Menuju konten utama

Industri Pengolahan hingga IKN Sumbang Pertumbuhan Ekonomi RI

Amalia Adininggar mengatakan, industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,72 persen menjadi penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi nasional.

Industri Pengolahan hingga IKN Sumbang Pertumbuhan Ekonomi RI
Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam acara Diskusi dan Peluncuran Riset Greenpeace, Jakarta, Rabu (26/6/2024).(Tirto.id/Faesal Mubarok)

tirto.id - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar, mengatakan industri pengolahan yang tumbuh sebesar 4,72 persen menjadi penyokong terbesar pertumbuhan ekonomi nasional. Jika dirinci, terdapat industri makanan dan minuman yang menjadi salah satu komponen industri pengolahan.

“Industri makanan dan minuman tumbuh 5,82 persen ditopang oleh permintaan domestik produk produk makanan dan peningkatan ekspor produk minuman,” kata dia, dalam Rilis BPS, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Selain itu, ada pula industri logam dasar yang tumbuh jauh lebih tinggi, yakni 12,36 persen sejalan dengan peningkatan permintaan global untuk produk logam dasar, khususnya besi dan baja. Pada saat yang sama, industri barang logam; komputer, barang elektronik dan optik; serta peralatan listrik juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,29 persen yang ditopang oleh permintaan global untuk bahan bangunan dari logam dan komponen elektronik.

“Lapangan usaha berikutnya (yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia) adalah konstruksi yang tumbuh seiring pembangunan proyek infrastruktur oleh pemerintah dan swasta. Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan berlanjutnya pembangunan IKN dan aktivitas pembangunan infrastruktur lainnya, seperti jalan tol, jalan, jembatan dan lain-lain,” jelas Amalia.

Dari catatan BPS, sektor konstruksi ini mengalami pertumbuhan sebesar 7,48 persen pada kuartal III 2024, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 7,29 persen. Tidak hanya itu, dengan dilanjutkannya pembangunan IKN juga membuat sektor ini tumbuh lebih tinggi dibanding periode kuartal III 2023 yang hanya sebesar 6,39 persen.

Di sisi lain, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 4,82 persen di kuartal III 2024 juga menjadi jenis lapangan usaha lainnya yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Amalia mengatakan, lapangan usaha ini tumbuh didorong oleh peningkatan penjualan barang-barang domestik dan impor, utamanya dari barang-barang industri pengolahan non minyak bumi dan gas (migas).

“Adapun untuk lapangan usaha informasi dan komunikasi ini tumbuh sejalan dengan adanya peningkatan aktivitas telekomunikasi, seperti peningkatan traffic data internet,” sambung Amalia.

Baca juga artikel terkait EKONOMI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang