Menuju konten utama

Inovasi Abal-abal Teknologi yang Datang Berulang

"Penemuan-penemuan hebat" kerap menghebohkan masyarakat yang tak kunjung belajar. Tak heran jika kebohongan dan kepalsuan datang berulang.

Inovasi Abal-abal Teknologi yang Datang Berulang
Header Mozaik Nikuba. tirto.id/Tino

tirto.id - Teknologi telah mengubah dunia dengan kemajuan yang luar biasa. Namun, di balik hasilnya yang memukau, terdapat pula kisah-kisah yang suram.

Kita kadang-kadang dihadapkan pada temuan-temuan yang pada akhirnya terbukti sebagai kebohongan. Menggiring pada harapan palsu, mengecewakan, dan mempertanyakan integritas penemu serta institusi di baliknya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa kasus inovasi teknologi yang ternyata hanyalah ilusi.

Baru-baru ini, seorang pria asal Cirebon, Jawa Barat, bernama Aryanto Misel menemukan

sebuah alat yang diklaim dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen. Alat yang diberi nama Nikuba ini kini masih menjadi perdebatan publik.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan pengujian formal pada Nikuba. Namun Misel belum memberikan respons atau tindak lanjut.

Akankah nasibnya berakhir menjadi inovasi palsu seperti temuan-temuan lainnya?

Setetes Darah untuk Diagnosa Penyakit

Pada tahun 2003, Elizabeth Holmes, seorang mahasiswa Stanford berusia 19 tahun, mendirikan Theranos dengan visi membuat tes darah yang lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah daripada yang tersedia saat itu.

Holmes mengklaim bahwa mesin Edison Theranos dapat mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan dengan mengambil hanya sedikit darah dari jari seseorang.

Ide Theranos menarik perhatian investor dan media, juga perusahaan dengan cepat mengumpulkan miliaran dolar. Orang-orang berpengaruh seperti Menteri Keuangan AS George Schultz dan taipan media Rupert Murdoch berinvestasi di perusahaannya.

Seturut laporan BBC, pada tahun 2014, Forbes menyebut Holmes sebagai wanita terkaya di Amerika Serikat, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai $4,5 miliar.

Holmes yang dibesarkan dalam keluarga kaya dengan garis keturunan sukses, mungkin menghadapi tekanan besar untuk berhasil. Orang tuanya adalah birokrat di Capitol Hill dan sangat mementingkan status dan koneksi.

Pada 2015, Wall Street Journal mulai menerbitkan serangkaian artikel yang meragukan klaim Theranos. Artikel-artikel tersebut mengungkapkan bahwa mesin Edison Theranos tidak dapat diandalkan dan perusahaan telah menyesatkan investor serta pasien.

Setahun kemudian Theranos menghentikan semua penggunaan mesin Edison. Dua tahun seteelah itu, Holmes dan mantan kepala operasinya, Ramesh "Sunny" Balwani, didakwa dengan penipuan dan konspirasi.

Holmes divonis bersalah atas tiga tuduhan penipuan dan satu tuduhan konspirasi. Dia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara dan denda $500.000 pada tahun 2022.

Kloning Manusia

Hwang Woo-suk, seorang ilmuwan reproduksi asal Korea Selatan dikenal karena klaimnya telah melakukan kloning manusia pada tahun 2004. Klaim ini sangat mengejutkan dunia saat itu. Dia dianugerahi banyak penghargaan, termasuk Order of Merit for National Foundation dari Pemerintah Korea Selatan.

Hwang lahir di Buyeo, Korea Selatan, pada tahun 1953. Dia belajar kedokteran di Seoul National University dan menerima gelar doktornya pada tahun 1982. Setelah lulus, Hwang bekerja sebagai profesor di Seoul National University dan fokus pada penelitian kloning.

Dia mengklaim telah menghasilkan garis sel punca--sel polos--embrionik manusia yang disesuaikan dengan individu tertentu. Klaim ini mendapatkan perhatian global dan menciptakan harapan besar untuk pengobatan berbasis sel punca.

Beberapa bulan kemudian, sebuah investigasi yang dilakukan oleh universitas dan badan penelitian Korea Selatan menemukan bahwa sebagian besar data dan hasil yang dilaporkan oleh Hwang Woo-suk adalah palsu atau telah dimanipulasi.

Seorang peneliti independen bernama Dong-Yup Lee juga menemukan bahwa Hwang telah menggunakan gambar yang sama dari embrio kloning manusia dalam beberapa makalah penelitian yang berbeda.

Pada tahun berikutnya, kedua makalah Hwang yang pernah digembar-gemborkan dicabut, pabrik kloning ditutup, dan dia didakwa atas tuduhan penipuan, pelanggaran hukum bioetika negara, dan penggelapan.

Warsa 2006, saat penyelidikan atas skandal kloning sel punca manusia sedang berlangsung, Hwang mendirikan Sooam Biotech Research Foundation, sebuah perusahaan kloning anjing swasta, dengan dukungan finansial dari penggemar beratnya di industri ini.

Hwang akhirnya diberhentikan dari pekerjaannya di Seoul National University. Dia juga dihukum oleh pengadilan Korea Selatan karena pemalsuan dan penyalahgunaan dana penelitian. Ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara, tetapi dibebaskan setelah menjalani hukuman selama satu tahun.

Selama dekade berikutnya, Hwang dikaitkan dengan serangkaian upaya kloning hewan.

Penyembuhan Kanker lewat Aplikasi

Belle Gibson merupakan perempuan asal Australia yang terkenal karena aplikasinya yang disebut "The Whole Pantry". Aplikasi ini berisi resep makanan sehat dan tips tentang cara menjalani gaya hidup sehat.

Aplikasi ini telah diinstal antara 10.000-50.000 kali di Google Play dan diunduh 300.000 kali di iTunes, menghasilkan penjualan sekitar $800.000.

Dengan asumsi aplikasi diunduh 50.000 kali, Belle Gibson akan memperoleh sekitar $100.000 dari penjualan tersebut.

Ia mengklaim telah sembuh dari kanker otak dengan menggunakan metode yang dijelaskan dalam aplikasinya. Aplikasi ini menawarkan resep, tips kesehatan, dan cerita tentang perjalanan Gibson untuk sembuh dari kanker.

Gibson dibesarkan di Brisbane dan mengambil tanggung jawab pengasuhan dini untuk ibu dan saudara laki-lakinya yang autis. Dia sangat kelebihan berat badan di masa pra-remaja dan menghadapi masalah kesehatan yang konon menyebabkan kanker otak.

Setelah pengobatan konvensional gagal, dia beralih ke terapi alternatif dan mengubah pola makan dan gaya hidupnya. Gibson menjadi vegetarian dan menghilangkan produk susu, gluten, pengawet, makanan transgenik, dan gula dari makanannya.

Namun pada 2015, terungkap bahwa Gibson telah berbohong tentang penyakitnya. Ia tidak pernah mengidap kanker otak dan telah membuat banyak klaim palsu tentang kesehatannya.

Warsa 2017, Gibson dijatuhi hukuman denda sebesar $410.000 oleh pemerintah Australia, dan dilarang membuat pernyataan apapun mengenai kesehatan di masa depan.

Padi Supertoy dan Blue Energy

Padi Supertoy adalah varietas padi yang diklaim mampu menghasilkan panen tiga kali lipat dalam setahun. Padi Supertoy dikembangkan oleh PT Sarana Harapan Indopangan (SHI), sebuah perusahaan yang didirikan oleh Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Pembangunan Daerah.

Padi Supertoy diresmikan oleh Presiden SBY pada April 2008 di Purworejo, Jawa Tengah. SBY percaya padi tersebut akan menjadi solusi untuk masalah pangan di Indonesia.

Namun, Padi Supertoy tidak sesuai dengan harapan karena nyatanya tidak mampu menghasilkan panen tiga kali lipat dalam setahun, bahkan gagal panen di beberapa daerah. Padi Supertoy juga tidak tahan hama dan penyakit, sehingga petani mengalami kerugian.

Pada 2009, PT SHI dinyatakan pailit.

Infografik Mozaik Nikuba

Infografik Mozaik Nikuba. tirto.id/Tino

Adapun Blue Energy adalah sebuah klaim penemuan bahan bakar baru yang dibuat oleh Joko Suprapto pada 2008. Presiden SBY saat itu sempat tertarik dan memberikan fasilitas untuk penelitian lebih lanjut.

Joko mengklaim bahwa bahan bakar tersebut dapat dibuat dari air yang mampu menghidupkan generator dan memiliki emisi yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil.

Klaim Joko diragukan oleh banyak pihak, termasuk oleh para ahli di bidang energi. Mereka meyakini bahwa Joko tidak membuat air menjadi bahan bakar, tapi memanfaatkan air untuk menghemat BBM.

Air diolah dengan serangkaian komponen dan elemen lain untuk menghemat energi. Proses Blue Energy ialah mengubah air menjadi hidrogen, tetapi masih membutuhkan BBM murni. Mesin diesel tetap menggunakan solar sebagai campuran Blue Energy.

Joko Suprapto akhirnya ditangkap dan ditahan Kepolisian Yogyakarta pada Juli 2008. Ia dijatuhi hukuman penjara selama 3,5 tahun karena penipuan. Dia terbukti telah membuat klaim palsu tentang Blue Energy dan menipu investor.

Ia juga terbukti telah menipu Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan menawarkan pembangkit listrik mandiri Jodhipati yang biaya langganannya setengah dari biaya PLN, dan alat berupa refinery atau pengubah air menjadi bensin.

Inovasi Nikuba

Satu setengah dekade setelah kasus energi alternatif Blue Energy, perangkat Nikuba--akronim dari Niku Banyu (ini air)--muncul. Perangkat yang diklaim dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan ini ramai dipertanyakan para ahli mengenai keefektifannya dan apakah dapat benar-benar dapat menggantikan bahan bakar tradisional.

Nikuba ditemukan oleh Aryanto Misel dari Cirebon, Jawa Barat, yang berkolaborasi dengan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Temuan bahan bakar alternatif ini konon menarik perusahaan Italia yang menjadi rekanan Ferrari dan Ducati hingga diberi kesempatan untuk mempresentasikan tentang Nikuba di Italia pada 18 Juni 2023 lalu.

Namun, pemerintah dan pakar otomotif di Indonesia sempat meragukan keefektifan Nikuba. Sementara Aryanto mengklaim bahwa Nikuba dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen, para peneliti berpendapat bahwa ini sebenarnya adalah penghemat bahan bakar dan bukan pengganti bahan bakar tradisional.

Mereka juga mempertanyakan klaim bahwa hanya 1 liter air yang dapat menggerakkan kendaraan dari Cirebon ke Semarang. Para ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyarankan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi klaim yang dibuat oleh Aryanto selaku penemu.

Aryanto sendiri telah menyatakan tidak membutuhkan bantuan pemerintah untuk pengembangan penemuannya.

Kontroversi Nikuba masih akan terus berlangsung karena hingga kini belum ada kepastian ilmiah, apakah Nikuba benar-benar dapat menghasilkan bahan bakar hidrogen atau sebaliknya.

Baca juga artikel terkait PSEUDOSAINS atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Irfan Teguh Pribadi