tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif di semester I 2025 sebesar 4,99 persen. Posisi ini lebih lambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi di periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 5,08 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, angka ini didapat setelah menghitung pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan I dan II yang masing-masing sebesar 4,87 persen dan 4,04 persen, kemudian dibandingkan dengan nilai tambah yang ada pada periode yang sama pada tahun 2024 (c to c).
“Ini selama triwulan I dan triwulan II digabungkan, yang nilai tambahnya kemudian kita bandingkan dengan nilai tambah yang ada pada periode yang sama pada tahun lalu atau c to c, maka diperoleh pertumbuhan ekonomi di semester I 2025 dibandingkan semester I 2024 itu sebesar 4,99 persen,” jelas dia, dalam Konferensi Pers, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).
Sementara itu, secara tahunan (year on year/yoy), ekonomi Indonesia tumbuh di level 5,12 persen, naik dari periode semester I 2024 yang sebesar 5,08 persen. Sedangkan, secara kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh tercatat sebesar 4,04 persen.
“Jadi, kalau melihat tadi secara year on year, 5,12, kemudian qtoq 4,04, maka kumulatif ekonomi indonesia pada semester I 2025 itu mencapai 4,99 persen,” papar Edy.
Sementara itu, pada triwulan II 2025 ini, pertumbuhan ekonomi nasional ditopang oleh kinerja seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, dengan yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
Jika dirinci, industri pengolahan berkontribusi hingga 18,67 persen dari total PDB triwulan II, dengan pertumbuhan mencapai 5,68 persen. Diikuti oleh lapangan usaha pertanian yang tumbuh sebesar 1,65 persen, dengan sumbangan terhadap PDB mencapai 13,83 persen; perdagangan dengan pertumbuhan 5,37 persen dan kontribusi sebesar 13,02 persen terhadap PDB triwulan II 2025.
Kemudian untuk konstruksi tumbuh sebesar 4,98 persen, dengan kontribusi terhadap PDB triwulan II 2025 mencapai 9,48 persen. Selanjutnya, lapangan usaha pertambangan juga menjadi sektor lain yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan II 2025, dengan pertumbuhan mencapai 2,03 persen dan total kontribusi 8,59 persen.
“Total (kontribusi) kelima lapangan usaha tersebut mencapai sekitar 63,59 persen dari PDB,” lanjut Edy.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































