Menuju konten utama

BPS Kaji Dampak Tarif Trump ke Neraca Dagang Indonesia

Sampai Juni 2025 neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih mencatatkan surplus sebesar 8,57 miliar dolar AS.

BPS Kaji Dampak Tarif Trump ke Neraca Dagang Indonesia
Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9/2024). (tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

tirto.id - Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, mengakui pihaknya belum dapat menghitung berapa besar dampak yang ditimbulkan dari penerapan tarif dasar sebesar 10 persen atas barang-barang yang dikirimkan ke Amerika Serikat (AS) kepada neraca perdagangan Indonesia.

Namun, sampai Juni 2025 neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih mencatatkan surplus sebesar 8,57 miliar dolar AS.

“Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya kami perlu melakukan kajian lebih lanjut untuk melihat dampak tarif Trump ke neraca perdagangan barang Indonesia ke AS. Dan sampai Juni 2025 ini neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih surplus,” kata dia, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).

Surplus neraca perdagangan tersebut mengalami kenaikan dari periode sebelumnya yang haknya mencatatkan surplus senilai 6,45 miliar dolar AS. Seiring dengan itu, neraca perdagangan non migas dengan AS juga mengalami kenaikan menjadi 9,92 miliar dolar AS, dari sebelumnya yang hanya sebesar 7,70 miliar dolar AS.

Jika dilihat lebih lanjut, dari Januari-Juni 2025, total ekspor non migas Indonesia ke AS mencapai 14,79 miliar, dengan kontribusi mencapai 11,52 persen terhadap total ekspor non migas Indonesia.

“Untuk 10 ekspor terbesar Indonesia ke Amerika Serikat untuk Januari hingga Juni 2025 yang pertama adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, HS 85. Kemudian alas kaki HS 64, pakaian dan aksesorisnya atau rajutan HS 61, pakaian dan aksesoris bukan rajutan HS 62, lemak dan minyak hewani atau nabati HS 15, karet dan barang dari karet HS 40, perabot lampu dan alat penerangan HS 94,” beber Pudji.

Kemudian, ada pula ekspor ikan crustacea dan mollusca atau HS03, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) dan berbagai produk kimia (HS 38).

Meski begitu, secara bulanan (month to month), ekspor non-migas ke Amerika Serikat untuk Juni 2025 turun 2,05 persen, dibandingkan Mei 2025. Namun, jika dibandingkan dengan Juni 2024 terjadi lonjakan hingga 33,49 persen.

“Nah, secara akumulatif Januari- Juni 2025 nilai ekspornya meningkat 20,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelas Pudji.

Baca juga artikel terkait BPS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra