Menuju konten utama

Hasil Pertemuan TPUA dengan Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu

Hasil pertemuan perwakilan TPUA dengan Jokowi di Solo soal isu ijazah palsu.

Hasil Pertemuan TPUA dengan Jokowi Soal Isu Ijazah Palsu
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Joko Widodo (Jokowi) di Surakarta, Rabu (16/4/2025). tirto.id/ Febri Nugroho

tirto.id - Massa aksi Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi rumah Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Banjarsasi, Solo, Rabu (16/4/2025).

TPUA datang untuk meminta Jokowi menunjukan ijazah aslinya sebagai alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal itu terkait isu ijazah UGM palsu Jokowi yang ditudingkan sejumlah pihak.

Berdasarkan pemberitaan Tirto.id pada Rabu pagi (16/4/2025), massa aksi TPUA sempat terlibat ketegangan. Terlebih saat aksi berlangsung, terpantau pendukung Jokowi menghalangi sejumlah pedemo.

Kedatangan TPUA di kediaman Jokowi dikawal ketat oleh petugas keamanan. Menghimpun dari berbagai sumber, beberapa massa aksi TPUA tampak mengenakan ikat kepala bertuliskan ‘Adili Jokowi’.

Setelah beberapa saat, petugas keamanan baik kepolisian yang berjaga maupun Paspampres memperbolehkan perwakilan aksi untuk bertemu dengan Jokowi. TPUA meminta kepada Jokowi untuk menunjukkan ijazah miliknya dari Fakultas Kehutanan yang diduga palsu.

Apa Hasil Pertemuan TPUA dan Jokowi?

Setelah beberapa saat, Jokowi menemui 4 perwakilan TPUA di dalam kediamannya. Salah satu yang diperbolehkan masuk ialah Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah. Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih 30 menit.

Ditemui awak media, Rizal mengungkapkan maksud kedatangannya hanya ingin memastikan ijazah Jokowi asli atau palsu. Namun hingga pertemuan usai, Jokowi enggan menunjukan ijazahnya, seperti diminta massa aksi.

"Kami, kan, seperti yang lain silaturahmi. Yang kedua ingin mendapatkan informasi konfirmasi bahkan kalau verifikasi yang berhubungan dengan ijazah Pak Jokowi,” ujar Rizal seperti diberitakan Tirto, Rabu (16/4/2025).

“Namun, tampaknya beliau tidak berkenan untuk menunjukkan ijazah itu," kata Rizal.

Rizal juga menyampaikan, Jokowi hanya ingin menunjukan ijazahnya jika diminta pengadilan. Sebelumnya, massa juga menggelar aksi serupa di UGM.

"Mengembalikan ke proses hukum. Bahwa kalau diminta pengadilan maka akan ditunjukkan. Kemarin kami ke UGM, kami sudah sampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan. Bahkan mengembalikan kepada proses pengadilan," tutur Rizal.

Setelah bertemu Jokowi, massa aksi tersebut membubarkan diri. Adapun Jokowi menyatakan pihaknya tak memiliki kewajiban untuk menunjukan ijazahnya.

"Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan [ijazah] ke mereka," katanya usai menerima perwakilan TPUA di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4/2025) seperti dilaporkan ANTARA.

Jokowi juga menyatakan, bahwa pihak kampus UGM telah memberi kejelasan lewat klarifikasi terkait isu ijazah palsu belakangan ini. "Jadi, sudah sangat jelas kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan gamblang dan jelas," tandas Jokowi.

Klarifikasi UGM Terkait Ijazah Jokowi

UGM turut angkat suara terkait isu belakangan yang menyebut ijazah Jokowi palsu. Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro, pada konferensi pers yang digelar UGM pada Selasa (15/4/2025), menyatakan siap membuka seluruh dokumen akademik Joko Widodo jika diminta oleh pengadilan.

"Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," ujar Wening kepada ANTARA, Selasa (15/4/2025).

Wening menegaskan, Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang lulus pada 5 November 1985. Wening menyatakan, pihaknya mempersilakan pihak-pihak yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi untuk menempuh jalur hukum.

"Apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apa pun, UGM siap. Misalnya, sebagai saksi, kami siap. Kami dasarnya adalah dokumen yang ada," tegas Wening.

Sikap Jokowi Tentang Isu Ijazah Palsu

Isu ijazah palsu Jokowi sudah dibicarakan sejak lama. Namun isu itu belakangan menjadi perbincangan, terutama di media sosial (medsos). Termasuk ketika salah satu akun Twitter (X) @DianSandiU mengklaim memiliki foto ijazah asli Jokowi dan mengunggahnya di medsos tersebut pada 1 April 2025.

Beberapa warganet mempertanyakan keabsahan ijazah itu, misalnya terkait font Times New Roman, seperti yang dibagikan oleh @DianSandiU. Lalu juga foto Jokowi yang terlihat memakai kacamata, lain dengan Presiden ke-7 RI itu yang saat ini tidak memakai kacamata.

Sementara itu, Jokowi beberapa kali juga telah dimintai tanggapan terkait isu tersebut. Salah satunya pada Maret 2025, Jokowi menegaskan bahwa isu itu merupakan fitnah.

"Ya itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus," ungkap Jokowi, Kamis (27/3/2025), seperti diberitakan Tirto.

Terlepas dari hal itu, Jokowi baru-baru ini menegaskan pihaknya mempertimbangkan untuk membawa isu ijazah palsu ini ke jalur hukum. Sebab, isu ijazah palsu ini dinilai Jokowi telah mencemarkan nama baiknya.

"Saya mempertimbangkan karena ini sudah menjadi fitnah di mana-mana, pencemaran nama baik. Saya mempertimbangkan untuk melaporkan ini. Membawa ini ke ranah hukum," tegas Jokowi seperti diberitakan Tirto.id, Rabu (16/4/2025).

Jokowi enggan menyebut siapa saja yang akan dilaporkannya dan menyerahkan hal itu kepada kuasa hukumnya. "Nanti biar disiapkan oleh kuasa hukum. Nanti akan segera putuskan. Nanti kuasa hukum yang akan melihat," tuturnya.

Baca juga artikel terkait IJAZAH JOKOWI atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dicky Setyawan