Menuju konten utama

Bank Indonesia Bantah Dugaan Jual Cadangan Emas 11 Ton

BI dikabarkan melepaskan cadangan emas sebesar 11 ton di saat beberapa bank sentral di berbagai belahan dunia menambah koleksinya pada Agustus 2025.

Bank Indonesia Bantah Dugaan Jual Cadangan Emas 11 Ton
Sejumlah pekerja berjalan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) dikabarkan melepaskan cadangan emas sebesar 11 ton di saat beberapa bank sentral di berbagai belahan dunia menambah koleksinya pada Agustus 2025. Aksi penjualan komoditas yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan harga itu, terungkap dari laporan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang dikutip World Gold Council.

Penambahan komoditas logam mulia dalam cadangan beberapa bank sentral dunia mencapai berat bersih 15 ton. Karena langkah Bank Indonesia yang melepas cadangan emasnya itu, World Gold Council lantas merevisi turun proyeksi cadangan emas oleh bank-bank sentral dari yang di posisi Juli sebesar 11 ton.

"Ini secara luas sejalan dengan pembelian bersih bulanan antara Maret dan Juni, dan menandakan kembalinya bentuk pembelian setelah cadangan global tidak berubah pada bulan Juli (kami merevisi turun perkiraan awal Juli kami sebesar +10 setelah Bank Indonesia melaporkan penjualan 11 ton," kata Senior Analisis EMEA World Gold Council, Krishan Gopaul, dikutip Senin (6/10/2025).

Berdasarkan data IMF, selama Agustus, tujuh bank sentral melaporkan kenaikan satu ton atau lebih cadangan emas mereka. Sebaliknya, hanya dua bank sentral yang melaporkan penurunan cadangan emas mereka pada bulan Agustus.

Bank Nasional Kazakhstan adalah salah satu yang dilaporkan menambahkan 8 ton cadangan emasnya, yang kemudian menjadikan cadangan emas bank sentral Kazakhstan tersebut saat ini berada di posisi 316 ton, 32 ton ebih tinggi dari pada akhir 2024. Selain itu, ada pula Bank Nasional Bulgaria yang cadangan emasnya naik 2 ton, kenaikan bulanan terbesar ini menjadi yang terbesar sejak Juni 1997. Cadangan bank sentral Bulgaria itu kini menjadi 43 ton.

Selanjutnya ada Bank Sentral Turki yang menambahkan 2 ton emas dalam cadangannya. Dus, secara tahun berjalan (year to date/ytd), cadangan emas bank sentral Turki meningkat sebanyak 21 ton menjadi 639 ton.

Kemudian, People's Bank of China melaporkan pembelian 2 ton emas, sehingga total kepemilikan emas bank sentral Cina itu kini telah merayap melewati 2.300 ton. Bank Sentral Uzbekistan juga menambahkan 2 ton selama Agustus, yang menjadikan total cadangan emasnya sekarang berada di angka 366 ton. Meski begitu, posisi tersebut 17 ton lebih rendah dari pada akhir 2024.

Bank Nasional Ceko (CNB) melanjutkan akumulasi emas yang stabil, membeli 2 ton emas pada Agustus, sebagai upaya untuk mencapai target cadangan emas hingga 100 ton di akhir tahun 2028. Pun, Bank Ghana juga dilaporkan membeli emas sebesar 2 ton, yang membuat cadangan bank sentral Ghana tersebut bertambah hingga 5 ton sepanjang tahun dan saat ini cadangan emasnya berada di posisi 36 ton.

"Berdasarkan data yang tersedia pada saat penulisan, Bank Sentral Rusia (3 ton) dan Bank Indonesia (2 ton) adalah satu-satunya yang menjual (cadangan) emas. Pengurangan cadangan emas Rusia kemungkinan terkait dengan program penambangan koinnya," ujar Gopaul.

Meski begitu, laporan terkait penjualan cadangan emas ini disanggah oleh Bank Indonesia. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan bahwa di sepanjang Agustus tidak ada aksi penjualan emas seperti yang disebutkan IMF.

"Merespon pertanyaan mengenai BI melakukan penjualan emas sebanyak 11 ton yang beredar, dapat kami sampaikan bahwa Bank Indonesia tidak melakukan penjualan emas sebagaimana disebutkan," kata dia, saat dikonfirmasi Tirto, Senin (6/10/2025).

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra