Menuju konten utama

Bahlil Tawarkan Rusia Garap Ladang Migas Baru di Indonesia

Penjajakan kerja sama ini diharapkan dapat mendongkrak lifting migas nasional sesuai target Prabowo.

Bahlil Tawarkan Rusia Garap Ladang Migas Baru di Indonesia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bersiap menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menawarkan kepada Rusia untuk melakukan eksplorasi lapangan minyak dan gas (migas) baru dan menggarap cadangan gas di lepas pantai.

Tawaran ini disampaikan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke kota Saint Petersburg, Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

“Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata dia, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (21/6/2025).

Tawaran tersebut sejalan dengan keinginan kedua negara yang berminat menjalin kerja sama dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak.

Penjajakan kerja sama ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional, sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi.

Penjajakan kerja sama tersebut mendapatkan respons positif dari pemerintah Moskow. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pihaknya bersedia memodernisasi infrastruktur migas Indonesia, yang mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.

“Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua," ujar Putin saat konferensi pers.

Tawaran Rusia ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional. Apalagi, saat ini pemerintah memang tengah berfokus untuk mengoptimalisasi sumur minyak tua untuk menggenjot produksi migas nasional.

Sebagai informasi, relasi Rusia - Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari migas, batu bara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

Baca juga artikel terkait MIGAS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz