Menuju konten utama

Apa Warna Liturgi Rabu Abu 2024 dan Kumpulan Link Twibbon

Apa warna liturgi Rabu Abu 2024? Simak penjelasannya di artikel ini. Rabu Abu jatuh pada tanggal 14 Februari.

Apa Warna Liturgi Rabu Abu 2024 dan Kumpulan Link Twibbon
Ilustrasi Rabu Abu. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Peringatan Rabu Abu jatuh pada tanggal 14 Februari 2024. Rabu Abu adalah hari pertama masa prapaskah atau 40 hari, jelang perayaan hari raya Paskah.

Selain itu, Rabu Abu juga adalah hari sakral untuk umat Katolik dan Kristen. Rabu Abu disimbolkan dengan penandaan salib di kening umat dan berkumandangnya lagu "Hanya Debulah Aku" saat abu dibagikan.

Warna Liturgi Rabu Abu

Berdasarkan Kalender Liturgi Bulan Februari 2024, tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Rabu Abu. Warna liturgi selama perayaan ini menggunakan warna liturgi ungu.

Mulai dari Hari Rabu Abu, warna liturgi yang digunakan adalah ungu, kecuali pesta perayaan santo/santa. Contohnya, Pesta Takhta St. Petrus.

Sehubungan dengan jadwal perayaan hari ini, Keuskupan Agung Semarang merilis keputusan nomor 0044/A/X/2024-3 tentang perayaan Ekaristi Rabu 2024.

Perayaan Ekaristi Rabu Abu bisa dilakukan pada jadwal berikut:

  • Selasa, 13 Februari 2024: sore hari
  • Rabu, 14 Februari 2024: pagi dan sore hari
  • Kamis, 15 Februari 2024: pagi dan sore.
Di samping itu, Keuskupan Agung Jakarta juga menetapkan jadwal Misa Rabu Abu yang bertepatan dengan Pemilu 2024. Gereja paroki-paroki Keuskupan Agung Jakarta akan menggelar Misa Rabu Abu sesuai agenda berikut ini:

  • Selasa, 13 Februari 2024: sore hari
  • Rabu, 14 Februari 2024: sore hari

Arti Rabu Abu untuk Umat Katolik

Ash Wednesday atau Rabu Abu merupakan hari pertama masa prapaskah. Peringatan perayaan hari ini jatuh pada hari ke-40, tidak termasuk hari Minggu, jelang perayaan hari raya Paskah.

Rabu Abu sendiri adalah ritual yang umumnya ditandai dengan tanda salib yang berasal dari abu dan diletakkan di kening atau dahi umat.

Hal tersebut dipandang sebagai simbol pertobatan. Dikutip dari GKJ Bekasi, abu ini adalah hasil pembakaran salib daun palem yang disimpan masing-masing umat sejak hari Minggu Palmarum pada tahun gerejawi sebelumnya.

Penggunaan tanda salib ini dikerjakan oleh pendeta (Gereja Protestan) atau imam (Gereja Roma Katolik) kepada jemaat yang hadir. Selama melakukan prosesi tersebut, sang imam/pendeta sembari menerangkan tentang makna pertobatan dengan mengatakan "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Markus 1:15).

Adapun versi lainnya, di mana abu juga melambangkan dosa dan kelemahan manusia. Dalam hal ini, umat mengakui dosa-dosa dan meminta Tuhan untuk mengampuni.

Twibbon Rabu Abu 2024

Selama merayakan Hari Rabu Abu, umat Kristen bisa menggunakan link twibbon berikut dan mengunggahnya di media sosial:

Baca juga artikel terkait RABU ABU 2024 atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra