Menuju konten utama

BI Disebut Tambah Kepemilikan Emas 2 Ton di Agustus 2025

Pada Agustus 2025, dilaporkan terdapat pembelian emas sebanyak 2,58 ton, lebih besar dari peningkatan kepemilikan emas di bulan sebelumnya.

BI Disebut Tambah Kepemilikan Emas 2 Ton di Agustus 2025
Petugas keamanan melakukan penjagaan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Analis Senior Dewan Emas Dunia (World Gold Council), Krishan Gopaul, merevisi laporannya terkait aktivitas jual beli emas oleh bank sentral dunia, salah satunya Bank Indonesia. Dalam laporan terbarunya yang diterbitkan pada Jumat (3/10/2025), ia melaporkan bahwa Bank Indonesia justru meningkatkan kepemilikan emas sebesar 2 ton pada Agustus 2025.

Laporan ini berbeda dari yang dirilis sebelumnya, yakni bahwa Bank Indonesia dilaporkan telah melepas kepemilikan emasnya hingga 11 ton pada Agustus 2025.

“Bank Indonesia melaporkan peningkatan kepemilikan emas sebesar 2 ton menjadi 80 ton pada bulan Agustus,” tulisnya, dalam laporan terbaru tersebut, dikutip Senin (13/10/2025).

Total emas yang dimiliki Bank Indonesia tersebut menyumbang 5,9 persen dari total cadangan emas dunia.

“Hal ini menyusul koreksi data yang dilaporkan oleh IMF, yang sebelumnya mencatat penurunan cadangan emas Indonesia sebesar 11 ton,” tambah Gopaul.

Sementara itu, mengutip data Bank Indonesia, pada Agustus 2025, dilaporkan terdapat pembelian emas sebanyak 2,58 ton, lebih besar dari peningkatan kepemilikan emas di bulan sebelumnya yang hanya sebanyak 2,53 ton. Tidak hanya itu, sejak awal 2025 Bank Sentral Indonesia juga rutin meningkatkan kepemilikan emasnya masing-masing sebesar 2,53 ton.

“Total bersih bulan Juli telah direvisi menjadi +11 ton menyusul koreksi data yang dipublikasikan untuk Indonesia, yang secara keliru menyatakan penurunan sebesar 11 ton pada bulan Juli,” tulis World Gold Council dalam catatan di laporannya.

Koreksi data ini sejalan dengan pernyataan Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, yang menyanggah laporan IMF –dasar dari pernyataan Gopaul terkait kepemilikan emas Bank Indonesia yang turun 11 ton saat banyak bank sentral di dunia lainnya yang berlomba meningkatkan kepemilikan cadangan emasnya.

“Coba lihat di datanya BI kan juga ada, di website-nya, yang jelas BI tidak menjual emas. Nanti dilihat di website-nya BI, bagaimana perkembangan posisi emas. Sepertinya justru turunnya secara (nilai cadangan emas) US dollar itu justru ada kenaikan,” kata Ramdan, saat dikonfirmasi di sela-sela Investor Daily Summit 2025.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra