Menuju konten utama

Mengenal Polycystic Ovarian Syndrome PCOS, Gejala, Pengobatannya

PCOS terjadi ketika ovarium menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang tidak normal.

Mengenal Polycystic Ovarian Syndrome PCOS, Gejala, Pengobatannya
Ilustrasi PCOS Polycystic ovary syndrome. foto/Istockphoto

tirto.id - Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur.

Menurut Johns Hopkins Medicine, PCOS terjadi ketika ovarium menghasilkan hormon androgen dalam jumlah yang tidak normal. Hormon androgen sendiri adalah hormon seks pria yang biasanya ada pada perempuan dalam jumlah kecil.

Ketika seorang perempuan menderita sindrom ini, maka akan banyak kista kecil (kantung berisi cairan) yang terbentuk di ovarium. Selain itu, PCOS juga akan menimbulkan sejumlah masalah pada siklus menstruasi perempuan.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome

Menurut Mayo Clinic, penyebab pasti PCOS tidak diketahui. Namun, faktor-faktor ini mungkin menjadi salah satu hal yang menyebabkan PCOS.

1. Resistensi insulin

Jika sel tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin, maka kadar gula darah bisa naik. Ini dapat menyebabkan tubuh Anda membuat lebih banyak insulin untuk mencoba menurunkan kadar gula darah.

Terlalu banyak insulin dapat menyebabkan tubuh Anda membuat terlalu banyak hormon androgen pria. Akibatnya, Anda bisa mengalami masalah dengan ovulasi, atau proses pelepasan sel telur dari ovarium.

Jika Anda mengalami resistensi insulin, maka akan muncul bercak kulit yang gelap dan seperti beludru di bagian bawah leher, ketiak, selangkangan, atau di bawah payudara. Selain itu nafsu makan Anda juga akan semakin bertambah.

2. Peradangan tingkat rendah

Ketika Anda mengidap PCOS, maka Anda akan memiliki peradangan tingkat rendah dalam jangka panjang. Akibatnya, ovarium polikistik akan memproduksi androgen. Hal ini dapat menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah.

3. Keturunan

Penelitian menunjukkan bahwa gen tertentu mungkin terkait dengan PCOS. Memiliki riwayat keluarga dengan PCOS mungkin berperan dalam mengembangkan kondisi tersebut pada diri Anda.

4. Kelebihan androgen

Dengan PCOS, ovarium dapat menghasilkan androgen dalam jumlah tinggi. Memiliki terlalu banyak androgen akan mengganggu ovulasi. Ini berarti telur tidak berkembang secara teratur dan tidak dilepaskan dari folikel tempat mereka berkembang.

Selain itu, kelebihan androgen juga dapat menyebabkan hirsutisme (tumbuhnya rambut tebal) dan jerawat.

Gejala Polycystic Ovarian Syndrome

Beberapa gejala PCOS yang harus Anda waspadai, seperti dilansir dari laman Johns Hopkins Medicine, di antaranya adalah:

1. Menstruasi mengalami keterlambatan, menstruasi tidak teratur, atau menstruasi yang sangat sebentar.

2. Ovarium yang besar atau memiliki banyak kista.

3. Kelebihan rambut pada tubuh, termasuk di dada, perut, dan punggung (hirsutisme).

4. Pertambahan berat badan, terutama di sekitar perut (abdomen).

5. Kulit berjerawat atau berminyak.

6. Kebotakan atau rambut menipis.

7. Infertilitas.

8. Tumbuh potongan kulit di leher atau ketiak (skin tag).

9. Muncul bercak kulit gelap atau tebal di bagian belakang leher, di ketiak, dan di bawah payudara.

Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome

Menurut NHS, PCOS tidak dapat disembuhkan, namun berbagai gejala yang muncul dapat dikontrol.

Guna mengontrol gejala PCOS, Anda harus mendapatkan perawatan sesuai dengan berbagai gejala yang muncul.

Berikut adalah beberapa pengobatan PCOS sesuai dengan gejala yang muncul, sebagaimana dilansir dari NHS.

1. Mengubah gaya hidup

Jika Anda mengidap PCOS dan berat badan Anda tidak seimbang, maka risiko PCOS meningkat semakin buruk akan sangat besar. Oleh karena itu, menurunkan berat badan dengan merubah gaya hidup adalah salah satu cara efektif untuk mengontrol PCOS.

2. Obat-obatan

Obat-obatan bisa jadi dibutuhkan untuk pengidap PCOS dengan kondisi tertentu, seperti,

- Menstruasi yang tidak teratur maka akan diobati dengan pil kontrasepsi, progesteron tablet yang diberikan setiap 3 hingga 4 bulan, tapi juga bisa diberikan tiap bulan.

- Infertilitas dapat diobati dengan clomifene, metformin, letrozole.

- Rambut atau bulu tumbuh secara berlebihan dapat diobati dengan kombinasi pil kontrasepsi yang bisa diminum, krim bernama eflorithine, obat anti-androgens seperti cyproterone acetate, spironolactone, flutamide, finasteride.

- Kerontokan rambut dapat diobati dengan krim minoxidil.

- Berat badan berlebihan dapat diobati dengan orlistat.

- Kadar kolesterol tinggi dapat diobati dengan statins.

3. Perawatan IVF

Jika Anda mengidap PCOS dan obat-obatan tidak membantu Anda untuk hamil, maka Anda akan direkomendasikan untuk melakukan perawatan IVF (vitro fertilisation).

Dengan perawatan ini, sel telur yang dikumpulkan dari ovarium akan dibuahi di luar rahim. Kemudian, sel telur yang telah dibuahi akan di tempatkan kembali ke dalam rahim.

4. Prosedur operasi

Prosedur bedah kecil yang disebut laparoscopic ovarian drilling (LOD) dapat menjadi pilihan pengobatan untuk masalah kesuburan yang terkait dengan PCOS.

Dokter akan membuat sayatan kecil di perut bagian bawah Anda dan memasukkan mikroskop panjang dan tipis yang disebut laparoskop ke dalam perut Anda. Kemudian di dalam ovarium, dengan menggunakan laser, jaringan yang memproduksi androgen (hormon pria) akan dihancurkan.

LOD terbukti dapat menurunkan kadar testosteron dan hormon luteinising (LH), serta meningkatkan kadar hormon perangsang folikel (FSH). Hal ini dapat memperbaiki ketidakseimbangan hormon Anda dan mengembalikan fungsi normal ovarium Anda.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari