Menuju konten utama

Demul Janji Benahi Tata Ruang di Bogor agar Jakarta Tak Banjir

Dedi Mulyadi mengakui saat ini memang banyak terjadi alih fungsi lahan dan juga tata ruang di wilayah Bogor.

Demul Janji Benahi Tata Ruang di Bogor agar Jakarta Tak Banjir
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Gedung Merah Putih KPK, Senin (19/5/2025). tirto.id/Auliya Umayna

tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, buka suara perihal musibah banjir yang terjadi di Jakarta beberapa hari lalu. Dedi menegaskan bahwa banjir di Jakarta terjadi bukan karena air kiriman dari wilayah Bogor.

Menurut Dedi, tidak ada istilah banjir kiriman. Sebab baginya, aliran air yang turun dari dataran tinggi ke dataran yang lebih rendah itu merupakan siklus alam.

"Gini, enggak ada banjir kiriman dari Bogor. Air itu mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang rendah, itu aspek siklus alam," kata Dedi kepada para wartawan di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).

Meski begitu, Dedi mengakui saat ini memang banyak terjadi alih fungsi lahan dan juga tata ruang di wilayah Bogor. Namun, menurutnya, alih fungsi lahan itu dilakukan oleh para pengusaha yang bukan dari daerah Bogor.

"Kalau mau kita jujur, perubahan alih fungsi lahan dan tata ruang di Bogor juga kan para pengusahanya dari mana? Gitu loh," tegasnya.

Dedi menilai, selama sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah belum dibenahi, maka banjir akan terus terjadi. Untuk itu, Dedi berkata, harus dilakukan perbaikan agar sungai yang mengalir itu tidak lagi dangkal dan sempit.

"Jadi saya katakan gini deh, selama sungainya masih dangkal, selama sungainya masih sempit, selama rawa-rawa terus diuruk untuk pembangunan, banjir pasti akan terus terjadi," ujarnya.

Dedi mengatakan, pihaknya akan berupaya untuk memperbaiki tata ruang di wilayahnya. Ia pun mengajak semua pihak untuk ikut bersama-bersama memperbaiki lingkungan.

"Walaupun biayanya sangat mahal ya, recovery lingkungan itu lebih mahal dari pembangunan. Nah tentunya tidak bisa jalan sendiri harus semua orang bekerja sama untuk concern menyelesaikan lingkungan," ujar dia.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Jakarta terdampak banjir sejak Minggu (6/7/2025). Banjir itu terus menggenangi puluhan wilayah di Jakarta hingga Selasa (8/7/2025) siang.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, penyebab utama masalah banjir yang terjadi adalah kiriman dari daerah penyangga Jakarta. Pasalnya, kerap kali wilayah Jakarta terdampak banjir ketika tidak ada hujan dengan intensitas tinggi.

"Karena memang kontribusi terbesar kadang kala kondisinya cerah seperti ini, tiba-tiba banjir seringkali terjadi. Karena memang kiriman dari atas," kata Pramono pada Selasa.

Meski demikian, ia tidak ingin menyalahkan kiriman air yang menyebabkan Jakarta kebanjiran. Pasalnya, kiriman itu dinilai adalah pemberian atau given.

"Tetapi saya sekali lagi tidak akan pernah menyalahkan kiriman ini. Ini adalah given," ujar Pramono.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto