Menuju konten utama

Fakta Fenomena Gelombang Panas India 2023 & Dampak di Indonesia

Fakta fenomena gelombang panas di India apakah juga berdampak di Indonesia?

Fakta Fenomena Gelombang Panas India 2023 & Dampak di Indonesia
Seorang pria berjalan melintasi dasar Sungai Yamuna yang kering di India, Senin, 2 Mei 2022. (AP Photo/Manish Swarup)

tirto.id - Fakta-fakta fenomena gelombang panas di India cukup menyita perhatian karena telah mengakibatkan setidaknya 13 orang meninggal dunia hingga April 2023 ini. Lantas, apakah cuaca panas ekstrim yang melanda India juga berdampak di Indonesia?

Akibat perubahan iklim yang tidak menentu, India diterpa fenomena gelombang panas dalam beberapa pekan terakhir. Selama dilanda gelombang panas, suhu di negara Asia Selatan tersebut mencapai lebih dari 40 derajat celsius.

The Guardianmelaporkan, suhu panas yang berlebihan ini terkait dengan aliran udara dari barat laut, yang juga membawa kondisi yang jauh lebih kering dari biasanya.

Terlebih, menurut laporan India Meteorological Department (IMD), musim hujan di India terbilang jarang yang berdampak pada kelembaban yang lebih sedikit di sebagian besar wilayah negara ini.

Hingga April 2023, tulis Down to Earth, tercatat 13 orang di India meninggal dunia akibat gelombang panas mematikan oleh krisis iklim yang belum teratasi. Selain itu, puluhan orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Tak hanya itu, sekitar 75 persen pekerja atau sekitar 380 juta orang di India dilaporkan mengalami stres akibat cuaca panas yang sangat mematikan di negara tersebut.

Apakah Gelombang Panas India Berdampak bagi Indonesia?

Apakah gelombang panas yang terjadi di India juga berdampak ke Indonesia? Terlebih, akhir-akhir ini, beberapa wilayah di Indonesia mengalami peningkatan suhu panas dalam periode yang hampir bersamaan dengan yang terjadi di India.

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya terkait "Perkembangan Gelombang Panas Asia 2023" menyebutkan, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini bukan merupakan gelombang panas alias tidak sama dengan yang sedang melanda India.

Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Hal ini mengakibatkan potensi suhu udara panas dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

BMKG memaparkan, gelombang panas umumnya terjadi pada wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan bumi bagian utara maupun selatan pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Sementara wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator atau garis khatulistiwa, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan yang luas, sehingga kemungkinan Indonesia terdampak gelombang panas seperti India cukup kecil.

FENOMENA CUACA PANAS

Petugas menunjukkan pemetaan suhu panas di laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Kantor BPBD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/tom.

Fakta-Fakta Fenomena Gelombang Panas di India

Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai fenomena gelombang panas di India, dikutip dari berbagai sumber:

Diprediksi berlangsung hingga Mei 2023

Kantor cuaca India memprediksi suhu di atas rata-rata dan gelombang panas hingga akhir bulan Mei 2023. Suhu rata-rata di India telah meningkat sekitar 0,7% antara tahun 1901 dan 2018, sebagian disebabkan oleh perubahan iklim.

90 Persen Wilayah di India Berada dalam Zona Bahaya

Pada 18 April 2023, lebih dari 60 persen wilayah India mencatat suhu maksimum di atas normal. Gelombang panas di India dilaporkan lebih sering terjadi serta semakin memburuk akibat perubahan iklim.

Berdasarkan penelitian, lebih dari 90 persen negara India berada dalam zona bahaya gelombang panas. Studi dari University of Cambridge mengungkapkan bahwa New Delhi termasuk wilayah di India yang memiliki risiko tertinggi terkena dampak gelombang panas.

Gelombang Panas di India

Seorang pekerja memuaskan dahaganya di dekat kabel listrik saat gelombang panas terus melanda ibu kota, di New Delhi, India, Senin, 2 Mei 2022. Gelombang panas yang luar biasa dini dan brutal menghanguskan sebagian India, di mana kekurangan daya akut memengaruhi jutaan karena permintaan listrik melonjak ke tingkat rekor.. (AP Photo/Manish Swarup)

India Sering Diterpa Gelombang Panas

India merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap panas. Terhitung sejak tahun 1971 hingga 2019, di India terdapat sekitar 706 insiden gelombang panas yang mematikan dan sulit diselesaikan.

Fenomena gelombang panas di India ini bahkan diperkirakan bakal meningkat antara dua hingga empat kali lipat pada 2050. Gelombang panas juga diprediksi akan datang lebih awal, bertahan lebih lama, dan menjadi lebih sering terjadi.

Puluhan Ribu Orang di India Tewas Akibat Gelombang Panas

Makalah yang ditulis sejumlah ilmuwan India pada 2021 menyebutkan bahwa sejak 50 tahun terakhir, gelombang panas di negara ini telah merenggut lebih dari 17.000 nyawa.

Penelitian lain bahkan menyebutkan bahwa lebih dari 22.000 orang antara tahun 1992 hingga 2015 meninggal dunia akibat gelombang panas di India.

Ada juga data yang memaparkan bahwa setidaknya 24.000 orang di India meninggal dunia akibat gelombang panas dalam 30 tahun terakhir.

Gelombang Panas Mengancam Kemajuan India

Gelombang panas di India memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat miskin dan rentan, juga mengancam pembangunan dan berisiko membalikkan kemajuannya dan pengentasan kemiskinan, kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Iswara N Raditya