Menuju konten utama

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Capai 5,12%

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat sebesar 4,04 persen.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Capai 5,12%
Calon pembeli melihat pakaian bekas yang dijual di Pasar Baru, Jakarta, Kamis (31/7/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/sgd

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menjelaskan, secara nominal, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.947 triliun, sementara atas dasar harga konstan tercatat sebesarRp3.396,3 triliun.

"Bila dibandingkan dengan triwulan I 2025 atau secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), tumbuh sebesar 4,04 persen," ujarnya dalam konferensi pers Selasa (5/8/2025).

Edy mengatakan bahwa kinerja ekonomi pada periode ini ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga, peningkatan mobilitas masyarakat, serta pertumbuhan investasi domestik maupun asing. “Konsumsi masyarakat tetap terjaga, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan indeks penjualan eceran riil dan nilai impor barang konsumsi secara tahunan,” kata Edy.

Transaksi keuangan masyarakat pun tumbuh positif. Transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit tercatat meningkat 6,26 persen yoy. Adapun transaksi online dari ritel dan marketplace naik 7,55 persen secara kuartalan (qtq).

Mobilitas masyarakat yang meningkat juga memberi dampak signifikan terhadap ekonomi. Jumlah penumpang angkutan rel dan laut naik, seiring dengan perayaan hari besar keagamaan dan libur sekolah. “Perjalanan wisatawan nusantara tumbuh 22,32 persen secara tahunan,” jelas Edy.

Dari sisi investasi, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,51 persen. Hal ini diperkuat oleh meningkatnya belanja barang modal pemerintah dan impor barang modal.

Aktivitas produksi tetap solid, tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang masih berada di zona ekspansi. Kapasitas produksi terpakai juga meningkat menjadi 73,58 persen, naik dari 73,25 persen pada kuartal sebelumnya. Penjualan di sektor industri tumbuh signifikan sebesar 8,55 persen.

Kebijakan fiskal pemerintah turut berperan dalam menjaga daya beli masyarakat. Program seperti diskon transportasi, subsidi upah, diskon iuran jaminan kecelakaan kerja, dan stabilisasi harga berhasil menahan inflasi tetap rendah di level 1,87 persen (yoy). Di sisi moneter, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen.

Adapun secara global, pertumbuhan ekonomi beberapa negara masih menunjukkan ketahanan. Amerika Serikat tetap tumbuh di kisaran 2 persen, sementara Singapura mencatat pertumbuhan kuat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di Asia, Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4,5 persen, 8 persen, dan 0,5 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana