Menuju konten utama

Apakah Puasa Mempengaruhi Siklus Haid dan Bisa Membuat Telat?

Bagaimana pengaruh puasa terhadap siklus menstruasi? Benarkah bisa menyebabkan ketidakteraturan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Apakah Puasa Mempengaruhi Siklus Haid dan Bisa Membuat Telat?
Ilustrasi Menstruasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Haid atau menstruasi merupakan siklus alami yang dialami wanita dengan periode rata-rata 4-6 hari. Namun, tidak jarang wanita mengalami telat haid saat puasa Ramadhan, yang dapat menimbulkan kekhawatiran

Haid merupakan proses alami yang dialami wanita setiap bulan. Hal ini merupakan tanda kesuburan dan persiapan tubuh untuk kehamilan. Darah yang keluar saat menstruasi berasal dari dinding rahim (endometrium) yang luruh karena tidak terjadi pembuahan.

Siklus haid terdiri dari beberapa fase, yaitu fase folikuler, fase ovulasi, fase luteal, dan fase menstruasi. Beberapa Wanita cenderung khawatir jika mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, termasuk stres, olahraga, penyakit, hingga perubahan pola makan. Lantas apakah puasa mempengaruhi siklus haid?

Apakah Puasa Mempengaruhi Siklus Haid?

Siklus haid dikendalikan oleh hormon-hormon reproduksi, dan puasa tidak secara langsung mengganggu keseimbangan hormon tersebut.

Penelitian dari Universitas Hamadan yang diterbitkan dalam Iran Journal of Reproductive Medicine menunjukkan bahwa perempuan yang berpuasa selama lebih dari 15 hari mengalami menstruasi tidak teratur atau bahkan terlewat. Responden juga merasakan perubahan volume darah menstruasi selama 3 bulan setelah berpuasa.

Sementara itu, studi lain yang diterbitkan dalam Middle East Fertility Society Journal menunjukkan adanya perubahan volume darah menstruasi pada remaja yang berpuasa, namun tidak ada perbedaan dalam siklus menstruasi.

Kenapa Saat Puasa Haid Tidak Teratur dan Bisa Telat?

Puasa tidak secara langsung mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Lantas kenapa saat puasa haid tidak teratur pada beberapa kasus? Berikut ini, beberapa faktor dapat menyebabkan perubahan pada siklus haid, antara lain:

  • Perubahan Pola Makan

Saat menjalankan ibadah puasa, pola makan dan kebiasaan sehari-hari mengalami perubahan drastis. Hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi wanita.

Frekuensi, waktu, dan porsi makan yang berbeda dari biasanya, serta jenis makanan yang dikonsumsi, dapat menyebabkan perubahan berat badan. Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi siklus menstruasi, sehingga menjadi tidak teratur.

  • Kurang Tidur

Perubahan jam tidur saat Ramadhan, seperti bangun lebih awal untuk sahur, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem reproduksi.

Gangguan ritme sirkadian dapat mempengaruhi hormon-hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal SINAR Jurnal Kebidanan menemukan bahwa wanita yang mengalami perubahan jam tidur selama Ramadhan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.

Studi tersebut menemukan bahwa wanita yang tidur kurang dari 6 jam per malam selama Ramadhan memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mengalami menstruasi yang tidak teratur dibandingkan dengan wanita yang tidur 7-8 jam per malam.

  • Perubahan Aktivitas Sehari-hari

Selain perubahan pola makan dan jam tidur, perubahan aktivitas fisik selama bulan Ramadhan juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Olahraga teratur memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk memperlancar siklus menstruasi. Olahraga membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk organ reproduksi. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan memperlancar siklus menstruasi.

Sebaliknya, penurunan aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Hal ini karena kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke organ reproduksi, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan siklus menstruasi.

Dikutip dari laman IHC Telemed, olahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko gangguan menstruasi pada wanita.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian Borg et al. (2022) yang menemukan bahwa wanita yang berpartisipasi dalam olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi cenderung mengalami siklus menstruasi yang lebih teratur dan kurang mengalami gangguan hormon.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengatasinya?

Perubahan pola makan dan waktu tidur selama Ramadan dapat mempengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi, sehingga menyebabkan keterlambatan atau perubahan durasi haid.

Kondisi ini wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi pengaruh puasa terhadap menstruasi:

1. Menjaga Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, dan alkohol, dapat mengganggu kesehatan pencernaan dan hormon, yang pada akhirnya dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, terutama selama bulan puasa. Pastikan makanan yang kamu konsumsi mencakup sayuran hijau, buah-buahan, daging merah, ikan, dan makanan bernutrisi baik lainnya.

Makanan-makanan ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan hormonal.

2. Kelola Stres dengan Baik

Salah satu penyebab paling umum gangguan siklus haid pada wanita adalah stres.

Pikiran yang berlebihan dan stres berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur menstruasi, sehingga mengakibatkan siklus haid menjadi tidak teratur.

Lakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh.

3. Istirahat yang Cukup

Selain stres emosional, stres fisik juga dapat menjadi faktor yang mengganggu siklus menstruasi. Stres fisik biasanya terjadi ketika tubuh kurang beristirahat.

Meskipun Ramadhan menuntut penyesuaian waktu sahur, penting untuk tetap memastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Hal ini dapat dilakukan dengan tidur lebih cepat di malam hari.

4. Olahraga Rutin

Meskipun sedang berpuasa, bukan berarti Bunda harus berhenti berolahraga. Olahraga ringan tetap bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Pilihlah olahraga yang tidak terlalu menguras energi, seperti jalan kaki, bersepeda santai, yoga, atau pilates.

Baca juga artikel terkait SIKLUS HAID atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno