Menuju konten utama

Cara Mengeluarkan Darah Haid yang Tidak Keluar dan Penyebabnya

Artikel berikut akan membahas mengenai cara mengeluarkan darah haid yang tidak keluar dan beberapa penyebabnya. Simak selengkapnya di bawah ini.

Cara Mengeluarkan Darah Haid yang Tidak Keluar dan Penyebabnya
Ilustrasi Menstruasi . FOTO/iStockphoto

tirto.id - Siklus menstruasi merupakan serangkaian perubahan yang dialami tubuh wanita setiap bulan sebagai persiapan untuk kehamilan. Siklusnya terdiri dari beberapa fase, yaitu fase folikuler, fase ovulasi, fase luteal, dan fase menstruasi.

Siklus menstruasi seringkali dianggap sebagai aspek yang seharusnya konsisten dalam kehidupan seorang perempuan. Namun realitanya, tidak semua perempuan mengalami siklus menstruasi yang teratur.

Pada beberapa kasus, saat menstruasi, darah haid yang keluar bisa berlangsung lancar dan banyak, tetapi ada pula yang terhambat bahkan tidak keluar.

Penyebab darah haid tidak keluar busa mencakup soal hormon, faktor genetik, kondisi kesehatan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Untuk memahaminya, simak uraian berikut.

Penyebab Darah Haid Tidak Keluar

Memahami penyebab darah haid tidak keluar membantu dalam memantau kesehatan reproduksi perempuan. Sebab masalah pada siklus menstruasi dapat menjadi tanda gangguan kesehatan reproduksi atau kondisi medis lain yang perlu ditangani.

Dirangkum dari artikel “Should You Be Worried if Your Periods Is Light?” (2023) oleh Natalie Silver dalam situs healthline dan artikel “Why is My Period So Light?” (2023) oleh Rachel Nall di situs Medical News Today, berikut ini penjelasan kenapa darah haid tidak keluar.

1. Faktor usia

Siklus menstruasi dapat bervariasi mengenai durasi dan aliran darahnya, tergantung pada usia. Pada remaja, menstruasi cenderung tidak teratur dan darah haid hanya sedikit atau bahkan tidak ada.

Di sisi lain, saat menopause, menstruasi juga bisa menjadi tidak teratur dan mens tidak keluar karena ketidakseimbangan hormon.

2. Ketidakseimbangan hormon

Salah satu penyebab umum mens tidak keluar adalah ketidakseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi. Misalnya, anovulasi yang terjadi ketika tubuh tidak melepaskan sel telur, bisa membuat menstruasi menjadi sedikit atau tidak teratur.

3. Gangguan medis

Beberapa kondisi medis seperti disfungsi tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), perimenopause, dan sindrom Cushing dapat mempengaruhi hormon dan mengganggu siklus menstruasi. Kondisi demikian dapat menyebabkan perubahan hormon dalam tubuh yang menghentikan pematangan sel telur.

4. Kehamilan

Saat hamil, menstruasi biasanya akan berhenti. Namun, beberapa orang mungkin salah mengira pendarahan implantasi sebagai menstruasi ringan. Hal ini terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim sehingga menyebabkan terjadi bercak ringan.

5. Stres berkepanjangan

Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, stres bisa mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan darah haid keluar hanya sedikit atau bahkan tidak keluar.

6. Kontrasepsi

Kontrasepsi hormonal dapat menjadi penyebab darah haid tidak keluar. Beberapa metode kontrasepsi mencegah pelepasan sel telur dalam tubuh sehingga mengakibatkan menstruasi menjadi lebih sedikit atau bahkan terlambat.

7. Kekurangan berat badan dan pola makan

Berat badan dan pola makan dapat memengaruhi siklus menstruasi. Badan terlalu kurus atau mengalami perubahan berat badan yang ekstrem bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu.

Kondisi ini disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang terlalu rendah sehingga bisa menghentikan proses ovulasi.

Cara Mengeluarkan Darah Haid yang Tidak Keluar

Saat mengalami darah haid yang tidak keluar dengan baik, penting untuk memahami kemungkinan penyebabnya. Selain itu, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Masih dikutip dari situs healthline, berikut ini beberapa saran umum tentang bagaimana mengatasi darah haid yang tidak keluar.

1. Pantau siklus menstruasi

Catat siklus menstruasi, termasuk jumlah hari antara menstruasi dan durasi serta kekentalan aliran darah. Catatan menstruasi dapat membantu untuk mengidentifikasi perubahan atau ketidakteraturan.

2. Jaga gaya hidup sehat

Pastikan untuk menjaga gaya hidup sehat dengan pola makan yang sehat dan berolahraga cukup. Selain itu kelola stres untuk mendukung keseimbangan hormon dan menstruasi yang teratur.

3. Konsultasikan dengan profesional kesehatan

Bila mengalami mens tidak keluar atau memiliki kekhawatiran tentang siklus menstruasi, lakukan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut.

Profesional kesehatan dapat membantu menentukan penyebab mendasar siklus menstruasi tidak teratur. Selain itu, layanan kesehatan juga dapat menangani kondisi medis yang mendasari mens tidak keluar.

Penting untuk dipahami bahwa siklus menstruasi setiap orang berbeda dan darah menstruasi yang sedikit bisa normal bagi beberapa perempuan.

Namun, jika Anda mengalami perubahan tiba-tiba dalam siklus menstruasi atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan reproduksi Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengevaluasi dan mendapatkan panduan yang sesuai.

Berapa Hari Masa Haid yang Normal

Durasi menstruasi yang normal pada perempuan sangat bervariasi. Umumnya, menstruasi normal berkisar antara 21 hingga 35 hari, dengan rata-rata sekitar 28 hari. Biasanya, periode menstruasi berlangsung selama 3 hingga 5 hari. Namun, durasi antara 2 hingga 7 hari juga bisa dianggap normal.

Perlu diingat bahwa setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang unik. Oleh karena itu, standar yang dianggap "normal" bisa berbeda-beda.

Faktor seperti stres, ketidakseimbangan hormon, perubahan berat badan, dan kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi durasi dan intensitas menstruasi.

Baca juga artikel terkait DARAH HAID atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno