Menuju konten utama

Dana Tangani Banjir Rp4 Triliun, Pramono: Tak Bisa Simsalabim

Pramono menyebut penanganan banjir membutuhkan waktu dan proses bertahap.

Dana Tangani Banjir Rp4 Triliun, Pramono: Tak Bisa Simsalabim
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau lokasi banjir di Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025) pagi. tirto.id/Naufal majid

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan penanganan banjir di daerahnya tidak bisa dilakukan secara instan meski anggaran yang digelontorkan mencapai hingga sekitar Rp4 triliun. Pramono menyebut bahwa pekerjaan ini membutuhkan waktu dan proses bertahap.

"Dananya cukup besar, hampir 4 triliun rupiah kita sudah alokasikan dan itu tidak bisa seperti Jinny oh Jinny [Sinetron lawas] bimsalabim, kemudian selesai, enggak, ujar Pramono di acara Derap Kerja Sama Jakarta (DKJ) di Balai Kota, Jumat (11/7/2025).

Pramono menyebut anggaran tersebut akan digunakan untuk sejumlah proyek penting dalam penanganan banjir, seperti normalisasi Sungai Ciliwung. Termasuk, dengan melakukan relokasi warga ke sejumlah tempat yang telah disiapkan.

"Memang untuk membenahi pasti akan ada yang mau tidak mau, suka tidak suka, bahwa itu memang bukan tempat untuk ditinggali ya. Kami akan pindahkan, kami akan siapkan untuk tempat tinggal itu," ujarnya.

Adapun, rencana pengendalian banjir yang tengah digulirkan adalah bersifat jangka menengah hingga jangka panjang.

Dalam persoalan banjir, Pramono Anung memilih untuk mengedepankan proyek pengerukan sungai sebagai langkah untuk mencegah terjadinya banjir di Jakarta. Menurutnya, proyek pengerukan sungai yang saat ini tengah dilakukan oleh Pemprov Jakarta itu telah memberikan kontribusi bagi pencegahan banjir.

Ia mencontohkan, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah melakukan proyek pengerukan sungai di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Menurutnya, sungai itu sudah selama 20 tahun tidak pernah dikeruk.

"Jadi pengerukan itu penting banget lah. Saya lebih pada preventif untuk itu. Karena bagaimanapun nggak bisa kemudian hujan ataupun banjir baru kita tergopoh-gopoh untuk melakukan," ujarnya Selasa (8/7/2025).

Selain itu, Pramono juga mengatakan, hingga saat ini ia telah menerbitkan empat dari 14 penetapan lokasi (penlok) untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Dua penlok itu disebutnya berada di kawasan Jakarta Selatan, sedangkan dua lagi berada di kawasan Jakarta Timur.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Insider
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Hendra Friana