tirto.id - Dalam industri pangan, bahan yang mengandung unsur babi biasanya tidak ditulis secara eksplisit, melainkan ditandai dengan istilah teknis seperti porcine, gelatin (berasal dari babi), lard, atau enzim babi. Istilah-istilah ini penting untuk dikenali karena dapat muncul dalam daftar komposisi tanpa menyebut langsung kata "babi".
Pemahaman terhadap istilah semacam ini sangat penting, khususnya bagi konsumen Muslim yang menghindari konsumsi produk non-halal. Hal yang sama berlaku bagi vegan, vegetarian, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu seperti alergi terhadap daging babi. Semakin luas kesadaran ini, diharapkan konsumen bisa lebih selektif dalam memilih makanan dan mendorong produsen untuk lebih transparan dalam pelabelan produk.
Bagian Babi yang Dimanfaatkan untuk Makanan
Dalam dunia kuliner internasional, hampir seluruh bagian tubuh babi dapat dimanfaatkan untuk berbagai hidangan. Bagi umat Muslim, memahami bagian-bagian ini dan istilah asing yang merujuk padanya penting untuk menghindari konsumsi tidak disengaja.
Berikut adalah daftar bagian tubuh babi yang lazim dikonsumsi beserta penggunaannya:
1. Daging (Pork)
Bagian: Hampir seluruh tubuh, terutama punggung, perut, dan paha.Kegunaan: Digunakan untuk steak, pork chop, sup, dan masakan tumis.
2. Perut (Pork Belly/Samcan/Kakuni)
Bagian: Perut babi.Kegunaan: Diolah menjadi samcan goreng, babi panggang renyah, babi kecap, atau kakuni.
3. Iga (Bakut/Baikwan)
Bagian: Tulang iga.Kegunaan: Diolah menjadi sup seperti bakut teh atau sayur asin.
4. Kaki (Pig Feet/Trotters)
Bagian: Kaki babi.Kegunaan: Cocok untuk semur atau masakan berkuah khas Tionghoa dan Barat.
5. Telinga (Pig Ears)
Bagian: Telinga babi.Kegunaan: Umumnya direbus atau digoreng dalam masakan Tionghoa.
6. Kulit (Pig Skin)
Bagian: Kulit luar.Kegunaan: Digoreng menjadi camilan seperti chicharon.
7. Lemak (Lard)
Bagian: Lemak dari perut dan bokong.Kegunaan: Digunakan dalam proses memasak, pembuatan roti, kue, pastry, dan biskuit.
8. Jeroan (Sekba)
Bagian: Hati, paru, usus, babat, dan lidah.Kegunaan: Dimasak dalam kuah kecap dan rempah khas Tionghoa.
9. Tulang dan Kulit (Gelatin)
Bagian: Tulang dan kulit babi.Kegunaan: Bahan dasar untuk permen, jeli, marshmallow, dan makanan olahan lain.
10. Pundak (Nibuta)
Bagian: Bahu babi.Kegunaan: Direbus dalam gaya masakan Jepang.
11. Paha (Ham)
Bagian: Paha belakang.Kegunaan: Diolah menjadi ham, diasap, dipanggang, atau direbus.
12. Sosis (Lapchiong)
Bagian: Campuran daging dan lemak.Kegunaan: Sosis kering khas China, biasa disajikan dalam nasi goreng atau mie.
13. Daging Panggang (Char Siu / Yakibuta)
Bagian: Potongan daging beragam.Kegunaan: Dipanggang dengan bumbu merah khas (Char Siu) atau ala Jepang (Yakibuta).
14. Daging Iris Goreng (Tonkatsu)
Bagian: Daging tengah atau paha.Kegunaan: Digoreng dengan tepung roti ala Jepang.
15. Daging dalam Ramen (Tonkotsu)
Bagian: Perut atau tulang babi.Kegunaan: Dimasak menjadi kaldu pekat khas ramen.
16. Susu Babi (Sow Milk)
Bagian: Susu dari induk babi.Kegunaan: Jarang dikonsumsi, tapi muncul dalam riset atau produk khusus.
Kode Makanan yang Mengandung Babi
Di Indonesia, istilah "B2" sering digunakan sebagai kode untuk produk yang mengandung babi. Meskipun bukan istilah resmi, sebutan ini lazim ditemukan dalam kemasan makanan, menu restoran, hingga toko online, terutama di wilayah dengan mayoritas non-Muslim.
Contoh penggunaannya antara lain "Kerupuk Kulit B2", "Abon B2", atau "Bumbu Saus Daging B2". Meski ditulis sebagai singkatan, istilah ini sudah dikenal luas sebagai penanda produk non-halal. Konsumen Muslim sebaiknya lebih berhati-hati terhadap label seperti ini saat memilih makanan.
Daftar Istilah Babi dalam Makanan yang Perlu Diketahui
Babi merupakan bahan makanan yang secara tegas diharamkan dalam ajaran Islam. Namun, kandungan babi dalam makanan sering kali tidak disebut secara langsung. Sebagai gantinya, istilah asing atau teknis digunakan, baik dalam makanan lokal maupun impor.
Berdasarkan berbagai sumber, termasuk buku Makanan Halal dan Thoyyib dan Panduan Praktis Sukses Sertifikasi Halal, terdapat lebih dari 30 istilah yang merujuk pada daging, jeroan, lemak, dan turunan babi. Beberapa istilah populer di antaranya
- Pork - Daging babi dalam Bahasa Inggris
- Ham - Daging paha belakang babi yang diasinkan
- Bacon - Daging babi yang diasinkan dan diasap
- Lard - Lemak babi, sering digunakan dalam roti dan kue
- Gelatin- Bisa berasal dari kulit atau tulang babi
- Porcine - Istilah Latin untuk bahan yang berasal dari babi
- Enzyme - Enzim yang dapat berasal dari babi dalam proses produksi makanan
- Char Siu - Babi panggang manis khas Kanton (Tionghoa)
- Yakibuta - Versi Jepang dari babi panggang
- Lapchiong - Sosis kering dari daging dan lemak babi (Tionghoa)
- Tonkatsu - Daging babi goreng ala Jepang
- Tonkotsu - Kuah ramen berbahan dasar tulang babi
- BakutIga - babi dalam masakan Tionghoa
- Nibuta - Pundak babi rebus dalam masakan Jepang
- Chicharon - Keripik kulit babi, populer di negara-negara Amerika Latin dan Asia
- Cracklings - Istilah lain untuk kulit babi goreng
- Rind - Kulit babi, biasanya diolah menjadi camilan
- Brawn - Daging kepala babi yang dimasak dan dibekukan
- Cu Nyuk - Istilah Hakka untuk daging babi
- B2 - Kode informal untuk babi dalam konteks makanan non-halal di Indonesia
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































