan warna liturgi biru.

Berikut ini penjelasannya masing-masing warna liturgi beserta artinya:

Warna Liturgi Putih

Putih adalah warna liturgi Katolik yang memberi kesan terang dan bersih dan penuh kedamaian. Menurut tradisi Gereja Katolik, warna putih memiliki makna mendalam yang melambangkan kemurnian, kesucian, kekudusan, sukacita dan juga kemenangan.

Warna liturgi putih biasanya akan digunakan pada perayaan penting Gereja Katolik, seperti Misa hari Minggu, perayaan hari Natal atau Paskah, perayaan semua Orang Kudus, perayaan pemberkatan pernikahan, Misa pemakaman Uskup atau Imam.

Sementara pada perayaan hari Natal, warna putih melambangkan makna sukacita akan kedatangan Mesias, Yesus Kristus sebagai Sang Juru Selamat dunia.

Selain Natal, putih juga digunakan sebagai warna liturgi pada perayaan Paskah. Warna liturgi putih pada Paskah memberikan makna sukacita atas kebangkitan Kristus dari kematian. Selain itu, putih juga melambangkan kemenangan iman atas dosa dan maut, serta harapan akan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya.

Warna Liturgi Merah

Merah adalah warna liturgi Katolik yang memberikan makna api dan darah yang melambangkan kekuatan Roh Kudus dan pengorbanan.

Warna liturgi merah biasanya digunakan pada perayaan Gereja Katolik, seperti perayaan Pentakosta, hari raya tubuh dan darah Kristus, juga hari raya para rasul dan perayaan martir.

Pada perayaan Pentakosta, warna merah mengingatkan umat Katolik tentang turunnya Roh Kudus atas para rasul. Roh Kudus ini akhirnya mampu memberikan kekuatan serta semangat untuk mewartakan kabar baik bagi dunia.

Pada perayaan martir warna liturgi merah juga digunakan sebagai ungkapan iman dan ketaatan para martir. Warna merah ini melambangkan bagaimana para martir telah berjuang membela imannya hingga mengorbankan nyawanya,

Sedangkan pada perayaan hari raya tubuh dan darah Kristus, warna merah melambangkan bagaimana darah Kristus yang telah tercurah di kayu salib menjadi tebusan dosa-dosa umat manusia.

Selain perayaan-perayaan tersebut di atas, warna merah juga akan digunakan sebagai warna liturgi pada perayaan-perayaan yang menekankan kepemimpinan gerejawi, seperti perayaan Santo Petrus dan Santo Paulus agar selalu mengingatkan umat Katolik tentang perjuangan Petrus dan Paulus membangun gereja dan umat Kristen yang pertama.

MISA MALAM PASKAH DI YOGYAKARTA

Umat Katolik mengikuti misa malam Paskah di Gereja Katolik Santo Thomas, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (8/4/2023). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

Warna Liturgi Hijau

Hijau adalah warna liturgi Katolik yang melambangkan harapan, pertumbuhan, dan juga kehidupan baru dalam Kristus. Warna liturgi hijau ini biasanya digunakan dalam peribadatan selama masa Biasa.

Warna liturgi hijau juga digunakan pada perayaan yang berhubungan dengan karya penciptaan Tuhan serta penciptaan lingkungan hidup. Ini melambangkan harapan akan pertumbuhan dan pemeliharaan alam semesta.

Intinya, warna liturgi hijau ini juga mengungkapkan tentang komitmen gereja dalam menjaga dan pemeliharaan ciptaan Tuhan.

Warna Liturgi Ungu

Ungu adalah warna liturgi Katolik yang bertujuan membangkitkan kepedulian dan empati yang mendalam pada penderitaan Kristus. Ini harus diwujudkan oleh umat Katolik dalam kepedulian terhadap sesama yang menderita.

Ungu juga melambangkan kerendahan hati, kerinduan, penitensi dan juga penderitaan atau kedukaan. Oleh karena itu, ungu biasanya digunakan pada masa Pra-paskah dan Adven.

Selain itu, warna liturgi ungu juga digunakan pada perayaan Hari Raya semua Orang Kudus dan perayaan lainnya yang menekankan kematian dan penderitaan Kristus, seperti pada perayaan Jumat Agung.

Prosesi Jalan Salib ibadah Jumat Agung di Surabaya

Umat Kristiani menggelar prosesi Jalan Salib pada peringatan Jumat Agung di Gereja Katolik Santo Mikael, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/3/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/nym.

Warna Liturgi Hitam

Hitam adalah warna liturgi yang jarang digunakan dalam peribadatan Gereja Katolik. Warna hitam melambangkan kesedihan dan duka cita. Warna liturgi ini digunakan sebagai tanda berkabung, misalnya pada Misa pemakaman umat.

Warna liturgi hitam ini juga digunakan pada Misa pemakaman Paus sebagai pimpinan tertinggi umat Katolik. Warna hitam pada pemakamam Paus menjadi tanda penghormatan dan kebesaran, sekaligus juga mewakili kesederhanaan dan kebersahajaan.

Warna hitam selain menjadi ungkapan berkabung atas kematian, warna hitam juga menjadi simbol harapan akan kehidupan kekal bersama Allah.

Warna Liturgi Merah Muda

Merah muda atau pink adalah warna liturgi Katolik yang menyimbolkan kegembiraan dan pengharapan. Warna merah muda ini biasanya digunakan pada Misa Gaudete dan Laetare.

Misa Gaudete, biasanya dilaksanakan pada minggu ketiga di masa Adven. Sementara Misa Laetare, biasanya diperingati pada minggu keempat di masa Pra-paskah.

Merah muda ini sejatinya tidak masuk dalam warna liturgi resmi. Namun, beberapa tradisi lokal Gereja Katolik masih menggunakan warna merah muda pada beberapa perayaan. Warna merah muda ini biasanya digunakan sebagai pengganti warna liturgi merah.

Merah muda juga melambangkan kesetiaan. Ini menjadi pengingat bahwa masa Pra-paskah adalah waktu yang tepat untuk menumbuhkan sekaligus menguatkan iman, agar bisa menyambut Paskah dengan penuh kesucian.

Warna Liturgi Emas

Emas adalah warna liturgi Katolik yang melambangkan kemuliaan, keagungan, dan keabadian. Warna liturgi emas ini biasanya digunakan sebagai warna perhiasan atau aksesoris dalam perayaan liturgi.

Beberapa akesoris yang diberi warna emas di antaranya adalahcawan suci, dan jubah liturgi yang dihiasi dengan benang emas.

Emas adalah warna liturgi Katolik yang juga melambangkan kemuliaan, keagungan, dan keabadian. Selain itu, warna emas juga kadang digunakan saat peristiwa berkabung yang juga melambangkan kebangkitan yang kekal serta keabadian.

Dengan warna emas ini umat Katolik selalu diingatkan akan hadirnya Allah dan Yesus Kristus dalam perayaan Ekaristi yang dirayakan setiap peribadatan Misa.

Pemberkatan jenazah Uskup Surabaya

Sejumlah jemaat dan kerabat berdoa di depan peti jenazah Uskup Surabaya Mgr Vincentius Sutikno Wisaksono saat misa pemberangkatan jenazah di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/zk/rwa.

Warna Liturgi Biru

Biru adalah warna liturgi Katolik yang juga jarang digunakan. Warna liturgi ini melambangkan pengharapan, kerendahan hati, dan kesetiaan.

Walaupun tidak masuk dalam warna liturgi resmi, namun warna biru terkadang digunakan dalam perayaan Misa pada masa-masa tertentu, seperti masa biasa dalam kalender liturgi atau peringatan khusus.

Warna liturgi biru ini melambangkan pengharapan, kerendahan hati, dan kesetiaan. Selain itu, warna biru juga menjadi pengingati agar umat Katolik selalu mensyukuri anugerah dan berkat dari Allah Bapa yang tidak pernah terbatas.

Misa bersama Paus Fransiskus

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus memimpin langsung misa di Stadion Utama Gelora Bing Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.

Berbagai warna liturgi Katolik ini menjadi simbol dan penanda, sekaligus pengingat kepada seluruh umat Katolik, tentang cinta kasih dan karya keselamatan Allah Bapa yang diwujudkan oleh kedatangan anaknya yang terkasih, Yesus Kristus, ke dunia, serta kematian dan kebangkitan-Nya di kayu salib.

Dengan warna-warna liturgis yang berbeda sesuai dengan maknanya masing-masing tersebut, umat Katolik selalu diingatkan agar selalu mewujudkan ajaran cinta kasih dari Yesus Kristus tersebut, dalam setiap tindak tanduk dan perilaku keseharian.

Baca juga artikel terkait GEREJA KATOLIK atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani