Menuju konten utama

"Genosida Gaza" Sudah Ada di Wikipedia, Simak Fakta-Faktanya

Wikipedia sudah menampilkan "Genosida Gaza". Cek daftar lengkap aksi genosida lainnya yang pernah terjadi di dunia.

Personel darurat dan warga Palestina memeriksa kerusakan pasca serangan Israel, menyusul serangan mendadak Hamas, di kamp pengungsi Beach, di Kota Gaza, 9 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem

tirto.id - “Genosida Gaza” sudah ada di Wikipedia. “Genosida Gaza” masuk “Daftar Genosida” pada laman resmi ensiklopedia daring terbesar itu. Apa saja fakta-faktanya dan daftar genosida lain yang pernah terjadi di dunia?

Wikipedia adalah ensiklopedia daring yang memungkinkan siapapun untuk menulis dan mengedit artikel tentang berbagai topik. Middle East Monitor menuliskan, istilah “Genosida Gaza” akhirnya bisa muncul di Wikipedia setelah berbulan-bulan terjadi perdebatan panjang antara para editor di laman ensiklopedia daring tersebut.

Pada laman “Genosida Gaza” milik Wikipedia, disebutkan bahwa “Para ahli, pemerintah, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi non-pemerintah menuduh Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina selama invasi dan pengeboman ke Jalur Gaza dalam perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.”

Kemudian, Wikipedia dalam entri “Daftar genosida” menyatakan bahwa “Israel dituduh para ahli, pemerintah, badan-badan PBB, dan organisasi non-pemerintah, telah melakukan genosida terhadap penduduk Palestina selama invasi dan pengeboman terhadap Jalur Gaza dalam perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.”

Fakta-Fakta Genosida Gaza di Wikipedia

Wikipedia turut mencantumkan jumlah korban tewas di Gaza dan menyebutkan sebagian besar orang Palestina yang terbunuh adalah warga sipil.

Keputusan memasukkan “Genosida Gaza” dalam “Daftar Genosida” salah satunnya dilakukan karena terdapat banyak permintaan warganet melalui kolom komentar. Hal ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2024.

Permintaan melalui kolom komentar lantas mendapat dukungan sejumlah editor. Argumen menyebutkan bahwa pencantuman “Genosida Gaza” telah memenuhi kriteria Wikipedia untuk peristiwa yang “diklasifikasikan oleh sejumlah akademisi“ atau “classified by significant scholarship” sebagai aksi genosida.

Para akademisi juga telah menunjukkan bahwa situasi Gaza memiliki konsensus ilmiah yang lebih kuat daripada beberapa entri yang sudah ada dalam “Daftar Genosida” di Wikipedia. Misalnya “Genosida Darfur” dan “Genosida Rohingya”.

Editor Wikipedia asal Inggris, Stuart Marshall, adalah orang yang membuat keputusan akhir mengenai apakah “Genosida Gaza” akan masuk Wikipedia atau tidak. Pada bulan September 2024, Marshal dengan tegas mendukung penggunaan istilah “Genosida Gaza” di Wikipedia.

"Masalah ini masih diperdebatkan, tetapi ada banyak sekali sumber ilmiah yang terkait dalam diskusi yang menunjukkan dominasi jelas dari para akademisi yang mengatakan genosida di Gaza benar terjadi," katanya.

Konflik Israel Palestina

Warga Palestina mencoba menarik seorang gadis keluar dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya, Jalur Gaza utara, Rabu, 1 November 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai “Genosida Gaza” yang dituliskan melalui laman Wikipedia:

Israel dituding lakukan genosida terhadap rakyat Palestina

Sejumlah ahli, pemerintah, berbagai Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi non-pemerintah telah menuduh Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina selama invasi dan pengeboman di Jalur Gaza dalam perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

Niat menghancurkan penduduk Gaza

Sejumlah pengamat, termasuk Francesca Albanese, pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengutip pernyataan-pernyataan dari para pejabat senior Israel yang mengindikasikan adanya “niat untuk menghancurkan”, baik secara keseluruhan maupun sebagian, terhadap penduduk Gaza.

Ini dianggap sebagai kondisi yang sudah memenuhi ambang batas terjadinya sebuah peristiwa genosida.

Kejahatan perang besar serupa genosida

Mayoritas cendekiawan Timur Tengah yang sebagian besar berbasis di Amerika Serikat meyakini bahwa tindakan Israel di Gaza dimaksudkan untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni oleh warga Palestina.

Kemudian 75% cendekiawan Timur Tengah tersebut mengatakan bahwa tindakan Israel di Gaza merupakan “kejahatan perang besar yang serupa dengan genosida” atau “genosida”.

500 pekerja kesehatan tewas

Pada Juni 2024, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengutuk pembunuhan yang terjadi terhadap 500 pekerja kesehatan.

Rumah Sakit di Gaza hancur

Pada Agustus 2024, hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi. Sebagian besar pusat kesehatan di wilayah tersebut telah dihancurkan oleh Israel atau mengalami kerusakan.

Aksi Blokade Israel

Blokade Israel berkontribusi besar terhadap kelaparan dan ancaman kelaparan di Jalur Gaza. Dalam kondisi tersebut, pasukan Israel juga mencegah pasokan kemanusiaan menjangkau penduduk Palestina.

Pasukan Israel juga disebutkan telah memblokir atau menyerang konvoi kemanusiaan untuk membantu penduduk di Jalur Gaza.

Peta Jalur Gaza

Peta Jalur Gaza. foto/istockphoto

Israel putus pasokan air dan listrik

Pada awal konflik, Israel memutus pasokan air dan listrik dari Jalur Gaza. Israel juga telah menghancurkan banyak bangunan penting.

Di antaranya termasuk 13 perpustakaan, 12 universitas di Gaza, 80% sekolah di Jalur Gaza, puluhan masjid, tiga gereja, dan dua museum.

Rata-rata kematian per hari mencapai 148 orang

Pada pertengahan Agustus 2024 atau sembilan bulan pasca serangan aksi militer Israel ke jalur Gaza, 40.000 warga Palestina meninggal dunia. Artinya, satu dari setiap 59 orang di Gaza meninggal dengan rata-rata 148 kematian per hari.

50% korban tewas adalah perempuan dan anak-anak

Sebagian besar korban serangan Israel adalah warga sipil. 50% adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 100 adalah jurnalis. Ribuan jenazah lain diperkirakan masih berada di bawah reruntuhan gedung-gedung yang hancur.

Afrika Selatan ajukan Israel ke ICJ

Pemerintah Afrika Selatan telah mengajukan proses hukum terhadap Israel di International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional. Afsel menuduh Israel melakukan pelanggaran Konvensi Genosida.

Dalam keputusan awal, ICJ menyatakan bahwa Afrika Selatan berhak mengajukan kasus terhadap Israel. ICJ juga menyatakan bahwa warga Palestina diakui memiliki hak untuk dilindungi dari Genosida.

Pengadilan memerintahkan Israel untuk mematuhi kewajiban di bawah Konvensi Genosida. ICJ meminta adanya tindakan pencegahan terhadap genosida, mencegah dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida, dan mengizinkan layanan kemanusiaan dasar ke Gaza.

Pendukung Israel mengatakan bahwa menuduh Israel melakukan genosida termasuk tindakan antisemit. Namun pihak lain berpendapat ini adalah senjata antisemitisme, yang ditujukan untuk melindungi Israel dari tuduhan.

Daftar Genosida yang Ada di Wikipedia

Selain “Genosida Gaza”, Wikipedia juga telah menyebutkan sejumlah genosida lainnya. Menurut laman ensiklopedia daring ini, daftar tersebut telah ditetapkan atau diklasifikasi para “akademisi yang signifikan atau “significant scholarship” dan disebut memenuhi kriteria sebagai aksi genosida.

Berikut ini adalah daftar genosida yang ada di Wikipedia:

1. Genosida Gaza di Jalur Gaza, Palestina. Terjadi dari 2023 - sekarang. Menyebabkan kematian sekitar 186 ribu orang.

2. Genosida Rohingnya di Rakhine State, Myanmar. Terjadi dari 2016 hingga sekarang. Korban tewas sekitar 43 ribu orang.

3. Genosida Turkmenistan Irak di daerah yang dikuasai Islamic State (IS) di Irak bagian Utara. Terjadi dari tahun 2014 hingga 2017. Membunuh sekitar 8400 orang.

4. Genosida Yazidi di daerah yang dikuasai Islamic State (IS) di Irak Utara dan Suriah. Terjadi dari tahun 2014 hingga 2017. Korban tewas mencapai sekitar 5 ribu orang.

5. Genosida Darfur di Darfur, Sudan. Terjadi dari 2003 hingga sekarang. Telah membunuh lebih dari 500 ribu orang.

6. Effacer le tableau di Kivu Utra, DR Congo. Terjadi dari 2002 hingga 2003. Telah membunuh sekitar 70 ribu orang.

7. Pembantaian orang Hutu saat Perang Kongo Pertama di Kivu, Zaire. Terjadi pada tahun 1996 hingga 1997. Telah membunuh sekitar 233 ribu orang.

8. Genosida Rwanda di Rwanda. Terjadi pada 1994. Korban meninggal sekitar 800 ribu orang.

9. Genosida Bosnia di Bosnia dan Herzegovina. Terjadi pada tahun 1992 hingga 1995. Telah membunuh sekitar 62.013 orang.

10. Genosida Isaaq di Somaliland, Somalia. Terjadi pada tahun 1987 hingga 1989. Korban tewas kurang lebih 200 ribu orang.

11. Anfal Campaign di Kurdistan, Irak. Terjadi pada 1986 hingga 1989. Telah membunuh sekitar 182 ribu orang.

12. Gukurahundi di Matabeleland. Terjadi pada 1983 hingga 1987. Angka kematian sekitar 30 ribu orang.

13. Pembantaian Sabra dan Shatila di Beirut, Lebanon. Terjadi pada tahun 1982. Telah membunuh sekitar 3500 orang.

14. Genosida Kamboja di Kamboja. Terjadi pada tahun 1975 hingga 1979. Jumlah kematian sekitar 3 juta orang.

15. Genosida Timor Timur di Timor Timur, Indonesia. Terjadi pada tahun 1974 hingga 1999. Telah membunuh sekitar 196.720 orang.

100 Hari Genosida Palestina

Warga Palestina memeriksa puing-puing Masjid Yassin yang hancur setelah terkena serangan udara Israel di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Senin pagi, (9/10/2023). (Foto AP/Adel Hana)

16. Genosida Ancholi dan orang Lango di Uganda. Terjadi pada 1972 hingga 1978. Terbunuh sekitar 300 ribu orang.

17. Ikiza di Burundi. Terjadi pada tahun 1972. Telah menewaskan sekitar 300 ribu orang.

18. Genosida Bangladesh di Pakistan Timur sekarang Bangladesh. Terjadi pada 1971. Angka kematian mencapai 3 juta orang.

19. Genosida Zanzibar di Zanzibar sekarang bagian dari Tanzania. Terjadi pada 1964. Merenggut sekitar 20 orang lebih.

20. Genosida Maya di Guatemala. Terjadi pada 1962 hingga 1996. 166 ribu orang dikabarkan tewas.

21. Deportasi orang-orang Chechnya dan Ingush di Uni Soviet. Terjadi pada 1944 hingga 1948. Telah membunuh sekitar 400 ribu orang.

22. Deportasi bangsa Tatar Krimea di Krimea, Uni Soviet. Terjadi pada 1944. Membunuh sekitar 195.471 orang.

23. The Holocaust di wilayah yang dikuasai oleh NAZI Jerman dan wilayah Eropa yang dikuasai Jerman. Terjadi pada 1941 hingga 1945. 7 juta orang tewas.

24. Pengepungan Leningrad di Leningrad. Terjadi pada 1941 hingga 1945. Angka kematian adalah sekitar 548 ribu orang.

25. Genosida Serbia dan Holocaust di negara independent Croatia. Terjadi pada 1941 hingga 1945. Telah membunuh sekitar 548 ribu orang.

26. Genosida orang Bosniaks dan orang Croatia oleh Chetniks di Yugoslavia. Terjadi pada 1941 hingga 1945. Sekitar 68 ribu orang meninggal dunia.

27. Kejahatan NAZI terhadap bangsa Polandia di wilayah Eropa yang diduduki Jerman. Terjadi pada 1939 hingga 1945. Telah membunuh sekitar 3 juta orang.

28. Operasi Polandia NKVD, di Uni Soviet. Terjadi pada 1937 hingga 1938. Membunuh sekitar 250 ribu orang.

29. Pembantaian Parsley di Republik Dominika. Terjadi pada 1937. Angka kematian kurang lebih 40 ribu orang.

30. Romani Holocaust di wilayah Eropa yang diduduki Jerman. Terjadi pada 1939 hingga 1945. Telah membunuh setidaknya 1 juta 500 ribu orang.

korban Holocaust Nazi

Seorang polisi berdiri di samping monumen peringatan korban Holocaust Nazi yang tewas tahun 1942, dalam upacara pembukaannya di Stavropol, Rusia, Rabu (15/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Eduard Korniyenko

31. Holodomor di Ukraina dan Utara Kuban di Uni Soviet. Terjadi pada 1932 hingga 1933. Sebanyak 5 juta orang dikabarkan meninggal.

32. Genosida Libya di Libya. Terjadi pada 1929 hingga 1932. Telah membunuh sekitar 125 ribu orang.

33. Pembunuhan Osage Indian di Oklahoma, AS. Terjadi pada 1918 hingga 1931. Telah membunuh lebih dari 200 orang.

34. Genosida Armenia di Kekaisaran Ottoman, sekarang Turki, Suriah dan Irak. Terjadi pada 1915 hingga 1917. 1 juta 500 ribu orang meninggal.

35. Sayfo di Kekaisaran Ottoman (sekarang Turki, Suriah, dan Irak) terjadi pada 1915 hingga 1919. Telah membunuh sekitar 750 ribu orang.

36. Genosida Yunani dan Genosida Pontic di Kekaisaran Ottoman (sekarang Turki). Terjadi pada 1914 hingga 1922. Telah membunuh sekitar 900 ribu orang.

37. Pembantaian Albanians pada perang Balkan, Scuari, Kosovo dan Manastir vilayets di Kekaisaran Ottoman terjadi pada 1912 hingga 1913. Telah membunuh sekitar 270 ribu orang.

38. Genosida Herrero dan Genosida Nama di Afrika Barat Daya Jerman (sekarang Namibia). Terjadi pada 1904 hingga 1908. Sekitar 110 ribu orang tewas.

39. Pembantaian Hamidian di Six Vilayets Kekaisaran Ottoman. Terjadi pada 1894 hingga 1896. Telah membunuh sekitar 300 ribu orang.

40. Genosida Selk'nam di Tierra del Fuego, Chili, Argentina. Terjadi pada 1880 hingga 1910. Telah membunuh sekitar 4 ribu orang.

41. Genosida Putumayo di Departemen Putumayo, Kolombia. Terjadi pada 1879 hingga 1913. Angka kematian kurang lebih 40 ribu orang.

42. Genosida Circassian di Russian Empire. Terjadi pada 1864 hingga 1867. Telah membunuh sekitar 2 juta orang.

43. Genosida California di California, AS. Terjadi pada 1846 hingga 1873. Telah membunuh sekitar 120,000.

44. Genosida Queensland Aboriginal di Queensland. Terjadi pada 1840 hingga 1897. Sebanyak 65.180 tewas.

45. Genosida Moriori di Chatham Islands, New Zealand. Terjadi pada 1835 hingga 1863 . Telah membunuh sekitar 1.900 warga

46. Pembantaian Salsipuedes di Uruguay. Terjadi pada 1831. Jumlah korban sekitar 40 orang.

47. Trail of Tears di Tenggara AS. Terjadi pada 1830 hingga 1850. Telah membunuh sekitar 16 ribu orang.

48. Black War (Genosida Aboriginal Tasmanians) di Van Diemen's Land, Tasmania. Terjadi pada 1825 hingga 1832. Telah membunuh sekitar 1.000 orang.

49. Pembantaian Haitian di Haiti. Terjadi pada 1804. Membunuh sekitar 5.000 orang.

50. Genosida Dzungar di Dzungaria, Qing dynasty China. Terjadi pada 1755 hingga 1758. Sekitar 600 ribu orang tewas.

51. Genosida Taíno di Hispaniola. Terjadi pada 1492 hingga 1514. Telah membunuh sekitar 968 ribu orang.

52. Albigensian Crusade atau Genosida Cathar di Languedoc, sekarang Perancis. Terjadi pada 1209 hingga 1229. Sekitar satu juta orang dikabarkan menjadi korban meninggal.

Baca juga artikel terkait TRENDING TOPIC atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani