Prabowo Beri Nilai 6 dari 10 atas Kinerja Pemerintahannya

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto, memberi skor 6 dari 10 untuk dirinya sendiri yang kini telah memimpin Kabinet Merah Putih selama 150 hari masa kerja. Dia mengakui ada banyak ekspektasi dan harapan orang yang tak dapat dipenuhinya selama menjadi presiden.

"Tidak mudah penuhi semua harapan rakyat dengan cepat, saya beri diri saya nilai 6 dari 10," kata Prabowo, di hadapan sejumlah pemimpin redaksi dari tujuh media di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Minggu (6/3/2025).

Prabowo mengeklaim dengan skor 6 tersebut ada banyak prestasi yang telah dicapainya. Dia mengumbar sejumlah pekerjaan yang telah dihasilkannya, seperti produksi beras tertinggi dalam kurun waktu 7 tahun hingga pendirian Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Passing grade, karena banyak yang telah kita (pemerintah) berhasil lakukan. Harga-harga pangan stabil. Produksi beras tertinggi dalam 7 tahun. 50 kebijakan dengan dampak besar, termasuk pendirian BPI Danantara," ucap Prabowo.

Dirinya berjanji akan memilih orang-orang kompeten untuk bekerja bersamanya di pemerintahan. Dia menggunakan falsafah bahwa organisasi adalah tentang menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat pada waktu yang tepat.

"The right person at the right place at the right time," katanya.

Dia memberi contoh dengan keberadaan Menteri Pertanian, Andi Amran, yang berani memecat sejumlah pejabat di Kementerian Pertanian karena tidak bisa bekerja dengan maksimal. Menurutnya, hal itu adalah kerja baik demi memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia lainnya untuk bekerja di pemerintahan.

"Masih banyak orang baik, anak-anak muda baik, yang belum diberi kesempatan untuk membuktikan diri. Saya akan beri kesempatan itu," tutur dia.

Prabowo juga mengeklaim prestasi di kabinetnya pada bidang administrasi, salah satunya adalah dengan percepatan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres), Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Pemerintah yang kini lebih cepat dibanding sebelumnya.

"Selain itu, proses penerbitan Inpres, Perpres, dan Peraturan Pemerintah yang sebelumnya butuh berbulan-bulan bahkan lebih dari satu tahun-dalam beberapa kesempatan kita buktikan bisa selesai dalam 3 minggu," tutup Prabowo.