Menuju konten utama

Ciri-ciri Kanker Payudara yang Diidap Mpok Alpa & Penanganannya

Mpok Alpa dikabarkan meninggal pada Jumat, 15 Agustus 2025 karena kanker payudara. Kenali gejala dan cara penanganannya.

Ciri-ciri Kanker Payudara yang Diidap Mpok Alpa & Penanganannya
Mpok Alpa. instagram/nina_mpokalpa

tirto.id -

Seorang komedian sekaligus presenter, Mpok Alpa, meninggal dunia pada Jumat, 15 Agustus 2025 pukul 08.00 WIB. Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi orang-orang terdekat dan pemirsanya.

Diketahui, komedian yang bernama asli Nina Carolina ini meninggal karena kanker payudara. Ia meninggal di usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker lebih dari dua tahun. Bahkan, ia menjalani pengobatan saat tengah mengandung bayi kembarnya.

Kabar duka ini membuat publik berempati dan bertanya-tanya terkait penyakitnya. Apa itu kanker payudara dan bagaimana ciri-cirinya? Simak penjelasan berikut ini beserta cara penanganannya.

Ciri-ciri Kanker Payudara dan Gejala Awal

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang terdapat pada payudara ketika sel-sel tumbuh tidak terkendali. Kenali ciri-ciri kanker payudara sejak dini sebelum menjadi ganas.

Setiap orang memiliki gejala kanker payudara yang berbeda. Bahkan, ada yang tidak merasakannya sama sekali. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh.

Sebuah unggahan di laman resmi Ciputra Hospital yang ditinjau oleh dr. Febriani K. H. telah menjelaskan ciri-ciri kanker payudara stadium lanjut. Berikut ini gejala kanker payudara stadium awal:

  • Perubahan bentuk dan ukuran payudara: Payudara mungkin terasa lebih besar atau lebih kecil dari sebelumnya. Bisa juga terjadi perubahan dalam simetri payudara.
  • Perubahan penampilan salah satu atau kedua puting: Terjadi perubahan warna, tekstur, atau bentuk puting. Bisa juga puting terlihat lebih tertarik ke dalam (retraksi).
  • Puting susu mengeluarkan cairan selain ASI: Cairan tidak normal keluar dari puting susu bisa menjadi tanda kanker payudara sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
  • Nyeri pada salah satu atau kedua payudara: Nyeri yang berulang atau persisten pada salah satu atau kedua payudara dapat menjadi salah satu gejala kanker payudara.
  • Benjolan yang terasa di dalam payudara: Kanker payudara stadium awal biasanya ditandai dengan munculnya benjolan tanpa rasa sakit. Sebagian besar benjolan pada payudara umumnya jinak dan bukan selalu tanda kanker (ganas). Namun, tumor ini bisa meningkatkan risiko seorang perempuan terkena kanker payudara.
Selain itu, umumnya ciri benjolan kanker payudara terasa kencang dan keras. Bentuknya pun tidak teratur. Penderita akan merasakan seolah-olah benjolan tersebut menempel pada kulit atau jaringan di dalam payudara.

Sementara itu, kanker stadium awal yang tidak segera ditangani akan tumbuh dan berkembang menyebabkan tekanan pada struktur lain di payudara atau tumbuh melalui kulit. Berikut ini gejala yang lebih spesifik untuk kanker payudara invasif atau ganas:

  • Payudara teriritasi atau gatal: Gatal atau iritasi pada payudara bisa menjadi tanda awal kanker payudara. Ini dapat disebabkan oleh perubahan dalam jaringan payudara yang terjadi akibat pertumbuhan sel kanker.
  • Payudara berubah warna kemerahan atau keunguan: Perubahan warna pada kulit payudara dapat menjadi tanda peradangan atau pembengkakan yang terkait dengan kanker payudara.
  • Payudara terasa keras atau kencang: Adapun sel kanker yang berkembang di dalam payudara dapat menyebabkan perubahan dalam tekstur payudara. Payudara yang terasa lebih keras atau kencang dari biasanya dapat menjadi indikasi kanker payudara.
  • Kulit puting yang mengelupas: Kulit puting mengelupas atau mengalami perubahan tekstur juga dapat menjadi tanda kanker payudara. Hal ini terjadi karena pertumbuhan sel kanker di daerah tersebut.
  • Kulit payudara seperti kulit jeruk: Kulit payudara yang kemerahan dan bertekstur mirip kulit jeruk bisa menjadi tanda bahwa kanker payudara telah mencapai stadium yang lebih parah. Sel-sel kanker telah menyebar ke jaringan di sekitarnya.

Namun demikian, tidak seluruh tanda-tanda tersebut mengindikasikan kanker payudara. Bisa saja perubahan tekstur kulit pada payudara disebabkan oleh eksim, pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi atau penyakit lain yang tidak terkait.

Penanganan Kanker Payudara

Jika menemukan salah satu gejala kanker payudara, meski tidak merasakan sakit, usahakan untuk melakukan pemeriksaan dini. Pemeriksaan dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Metode pemeriksaan dini kanker payudara dapat berupa pemeriksaan fisik payudara hingga pemeriksaan penunjang, seperti mammografi, biopsi, USG payudara, dan MRI.

Namun, jika kanker payudara sudah mengharuskan pengobatan, beberapa pilihan pengobatan dan prognosis (peluang kesembuhan) bergantung pada tahapan kanker, tipe kanker, karakteristik dari sel kanker, dan apakah kanker tersebut ditemukan di sisi payudara lain.

Selain itu, usia dan status menopause serta kondisi kesehatan umumnya juga dapat memengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis.

Pembedahan merupakan prosedur yang umum untuk mengangkat kanker. Berikut ini jenis-jenis penanganan sakit kanker payudara, dikutip dari laman Parkway Cancer Centre, yaitu:

  1. Bedah dengan mempertahankan payudara dengan dua langkah, yaitu:
    • Lumpektomi atau Wide Local Excision: pengangkatan kanker dan sedikit jaringan di sekitarnya.
    • Kuadranektomi: pengangkatan kanker dengan mengangkat lebih banyak jaringan di sekitarnya dibandingkan dengan lumpektomi. Untuk prosedur ini, seperempat bagian dari payudara diangkat.
  2. Mastektomi: pengangkatan seluruh bagian payudara dengan atau tanpa jaringan kelenjar getah bening di bawah ketiak.
  3. Terapi sistemik: kemoterapi, terapi hormon anti kanker, kemoterapi terarah
  4. Radioterapi: menggunakan sinar berenergi tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel-sel kanker. Ini bertujuan untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa di sekitar payudara.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait kanker dapat mengakses kumpulan artikel sejenis melalui tautan di bawah ini:

Link Artikel mengenai Kanker

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Umu Hana Amini

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umu Hana Amini
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat