Menuju konten utama

Contoh Fungsi Manajemen Actuating dan Controlling di Perusahaan

Apa saja contoh fungsi manajemen actuating dan controlling dalam perusahaan? Berikut ini daftar contoh actuating dan controlling.

Contoh Fungsi Manajemen Actuating dan Controlling di Perusahaan
Ilustrasi Anak muda bekerja di kantor modern. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Contoh fungsi manajemen actuating dan controlling dalam perusahaan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia hingga pengawasan kinerja pegawai.

Mengetahui beragam contoh controlling dan actuating dalam manajemen bisa membantu pemahaman tentang penerapan teori manajerial di lingkungan kerja.

Actuating dan controlling menjadi bagian dari 4 fungsi manajemen (bersama planning dan organizing dalam teori yang diungkapkan oleh George R Terry di buku klasik, Principles of Management.

Di antara 4 fungsi manajemen itu, actuating dan controlling memiliki peran paling penting karena berhubungan langsung dengan operasional organisasi atau perusahaan.

Apa Saja Prinsip dari Actuating?

Actuating dalam bahasa Inggris artinya menggerakkan atau pengarahan. Di manajemen, fungsi actuating terkait erat dengan proses mobilisasi pekerja.

Dalam buku Principles of Management, George R Terry menerangkan pengertian actuating adalah upaya mendorong seluruh anggota kelompok mau bekerja sama secara sukarela dan termotivasi untuk mencapai berbagai tujuan yang sesuai dengan rencana dan usaha pengorganisasian.

Menurut Tri Sulistiowati dalam Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (2022), fungsi actuating dilakukan dengan menggerakkan sumber daya manusia (SDM) agar menghasilkan kinerja organisasi yang efektif dan efisien.

Mengutip penjelasan Ahmad Qurtuby dalam Administrasi Pendidikan: Tinjauan Teori dan Implementasi (2019), terdapat 3 prinsip actuating dalam manajemen, yakni:

  1. Prinsip mengarah pada tujuan (semakin efektif actuating, makin besar upaya pekerja mencapai tujuan organisasi)
  2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan (perlu ada keselarasan antara motivasi para pegawai dengan tujuan organisasi)
  3. Prinsip kesatuan komando (pentingnya kepemimpinan dan kesatuan komando untuk menyatukan arah kegiatan pegawai).

Di samping itu, dalam pelaksanaan fungsi actuating, setidaknya ada 6 faktor pendukung, yaitu: kepemimpinan; sikap dan moral; komunikasi; insentif; supervisi; dan disiplin.

Apa Saja Contoh Fungsi Manajemen Actuating?

Menurut Fatkhurahman dalam Studi Kelayakan Bisnis (Dilengkapi Contoh Kasus Pada UMKM), fungsi actuating dalam manajemen melibatkan tindakan memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan memotivasi para pegawai.

Berikut contoh actuating dalam manajemen:

  1. Mengarahkan jalannya produksi harian di sebuah perusahaan
  2. Memastikan para pegawai menerapkan tata tertib dan etika kerja di perusahaan
  3. Melakukan briefing dan menyampaikan target pekerjaan kepada pegawai
  4. Menyediakan hadiah (reward) bagi pegawai yang mencapai target tertinggi
  5. Memotivasi para pegawai dengan mengapresiasi pencapaian kerja mereka.

Sementara itu, Yanti Herlinawati dalam buku modul Manajemen Ekonomi Kelas X (2020), mencontohkan tindakan yang perlu dilakukan manajer saat menjalankan fungsi actuating, yaitu:

  • Memperlakukan sesama pekerja dengan baik
  • Mendorong perkembangan serta pertumbuhan pekerja
  • Menanamkan keinginan untuk melakukan lebih
  • Menghargai hasil pekerjaan sesama
  • Menjamin keadilan tanpa pilih kasih
  • Memberikan kesempatan dan bantuan secara tepat
  • Mendorong para pegawai agar berkeinginan untuk mengasah potensi diri.

Apa Saja Prinsip-prinsip dalam Pengawasan?

Secara bahasa, pengertian controlling adalah pengawasan atau pengendalian. Fungsinya di manajemen berkaitan dengan pemantauan kinerja.

Fungsi manajemen controlling dilakukan oleh manajer untuk mengawasi kinerja setiap pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasi (perusahaan).

Selama menjalankan fungsi ini, manajer harus memastikan bahwa setiap pihak menjaga kualitas kerjanya dengan baik dan mencapai target individu masing-masing.

Jika terjadi permasalahan dalam proses kerja, manajer juga bertanggung jawab dalam memberikan alternatif solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dinukil dari buku Pengantar Manajemen dan Bisnis karya Edison Siregar (2022), terdapat 14 prinsip controlling (pengawasan) sesuai teori Harold Koontz dan Cyril O'Donnell, yaitu:

  1. Prinsip tercapainya tujuan
  2. Prinsip efisiensi pengendalian
  3. Prinsip tanggung jawab pengendalian
  4. Prinsip pencegahan masalah (kontrol masa depan)
  5. Prinsip pengendalian langsung
  6. Prinsip refleksi perencanaan
  7. Prinsip penyesuaian dengan organisasi
  8. Prinsip pengendalian individu
  9. Prinsip standar
  10. Prinsip pengawasan strategis
  11. Prinsip pengecualian dalam pengawasan
  12. Prinsip pengendalian fleksibel
  13. Prinsip peninjauan kembali
  14. Prinsip tindakan yang terukur

Contoh Controlling dalam Manajemen

Fungsi controlling dalam manajemen berkaitan dengan tindakan penilaian, pengendalian, dan penyelidikan jika terjadi penyimpangan. Intinya, controlling berfokus pada kegiatan pengawasan kinerja pegawai.

Adapun contoh controlling dalam manajemen adalah:

  1. Menyusun standar prosedur dalam pengawasan operasional perusahaan
  2. Melakukan rapat evaluasi setiap bulan untuk menilai kinerja pegawai
  3. Melakukan audit keuangan untuk memastikan tidak terjadi penyelewengan
  4. Merekomendasikan penggantian posisi pegawai sesuai hasil evaluasi
  5. Memberi sanksi pegawai yang terbukti melanggar aturan sesuai kontrak kerja.
  6. Menganalisis kesesuaian rencana dengan hasil kerja
  7. Melakukan inspeksi terhadap kondisi di lapangan
  8. Melakukan pemeriksaan secara rutin
  9. Melakukan penyelidikan jika terjadi masalah terkait kinerja pegawai.

Baca juga artikel terkait MANAJEMEN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom