Menuju konten utama

Khutbah Jumat Tiga Hal Penting di Bulan Rajab, Ada Isra Mi'raj

Teks khutbah Jumat tentang tiga hal penting di bulan Rajab, termasuk amalan puasa sunnah, meningkatkan kualitas shalat, & mengenang peristiwa Isra Mi'raj. 

Khutbah Jumat Tiga Hal Penting di Bulan Rajab, Ada Isra Mi'raj
Ilustrasi Khutbah Idul Adha. foto/istockphoto

tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat terbaru 3 Januari 2025 kali ini akan membahas "Tiga Hal Penting di Bulan Rajab".

Tiga hal penting di bulan Rajab merujuk pada beberapa amalan dan pengingat penting yang sebaiknya dilakukan umat Islam untuk memanfaatkan bulan Rajab sebagai momentum memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah.

Berikut teks khutbah Jumat bulan Rajab yang singkat dan padat selengkapnya.

Teks Khutbah Jumat 3 Januari 2025

Khutbah Jumat

Khutbah Jumat. foto/antara.istimewa

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah....

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu dengan bulan yang penuh keberkahan, yaitu bulan Rajab. Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan yang disebutkan sebagai bulan-bulan haram dalam Al-Qur'an, yang mana amalan dalam bulan ini sangat dianjurkan.

Seperti yang dijelaskan dalam Surah At-Taubah ayat 36, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana yang telah tertulis dalam Kitab Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang haram.” Salah satunya adalah bulan Rajab, yang memiliki keutamaan dan kemuliaan.

Pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas tentang tiga hal penting yang perlu kita perhatikan dan amalkan di bulan Rajab, termasuk peristiwa monumental Isra dan Mi'raj yang terjadi pada bulan ini.

Pertama: Bulan Rajab sebagai Waktu yang Tepat untuk Bercocok Tanam Amal Saleh

Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, kemudahan, dan kebaikan. Oleh karena itu, bulan ini merupakan waktu yang tepat untuk bercocok tanam amal saleh. Seperti yang diajarkan oleh para ulama, bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, bulan Sya'ban untuk menyiram, dan bulan Ramadhan untuk memanen hasilnya.

Artinya, segala amal kebaikan yang kita lakukan di bulan Rajab akan menjadi bekal bagi kita di bulan Ramadhan, sehingga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT.

Dalam hal ini, amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Rajab antara lain adalah memperbanyak puasa sunnah, memperbanyak zikir, serta memperbaiki ibadah kita agar lebih khusyuk.

Puasa sunnah di bulan Rajab meskipun tidak diwajibkan, namun sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Rasulullah SAW berpuasa di bulan Rajab hingga kami menduga beliau tidak akan berbuka, dan berbuka hingga kami menduga beliau tidak akan berpuasa.” (Sahih Muslim, 2/811)

Meskipun tidak ada puasa khusus di bulan Rajab, namun anjuran puasa di bulan ini dapat menjadi langkah awal bagi kita untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan.

Kedua: Shalat Lima Waktu, Ibadah Wajib Setelah Isra dan Mi'raj

Bulan Rajab juga mengingatkan kita akan peristiwa besar yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra dan Mi'raj. Pada tanggal 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam yang luar biasa dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, dan dari sana beliau naik ke langit bertemu Allah SWT.

Peristiwa ini sangat penting karena salah satu hasil dari perjalanan Isra Mi'raj ini adalah kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِيْٓ أَسْرٰى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Perjalanan ini menunjukkan betapa pentingnya shalat, yang kemudian diwajibkan lima waktu sehari semalam. Perintah shalat ini langsung diberikan oleh Allah SWT, setelah Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Allah di Sidratil Muntaha.

Shalat menjadi tiang agama dan alat komunikasi antara hamba dan Tuhannya. Maka, sudah selayaknya kita menjaga shalat lima waktu dengan sebaik-baiknya.

Ketiga: Bulan Rajab adalah Waktu untuk Bertobat

Bulan Rajab juga merupakan bulan yang sangat baik untuk bertobat kepada Allah SWT. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful Ma'arif, "Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap."

Bulan Rajab adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah SWT membuka pintu-pintu ampunan-Nya bagi hamba-Nya yang ingin bertobat.

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab al-Ghuniyah menjelaskan tiga syarat agar tobat kita diterima Allah SWT: pertama, menyesali setiap kesalahan yang telah kita perbuat; kedua, meninggalkan segala bentuk dosa dan maksiat; dan ketiga, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Jika kita menjalankan ketiga syarat ini, maka Allah SWT akan menerima tobat kita dan mengampuni dosa-dosa kita.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Di bulan Rajab yang penuh berkah ini, mari kita perbanyak amal ibadah, baik itu melalui puasa sunnah, shalat yang tepat waktu, serta bertobat dengan sungguh-sungguh. Bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk menyucikan diri dan menyiapkan hati menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah dengan baik dan diterima oleh Allah SWT.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Di akhir khutbah ini, marilah kita mengingat kembali tiga hal yang penting di bulan Rajab: pertama, Rajab sebagai bulan untuk bercocok tanam amal saleh, kedua, pentingnya menjaga shalat lima waktu setelah peristiwa Isra dan Mi'raj, dan ketiga, kesempatan besar untuk bertobat. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan ini untuk meningkatkan amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Marilah kita berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga amalan kita diterima, dosa-dosa kita diampuni, dan kita selalu diberi hidayah-Nya. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا

اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

Ya Allah, Ya Rabb, hanya dalam kuasa-Mu segala apa yang terjadi pada hamba-Mu ini, tiada daya dan upaya selain keagungan-Mu. Ya Allah, jadikanlah segala nikmat dan titipan-Mu menjadikan hamba-Mu semakin pandai bersyukur.

Berikanlah kekuatan iman dan Islam kepada kami, ya Allah. Tuntunlah setiap langkah kami dijalan-Mu, ya Allah. Curahkanlah segala rahmat dan karunia-Mu kepada keluarga dan anak-anak kami, ya Allah

Ya Allah, ya Rabb, di hari yang engkau ciptakan ini, ajarkanlah kami agar senantiasa menempatkan-Mu ditempat yang paling agung, karena kami sadar seringkali dunia ini lebih kami pentingkan daripada Engkau ya Allah.

Ya Allah, wahai yang maha Menatap, wahai yang maha Agung dan maha Perkasa, Engkaulah yang Maha Tahu, ampunilah sebusuk apapun diri-diri kami selama ini, ampuni sekelam apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami, ampunilah kami ya Allah. Bukakan lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan lembaran yang kelam, masa lalu kami.

Ya Allah, ampuni dan selamatkan orang tua kami, darah dagingnya melekat pada tubuh kami, ya Allah. Ampuni jika selama ini kami telah menzhaliminya, jadikan sisa umur kami menjadi anak yang tahu balas budi, ya Allah.

Ya Allah, lindungi kami dari mati suul khitimah, lindungi kami dari siksa kubur-Mu ya Allah

Ya Allah, satukanlah hati kami dalam ketaatan dan keistiqamahan dalam menjalankan kewajiban-Mu ya Allah

Jadikanlah kami orang-orang yang istiqamah dijalan-Mu, ya Allah. Anugerahkanlah segala kemuliaan-Mu kepada hamba-Mu ini, ya Allah.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ

عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Edusains
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya