tirto.id - Laporan keuangan koperasi merupakan dokumen penting yang mencerminkan kondisi finansial, kinerja usaha, dan tanggung jawab pengelolaan dana koperasi.
Laporan ini tidak hanya menjadi alat ukur keberhasilan manajemen, tetapi juga merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas kepada anggota koperasi dan pihak terkait lainnya.
Penyusunan laporan keuangan koperasi harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku agar data yang disajikan relevan, dapat dipercaya, dan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

Komponen Utama Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Permenkop UKM No. 2 Tahun 2024 tentang Kebijakan Akuntansi Koperasi, laporan keuangan koperasi adalah bentuk pertanggungjawaban pengurus atas hasil usaha dalam satu periode dan posisi keuangan koperasi di akhir periode.
Laporan ini wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi berbasis SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) dan menyajikan informasi yang terukur, akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Adapun komponen utama dalam laporan keuangan koperasi meliputi:
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Salah satu komponen utama dalam laporan keuangan koperasi adalah neraca. Laporan ini menampilkan aset, kewajiban, dan ekuitas koperasi per tanggal tertentu, biasanya di akhir tahun buku. Aset meliputi kas, simpanan bank, piutang anggota, serta aset tetap seperti peralatan kantor.Sementara kewajiban mencakup utang usaha, simpanan wajib anggota, dan beban lain yang belum dibayar. Ekuitas menggambarkan kepemilikan anggota seperti simpanan pokok, cadangan koperasi, dan SHU yang belum dibagi.
2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Laporan ini dikenal juga sebagai laporan laba rugi koperasi, karena menampilkan selisih antara pendapatan dan beban selama satu periode. Dalam laporan keuangan koperasi, PHU digunakan untuk menunjukkan kemampuan koperasi menghasilkan keuntungan. Pendapatan bisa berasal dari jasa pinjaman, administrasi, atau hasil kegiatan usaha lainnya.Beban yang dicatat antara lain gaji pengurus, biaya operasional kantor, penyusutan, hingga beban pajak. Hasil akhir dari laporan ini adalah Sisa Hasil Usaha (SHU), yang nantinya akan dibagikan kepada anggota dan sebagian disimpan sebagai cadangan koperasi. Dengan menyusun laporan laba rugi secara rinci, koperasi bisa mengukur efisiensi usaha dan tingkat keberhasilan dari aktivitas bisnisnya.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan ini merupakan bagian dari laporan keuangan koperasi yang menjelaskan perubahan modal selama satu periode. Perubahan tersebut bisa berasal dari SHU tahun berjalan, penambahan modal anggota, serta pembagian SHU.Dalam praktik pembukuan koperasi, perubahan ekuitas perlu dicatat secara rinci agar setiap anggota bisa mengetahui apakah nilai kekayaan bersih koperasi meningkat atau tidak. Informasi ini penting untuk menilai sejauh mana koperasi berkembang dari waktu ke waktu, dan menjadi dasar untuk menyusun rencana penguatan struktur permodalan di masa depan.
4. Laporan Arus Kas
Dalam contoh laporan keuangan koperasi sederhana, arus kas juga termasuk komponen penting yang tidak boleh diabaikan. Laporan ini menggambarkan dari mana asal kas masuk (misalnya dari jasa pinjaman dan simpanan anggota), dan untuk apa saja kas dikeluarkan (seperti untuk gaji, perlengkapan, atau investasi aset tetap).Arus kas dibagi menjadi tiga bagian, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Menyusun arus kas secara terstruktur akan membantu koperasi menjaga likuiditas dan merencanakan penggunaan kas dengan lebih baik. Ini juga menjadi bagian penting dari pembukuan koperasi yang sehat dan terukur.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan ini menjadi pelengkap dalam laporan keuangan koperasi, berisi penjelasan tentang metode akuntansi yang digunakan, rincian akun tertentu, dan informasi penting lainnya.Misalnya, dalam contoh laporan laba rugi koperasi, catatan ini dapat menjelaskan komponen beban usaha secara detail, seperti pembagian beban untuk kegiatan anggota dan non-anggota.
Catatan juga bisa menjelaskan asal-usul aset, dasar penilaian, hingga rincian pembagian SHU. Catatan atas laporan ini tidak hanya berguna bagi auditor, tetapi juga membantu anggota memahami isi laporan secara menyeluruh. Dengan adanya CaLK, laporan keuangan koperasi menjadi lebih transparan dan kredibel.
Adapun untuk koperasi syariah, laporan keuangan juga dilengkapi dengan:
- Laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
- Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.

Cara Menyusun Laporan Keuangan Koperasi
Penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari pencatatan transaksi keuangan hingga pelaporan akhir. Proses ini disebut siklus akuntansi koperasi, yang merupakan bagian penting dari sistem pembukuan koperasi. Dengan melakukan pencatatan secara sistematis, koperasi bisa memastikan akurasi data keuangan dan menghindari kekeliruan.
Berikut langkah-langkah dalam menyusun laporan keuangan koperasi:
- Mengumpulkan bukti transaksi seperti nota, faktur, kwitansi, dan dokumen lain.
- Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum, berdasarkan tanggal dan jenis transaksi.
- Memposting ke buku besar, untuk mengelompokkan data ke akun-akun yang relevan.
- Menyusun neraca saldo, untuk melihat keseimbangan antara debit dan kredit.
- Membuat laporan keuangan: neraca, PHU, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan.
- Melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan kebenaran data.
- Mengajukan laporan keuangan ke rapat anggota tahunan (RAT) sebagai bentuk pertanggungjawaban pengurus.

Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Sebelum menyajikan contoh laporan, penting untuk memahami bahwa setiap koperasi mungkin memiliki format dan rincian yang berbeda, tergantung jenis dan skala usahanya.
Berikut ini adalah contoh laporan keuangan koperasi sederhana yang dapat dijadikan referensi Anda, yaitu:
1. Contoh Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
KOPERASI SERBA USAHA MAKMUR BERSAMA
NERACA PER 31/12/2024
(Dalam Rupiah)KOPERASI SERBA USAHA MAKMUR BERSAMA
NERACA PER 31/12/2024
(Dalam Rupiah)| ASET | KEWAJIBAN DAN EKUITAS | ||
|---|---|---|---|
| ASET LANCAR | |||
| Kas Operasional | 120.000.000 | Simpanan Anggota | 100.000.000 |
| Kas Penjualan Tunai | 45.000.000 | Utang Dana SHU | 5.000.000 |
| Kas Simpan Pinjam | 10.000.000 | Utang Usaha | 900.000 |
| Bank BRI | 8.000.000 | Utang Bank Non Lembaga | 0 |
| Jumlah Kas & Bank | 183.000.000 | Biaya Yang Masih Harus Dibayar | 2.000.000 |
| Piutang Usaha | 110.000.000 | JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK | 107.900.000 |
| Piutang Anggota | 185.000.000 | Utang Jangka Panjang | 250.000.000 |
| Jumlah Piutang | 295.000.000 | JUMLAH KEWAJIBAN | 357.900.000 |
| Persediaan Barang Dagangan | 2.000.000 | EKUITAS | |
| Beban Dibayar Dimuka | 2.500.000 | Simpanan Pokok | 2.500.000 |
| JUMLAH ASET LANCAR | 482.500.000 | Simpanan Wajib | 3.500.000 |
| ASET TIDAK LANCAR | |||
| Mesin & Kendaraan | 20.000.000 | Cadangan Umum | 1.000.000 |
| Inventaris & Peralatan Kantor | 25.000.000 | Akumulasi SHU Tahun Lalu | 70.000.000 |
| Jumlah Aset Tetap | 45.000.000 | SHU Tahun Berjalan | 84.100.000 |
| Akumulasi Penyusutan | (8.500.000) | JUMLAH EKUITAS | 161.100.000 |
| JUMLAH ASET TIDAK LANCAR | 36.500.000 | ||
| TOTAL ASET | 519.000.000 | TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS | 519.000.000 |
2. Contoh Laporan Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
KOPERASI SERBA USAHA MAKMUR BERSAMA
LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA (PHU)
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2024(Dalam Rupiah)| URAIAN | NILAI (Rp) |
|---|---|
| PENDAPATAN | |
| Pendapatan Jasa Pinjaman | 130.000.000 |
| Pendapatan Administrasi Simpan Pinjam | 12.500.000 |
| Pendapatan Denda Keterlambatan | 3.000.000 |
| TOTAL PENDAPATAN | 145.500.000 |
| BEBAN OPERASIONAL | |
| Gaji Pengurus dan Karyawan | 35.000.000 |
| Biaya Listrik dan Air | 4.000.000 |
| Biaya Administrasi & ATK | 6.500.000 |
| Biaya Rapat Anggota dan Konsumsi | 5.000.000 |
| Biaya Penyusutan Aset Tetap | 4.500.000 |
| TOTAL BEBAN | 55.000.000 |
| SISA HASIL USAHA (SHU) SEBELUM PAJAK | 90.500.000 |
| Pajak Penghasilan (PPh) | 6.000.000 |
| SISA HASIL USAHA (SHU) BERSIH | 84.500.000 |
3. Contoh Laporan Arus Kas Koperasi
KOPERASI SERBA USAHA MAKMUR BERSAMA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2024(Dalam Rupiah)| URAIAN | NILAI (Rp) |
|---|---|
| ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI | |
| Penerimaan dari jasa pinjaman | 130.000.000 |
| Penerimaan denda keterlambatan | 3.000.000 |
| Pengeluaran gaji dan operasional | (40.000.000) |
| Pengeluaran ATK dan perlengkapan | (6.500.000) |
| Kas Bersih dari Aktivitas Operasi | 86.500.000 |
| ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI | |
| Pembelian aset tetap | (25.000.000) |
| Kas Bersih dari Aktivitas Investasi | (25.000.000) |
| ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN | |
| Penerimaan simpanan anggota | 15.000.000 |
| Pembayaran SHU kepada anggota | (10.000.000) |
| Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan | 5.000.000 |
| Kenaikan Kas Bersih Tahun Ini | 66.500.000 |
| Saldo Kas Awal Tahun | 20.000.000 |
| Saldo Kas Akhir Tahun | 86.500.000 |
4. Contoh Laporan Perubahan Ekuitas Koperasi
KOPERASI SERBA USAHA MAKMUR BERSAMA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2024(Dalam Rupiah)URAIAN NILAI (Rp) Ekuitas Awal Tahun: 120.000.000 Penambahan dari SHU Tahun Berjalan 84.500.000 Cadangan Umum 1.000.000 Pembagian SHU ke anggota (20.000.000) Penyesuaian Hibah / Donasi 500.000 Ekuitas Akhir Tahun 186.000.000
Penyusunan laporan keuangan koperasi yang baik dan benar merupakan bentuk profesionalisme serta komitmen terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Dengan laporan yang lengkap, koperasi dapat mengelola dana secara efisien, meyakinkan para anggotanya, dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Standar yang berlaku seperti SAK ETAP dan aturan dari Permenkop No. 2 Tahun 2024 menjadi panduan utama dalam pelaksanaan akuntansi koperasi di Indonesia.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id







































