Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Arti Al Barru pada Asmaul Husna, Dalil, dan Maknanya

Asmaul Husna Al-Barru artinya adalah Yang Maha Penderma. Berikut daftar dalil Al Barru dan makna membacanya.

Arti Al Barru pada Asmaul Husna, Dalil, dan Maknanya
Ilustrasi Allah. foto/istockphoto

tirto.id - Arti Al Barru pada Asmaul Husna perlu diketahui umat Muslim, baik itu sebagai nama baik Allah SWT atau bacaan dzikir dan wirid. Lantas, Al Barru artinya apa dan dalil Al Quran surat apa saja yang menyebutkannya?

Asmaul Husna Al Barru merupakan salah satu dari sejumlah 99 nama baik Allah SWT. Bukan hanya perlu mengetahui arti Al Barru, seseorang yang beragama Islam juga perlu mengetahui dalil serta makna sebutan tersebut.

Mengutip laman NU Online, salah satu hal yang juga perlu diistimewakan dalam Asmaul Husna adalah bisa digunakan sebagai bentuk doa. Mereka yang mengamalkan perbuatan ini bisa mendapatkan ganjaran kebaikan tertentu.

Arti Al Barru pada Asmaul Husna

Akar kata Al Barru dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti yang dikhususkan, penuh kasih sayang, yang lembut menjadi adil dan seharusnya, jujur, serta terpercaya untuk memperhatikan keadaan orang lain menjadi dermawan.

Berarti juga untuk memberikan hadiah berlimpah sebagai hadiah ketaatannya, balasan untuk perilaku sopan, untuk melakukan hal baik agar menjadi ramah, murah hati, keramahan menjadi suci, berbudi luhur, kebenaran yang melimpah, dan luas.

Asmaul Husna Al Barru secara sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan Dzat yang dermawan agung, paling benar, dan sumber dari segala kebaikan.

Dzat Al Barru memiliki kebaikan yang luas dan niat bagi bagi seluruh makhluk-Nya seperti berupa kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan untuk mereka.

Dalil Mengenai Al Barru di Al-Qur’an

Terdapat beberapa dalil Al Barru yang termuat di dalam kitab suci Al Quran, misalnya surat At Tur ayat 28 dan surat Al Baqarah ayat 185. Untuk melihat bacaan dalil mengenai Asmaul Husna Al Barru, Anda bisa memantau daftar berikut.

1. Surah At Tur Ayat 28

اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ - ٢٨

Arab Latin:

Innā kunnā ming qablu nad'ụh, innahụ huwal-barrur-raḥīm

Artinya:

“Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.”

2. Surah Al Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ١٨٥

Arab Latin:

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn

Artinya:

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Makna Membaca Asmaul Husna Al Barru

Makna Al Barru sebagai wirid dan zikir adalah untuk mengingatkan diri bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya. Kemudian dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia.

Oleh karena itu, berbagai perkara dunia yang ada nantinya akan memunculkan sifat dan sikap yang terpuji. Adapun perilaku tersebut dijalankan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan bermanfaat juga untuk orang lain.

Lebih rinci, Asmaul Husna Al Barru dalam diri seorang muslim dapat dipraktikan dengan berbagai perilaku positif. Misalnya lemah lembut kepada sesama, jujur dan dapat dipercaya, dan memberi serta membantu mereka yang membutuhkan.

Baca juga artikel terkait ASMAUL HUSNA ARTINYA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada