Menuju konten utama

Ceramah tentang Hikmah Isra Miraj & Cara Merayakan dalam Islam

Ceramah tentang "Hikmah Peristiwa Isra Miraj" akan membahas di antaranya tentang perintah shalat lima waktu yang merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt.

Ceramah tentang Hikmah Isra Miraj & Cara Merayakan dalam Islam
Ilustrasi Isra Miraj. foto/Istockphoto

tirto.id - Ceramah tentang "Hikmah Peristiwa Isra dan Miraj" akan membahas di antaranya tentang perintah shalat lima waktu yang merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt kepada Rasulullah Saw., hingga anjuran bersedekah.

Di sisi lain, banyak cara dapat dilakukan untuk merayakan Isra Mikraj selama tidak menyalahi syariat seperti mengadakan ceramah keagamaan, menyelenggarakan pelatihan salat, hingga bersedekah kepada yang membutuhkan.

Umat Islam hampir menjalani bulan Rajab selama 20 hari. Maka dari itu, sebagian muslim di Indonesia dimungkinkan akan mengadakan peringatan peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw.

Berdasarkan beberapa pendapat yang ada, salah satu pendapat yang banyak digunakan di masyarakat adalah peristiwa Isra dan Mikraj terjadi pada 27 Rajab.

Ceramah tentang Hikmah Isra Miraj & Cara Merayakannya dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw, sosok yang dinantikan syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Amin.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Hari ini kita berkumpul dalam acara peringatan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw. Lantas, apa itu Isra dan Mikraj?

Isra adalah perjalanan Rasulullah Saw. selama satu malam dari Masjidilharam (Makkah) menuju Masjidilaqsa (Baiqtulmaqdis). Di sisi lain, mikraj merupakan peristiwa dinaikkannya Rasulullah Saw. dari Baitulmaqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra dan Mikraj salah satunya diceritakan Allah Swt. dalam Surah Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Arab Latinnya:

Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Artinya:

"Maha Suci [Allah] yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat," (QS. Al-Isra [17]: 1).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Apakah Anda percaya dengan peristiwa Isra dan Mikraj? Di masa sebelum adanya teknologi canggih seperti pesawat jet, Nabi telah menjalani Isra dan Mikraj yang menempuh jarak ratusan kilometer dalam beberapa waktu dari malam. Hal tersebut terkesan mustahil, namun mudah dan masuk akal apabila Allah Swt. telah berkehendak. Allah Swt. dalam Surah An-Najm ayat 17 juga menegaskan sebagai berikut:

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى

Arab Latinnya:

Mā zāgal-baṣaru wa mā ṭagā.

Artinya:

"Penglihatan [Nabi Muhammad] tidak menyimpang dan tidak melampaui [apa yang dilihatnya],"(QS. An-Najm [53]: 17).

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah Juz 2, menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. ketika menceritakan peristiwa Isra dan Mikraj yang telah dilalui kepada Kaum Quraisy, mayoritas dari mereka ingkar. Bahkan sebagian kaum ada yang kembali murtad setelah mendengar cerita nabi tersebut.

Abu Bakar yang melihat banyak orang yang tidak percaya, segera bergegas membenarkan peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:

"Sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya?".

Akibat kejadian tersebut, Abu Bakar mendapatkan julukan "Ash-Shiddiq (yang sangat jujur)".

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Peristiwa Isra Mikraj memiliki banyak hikmah yang dapat dipetik bagi umat Islam. Salah satu hikmah utama dalam peristiwa Isra dan Mikraj adalah perintah salat lima waktu meliputi Zuhur, Asar, Magrib, Isya, dan Subuh.

Salat lima waktu adalah rukun Islam kedua yang wajib ditunaikan kaum muslim setiap hari terutama bagi mereka yang berstatus mukalaf tanpa uzur syar'i. Banyak dalil dalam Al-Qur'an yang membahas tentang salat lima waktu, salah satunya Surah Al-Ankabut ayat 45 sebagai berikut:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥

Arab Latinnya:

Utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn.

Artinya:

“Bacalah [Nabi Muhammad] Kitab [Al-Qur’an] yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari [perbuatan] keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah [salat] itu lebih besar [keutamaannya daripada ibadah yang lain]. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,”(QS. Al-Ankabut [29]: 45).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Hikmah kedua peristiwa Isra dan Mikraj adalah penguatan Allah kepada hati Rasulullah Saw. Sebelum peristiwa Isra dan Mikraj, Nabi Muhammad Saw. menjalani tahun kesedihan. Di tahun tersebut, kedua orang terdekat Rasulullah Saw. meninggal dunia meliputi Paman Abu Thalib dan Istri Khadijah.

Peristiwa Isra dan Mikraj adalah bentuk penguatan kepada hati Rasulullah Saw. supaya semakin teguh dan mantap dalam menyebarkan Islam. Di sisi lain, hal tersebut juga menjadi pembelajaran kepada orang-orang berjuang untuk agama Islam, supaya tidak risau dan bimbang. Allah Swt. pasti akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan sebagaimana bunyi Surah Al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥū yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfa‘illāhul-lażīna āmanū minkum, wal-lażīna ūtul-‘ilma darajāt(in), wallāhu bimā ta‘malūna khabīr(un).

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu 'Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,' lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, 'Berdirilah,' [kamu] berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Hikmah ketiga yang dapat diambil dari peristiwa Isra dan Mikraj adalah kabar gembira bagi ahli sedekah. Syekh Najmudin Al-Ghaithi dalam kitab Dardir Miraj menuliskan salah satu golongan yang dilihat Rasulullah Saw. sewaktu peristiwa Isra dan Mikraj ialah orang-orang yang gemar sedekah. Mereka sering memanen tanaman yang baru ditanam.

Sedekah menjadi amalan sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan siapa saja dalam keadaan lapang maupun sempit. Allah Swt. dalam Surah Al-Baqarah ayat 267 berfirman mengenai anjuran sedekah sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanū anfiqū min ṭayyibāti mā kasabtum wa mimmā akhrajnā lakum minal-arḍ(i), wa lā tayammamul-khabīṡa minhu tunfiqūna wa lastum bi'ākhiżīhi illā an tugmiḍū fīh(i), wa‘lamū annallāha ganiyyun ḥamīd(un).

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, berinfaklah [di jalan Allah] sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (Al-Baqarah [2]: 267).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Merayakan peristiwa Isra dan Mikraj dapat dilakukan melalui berbagai cara selama berada dalam koridor sesuai syariat Islam. Beberapa contoh kegiatan untuk merayakan peringatan Isra Mikraj seperti mengadakan ceramah keagamaan, berdoa, berzikir, berlatih salat yang benar, bersedekah, menata hati, hingga mengikuti sunah-sunah Rasulullah Saw.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah ceramah tentang hikmah Isra Mikraj dan cara merayakannya dalam Islam. Semoga apa yang telah disampaikan dapat menambah pengetahuan serta keberkahan kepada kita semua. Terlebih Allah Swt. menjadi rida atas segala amal yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Baca juga artikel terkait ISRA MIRAJ 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani