Menuju konten utama

BGN Susun Skema Sertifikasi untuk SPPG Makan Bergizi Gratis

Sertifikasi menjadi upaya BGN meningkatkan kualitas dapur di SPPG dalam menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG).

BGN Susun Skema Sertifikasi untuk SPPG Makan Bergizi Gratis
Petugas menyiapkan makanan untuk program Makana Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Al Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (19/5/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan tengah menyusun skema sertifikasi kelayakan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Adapun, proses penyusunan akan dilakukan bersama Komite Akreditasi Nasional (KAN).

“Jadi kami sedang menyusun sekarang koridor sertifikasi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang kami susun bersama KAN dan kami di sini sedang menyusun terkait dengan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), serta sertifikasi HACCP,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).

Dadan mengatakan sertifikasi tersebut ditargetkan mulai diimplementasikan pada Juni atau Juli mendatang. Nantinya, kata dia, setiap SPPG akan dilakukan uji kelayakan termasuk diberikan status akreditasi.

“Jadi ini adalah sertifikasi yang sedang kami rancang dan mudah-mudahan segera bisa dimplementasikan mulai bulan Juni atau Juli sehingga nanti setiap SPPG akan tersertifikasi apakah layak atau tidak, bahkan mungkin bisa keluar akreditasinya, apakah itu unggul, baik sekali, atau baik,” ujar Dadan.

SPPG yang belum tersertifikasi, kata Dadan, akan direkomendasikan untuk dilakukan perbaikan agar operasionalnya tak terhambat. Termasuk, kata Dadan, meminta agar SPPG untuk meningkatkan kualitas dapurnya.

“Dinaikan levelnya, kami kasih rekomendasi. Ini yang masalah perbaikannya supaya jalan harus memenuhi (standar),” ujarnya.

Selain itu, Dadan mengatakan pihaknya juga telah menetapkan standar SPPG berbasis food flow yang mengikuti prinsip Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Di mana, alur kerja di SPPG diatur mulai dari penerimaan bahan baku hingga proses pengantaran makanan dengan pemisahan pintu masuk dan keluar.

“Dari berbagai kejadian kami sebetulnya sudah menetapkan standar SPPG berbasis food flow sesuai dengan hajat analisis dan critical control point dimana alur SPPG itu mulai dari penerimaan barang sampai delivery dengan pintu yang berbeda,” katanya.

Dari segi infrastruktur, Dadan mengaku bahwa dapur-dapur SPPG juga tengah didesain sehigienis mungkin. Di beberapa lokasi, SPPG telah menerapkan lantai berlapis epoxy tanpa sekat sehingga lebih mudah dibersihkan.

“Dan seluruh bahan dan juga peralatan yang kita gunakan berbasis stainless steel, ini salah satu yang memang standar kita,” ucap Dadan.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto