Menuju konten utama

Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua tentang Peningkatan Iman

Contoh teks khutbah Jumat bulan Syawal minggu kedua dengan tema meningkatkan ibadah usai Idul Fitri & menjaga momentum keimanana yang dipupuk saat Ramadhan.

Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua tentang Peningkatan Iman
Ilustrasi Ramadhan 2025. foto/istockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat bulan Syawal pada minggu kedua dapat menekankan bahwa Syawal bermakna "peningkatan". Saat memasuki bulan Syawal yang harus dilakukan oleh seorang muslim adalah meningkatkan amal ibadahnya. Bukan sebaliknya, yaitu amal ibadah malah menurun setelah bulan suci Ramadhan berlalu.

Bulan Syawal adalah bulan yang penuh berkah. Umat Islam merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh pada Ramadan. Namun, Idul Fitri dan hari-hari yang mengiringinya bukan hanya menjadi momen untuk berbahagia. Syawal dapat juga dilihat sebagai kesempatan untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperbarui semangat hidup.

Khutbah Jumat pada minggu kedua bulan Syawal memiliki nilai penting. Umat Islam diingatkan untuk kembali kepada kehidupan sehari-hari dengan semangat yang baru. Dalam khutbah ini, seorang khatib dapat memberikan nasehat tentang pentingnya menjaga amalan baik yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan.

Selain itu, khutbah pada bulan Syawal ini juga bisa menjadi ajakan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Kemenangan di bulan Ramadhan seharusnya tidak hanya berhenti setelah berakhirnya bulan suci, melainkan harus menjadi awal dari perubahan positif dalam kehidupan seorang Muslim.

Tema khutbah pada bulan Syawal, terutama pada minggu kedua, biasanya berfokus pada berbagai aspek kehidupan umat Islam setelah menjalani ibadah puasa, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun pribadi. Seorang khatib bisa mengingatkan umat untuk tetap menjaga semangat ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan, serta menjelaskan betapa pentingnya niat dan tekad untuk menjalani hidup dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Assalamualaikum wa Rahmatullahi Wabarakatuh...

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ

وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Pertama ada baiknya khatib mengawali khutbah ini dengan berpesan kepada para jamaah untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT. Dimana maksud dari taqwa disini adalah menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin sholat Jumat rahimakumullah

Alhamdulillah kita semua dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan lancar dan dapat merayakan Idul Fitri di bulan Syawal dengan penuh kebahagiaan. Dengan perginya bulan penuh berkah tersebut semoga semangat kita untuk terus beribadah tidak pernah luntur. Namun, justru kita harus menjaga dan bahkan meningkatkan ibadah kita di bulan Syawal, baik itu kualitas atau kuantitasnya.

Selama bulan Ramadhan kebanyakan dari kita akan lebih rajin beribadah dibanding bulan-bulan lainnya. Hal itu karena Allah SWT berjanji akan membanjiri kita dengan ampunan dan rahmat selama bulan suci tersebut. Dengan kata lain selama bulan Ramadhan kita telah dilatih secara intensif secara jasmani dan rohani dengan harapan dapat menjadi manusia yang lebih taat kepada Allah.

Hadirin sholat Jumat rahimakumullah

Pertanyaannya apakah setelah bulan Ramadhan berlalu kita bisa istiqomah untuk beribadah. Atau justru kembali ke setelan awal sebelum bulan Ramadhan. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini saya ingin mengajak untuk merefleksi kembali semua yang telah lakukan selama bulan Ramadhan. Hal itu agar kita bisa termotivasi untuk tetap beribadah paling tidak sama dengan saat Ramadhan atau bahkan meningkatkannya.

Dalam makna kata Syawal telah tersirat motivasi untuk meningkatkan ibadah. Kata “Syawal” (شَوَّالُ) asalnya dari kata “Syala” (شَالَ) yang berarti “irtafaá” (اِرْتَفَعَ) yaitu meningkatkan. Ada 3 cara untuk menjaga dan meningkatkan ibadah kita.

Pertama Muhasabah yaitu mengintrospeksi diri sendiri tentang apa saja yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Muhasabah dapat dilakukan dengan bertanya kepada diri sendiri. Misalnya ibadah apa saja yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan? Apakah niat kita sungguh karena Allah SWT?

Jawaban dari berbagai pertanyaan tersebut akan membantu kita untuk tetap konsisten untuk meningkatkan amal ibadah setelah bulan Ramadhan. Manfaat muhasabah tertuang dalam hadist Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.' (H.R. Tirmidzi).

Hadirin sholat Jumat rahimakumullah

Cara kedua adalah mujahadah yaitu benar-benar berusaha dalam menjaga kebiasaan positif seperti beribadah selama bulan Ramadhan. Kita harus bersungguh-sungguh untuk terus istiqomah melakukan amal ibadah di bulan Syawal ini. Walaupun dalam prosesnya nanti tidak mudah karena banyak godaan, baik dari sekitar kita atau diri sendiri.

Allah SWT berjanji akan memberikan jalan bagi bersungguh-sungguh dalam surat Al-Ankabut ayat 69 berikut.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik.”

Hadirin sholat Jumat rahimakumullah

Terakhir adalah muraqabah yaitu mendekatkan diri kita kepada Allah. Akan timbul perasaan selalu dilihat oleh Allah dengan muraqabah ini. Hal itu membuat kita akan selalu berusaha menaati semua perintah-Nya dan tidak mudah melanggar larangan-Nya. Prinsip-prinsip itulah yang dipegang oleh orang yang bertakwa. Mereka percaya dan yakin pada hal yang ghaib atau tidak kasat mata, seperti dalam sabda Rasulullah saw.

أَنْ تَعْبـــُدَ اللَّهَ كَأَنَّــكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Artinya: “Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu...” (H.R. Bukhari)

Khutbah Kedua Jumat Bulan Syawal Minggu Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ :
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى
والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Tifa Fauziah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Tifa Fauziah
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Fitra Firdaus