tirto.id - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta restu kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melelang 60 wilayah kerja (WK) proyek minyak dan gas (migas) dalam 3 tahun ke depan. Bila diizinkan, maka pihaknya segera mengeksekusi rencana lelang tersebut.
“Masih ada 60 wilayah kerja yang kita akan tenderkan pada waktu 2-3 tahun ke depan. Nah 60 ini, atas arahan Bapak Presiden, kami mohon arahan, kalau bisa kita cepat laksanakan, maka kita akan lakukan,” ujar Bahlil dalam pembukaan acara The 49th IPA Convention & Exhibition di Gedung ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (21/5/2025).
Bahlil mengugapkan 60 proyek migas tersebut tersebar di beberapa lokasi. Salah satunya berada di Selat Makassar, Geng North. "Contoh lain Natuna itu ada sekitar gas kita 222 tcf, namun memiliki CO2 72 persen, ada yang 45 persen, bahkan minyaknya ada 30 ribu barel. Artinya cadangan kita cukup luar biasa,” katanya.
Sebelumnya, Bahlil melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa ada 10 wilayah kerja minyak dan gas (migas) yang tidak beroperasional atau mangkrak. Padahal, proyek itu sudah berstatus Plan of Development (PoD).
“Kami laporkan Pak Presiden biar tidak ada dusta diantara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Saya laporkan ada 10 WK yang sudah PoD tapi mangkrak. Nggak berjalan,” ungkap Bahlil.
Bahlil menyebut 10 wilayah kerja (WK) yang tidak berjalan itu memiliki kapasitas produksi hingga 30.300 ribu barel. Sedangkan terdapat sekitar 17 proyek yang sudah PoD memiliki kapasitas sebesar 360 juta barel minyak, dan 1.835 Billion Cubic Feet (BCF) gas yang belum berjalan.
Atas dasar itu, Bahlil meminta kepada KKKS atau investor migas yang berwenang tidak optimal melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, maka pihaknya akan menawarkannya kepada investor migas lainnya.
“KKKS yang sudah kita serahkan kewenangannya tapi masih lambat, mohon maaf secara undang-undang lima tahun kita harus tarik kepada negara dan kita tawarkan kepada KKKS lain yang mau mengerjakan. Dan ini tanpa pandang bulu, kalau Bapak (Prabowo) izinkan tidak hanya swasta, BUMN pun kita lakukan,” ujarnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































