Indeks Pseudosains
Inovasi Abal-abal Teknologi yang Datang Berulang
"Penemuan-penemuan hebat" kerap menghebohkan masyarakat yang tak kunjung belajar. Tak heran jika kebohongan dan kepalsuan datang berulang.
Percaya 'Sains' Terawan? Lihatlah Lysenko, Mengele, & Koch Brothers
Politisasi sains adalah ancaman. Lysenko di Soviet, Mengele di Jerman, dan industri migas di AS adalah beberapa contohnya.
Cacat Prosedur, Apa Beda Vaksin Terawan dengan Praktik Dukun?
Vaksin Nusantara unggulan Terawan: berbuih klaim, cacat prosedur.
Siapakah Harun Yahya dan Apa Kasus yang Bikin Ia Dihukum 1000 Tahun
Harun Yahya atau Adnan Oktar dijatuhi hukuman 1000 tahun penjara di pengadilan Turki. Apa kasus yang membuat ia dihukum berat?
Ramalan Zodiak & Kenapa Orang Rasional Kadang Percaya Astrologi
Survei: ramalan bintang jadi kolom favorit para perempuan yang hendak melakukan wawancara kerja, membeli kupon lotre, hingga memulai relasi romantis
VIDEO: Terbukti Cocoklogi, Kok Masih Percaya Astrologi?
Setiap orang ingin keyakinannya dikonfirmasi. Caranya beragam. Termasuk dengan mempercayai astrologi.
Mengapa Orang Percaya Terapi Ini-Itu yang Termasuk Pseudosains?
Sudah coba metode penyembuhan alternatif? Ah, jangan-jangan pseudosains.
Cara James Randi Bongkar Tipu-Tipu Cenayang di TV
Bersenjatakan metode ilmiah sederhana, Si Skeptis Randi menyikat para penipu berkedok paranormal hingga segan beraksi lagi.
Rasisme Pernah Ilmiah di Tangan Samuel Morton
Samuel Morton dikenal sebagai bapak rasisme ilmiah. Membagi manusia menjadi lima ras dan menempatkan orang kulit putih sebagai ras paling cerdas dengan cara mengukur lingkar tengkorak.
Inovasi yang Dipercaya Akan Mengubah Dunia
Dalam pertemuan World Economic Forum di Cina, berbagai inovasi dipamerkan. Beberapa di antaranya dipercaya akan mengubah dunia.
Propaganda anti-Sains dan Pentingnya Kita Bela Akal
Pseudosains ada di mana-mana, termasuk sebagian orang percaya bumi itu datar dan pemerintahan Trump yang menyangkal perubahan iklim.
Memeriksa Retorika Zakir Naik
Di dunia modern kemampuan yang paling penting adalah kemampuan berargumen, sebagaimana diyakini oleh kaum sofis di Yunani Kuno. Padahal, persuasif dan benar tidaklah sama.