tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia dan Rusia tengah membahas rencana pembukaan penerbangan internasional langsung Jakarta–Moskow. Dia menyebut rute baru ini penting untuk mendukung bisnis dua negara.
"Kita mendorong people-to-people collaboration, antara lain dengan penerbangan langsung dari Moskow ke Bali. Dan tentu people to people collaboration ini bisa dilakukan dengan penerbangan ke destinasi lain. Salah satu untuk mendukung bisnis antara Kadin dan mitra-nya, salah satu yang penting adalah penerbangan langsung juga dari Moskow ke Jakarta," kata Airlangga usai menghadiri Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta pada Senin (14/5/2025).
Airlangga menambahkan bahwa dirinya sudah berbicara langsung dengan Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov, soal rencana pembukaan penerbangan langsung tersebut. Adapun, Airlangga berharap rute penerbangan internasional ini segera dibuka.
“Tadi, saya sudah berbicara dengan [PM] Manturov. Nanti, kami akan bahas lebih detail lagi,” ujarnya.
Airlangga menyebut bahwa rencana pembukaan penerbangan langsung Jakarta-Moskow itu mulai dibahas sejak dirinya berkunjung ke Moskow pada Juni 2024 lalu. Rencana itu kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, dia yakin realisasinya dapat dilakukan dengan cepat.
“Waktu saya ke Moskow Juni 2024, ini tindaklanjuti oleh Presiden pada waktu itu Pak Prabowo dan itu kami selesaikan dengan cepat. Tentu, kita bisa tingkatkan dengan cepat,” tuturnya.
Untuk diketahui, Forum Bisnis Rusia-Indonesia tersebut mempertemukan lebih dari 30 perusahaan Rusia. Forum tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress di bawah Roscongress International dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Dalam acara itu, Ketua Komite Bilateral Rusia dan Belarusia Kadin Indonesia, Didit Ratam, mengatakan bahwa makanan, energi, dan air merupakan tiga sektor utama yang menjadi potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia ke depan. Menurut dia, ketiga sektor ini dilihat sebagai kunci untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan kolaborasi yang strategis.
“Mari kita bicara tentang sektor potensi dalam kooperasi ekonomi. Jadi, pemerintah saat ini memiliki tiga fokus utama. Yang pertama adalah makanan, yang kedua energi, dan yang ketiga air. Tapi, pemikiran di belakang semua ini adalah memastikan kebutuhan dasar populasi,“ kata Didit dalam paparannya.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi