tirto.id - Mood swing adalah istilah yang mengacu pada perubahan suasana hati yang terjadi secara intens, cepat, dan tiba-tiba. Saat mengalami mood swing, seseorang bisa mendadak merasa senang, sedih, atau marah dalam waktu singkat.
Penyebab mood swing sendiri bisa bermacam-macam, salah satunya adalah pengaruh hormon estrogen pada perempuan yang kerap berubah karena siklus menstruasi. Lantaran hal tersebut, perempuan yang mengalami premenstrual syndrome (PMS) biasanya juga akan mengalami mood swing.
Selain PMS, perubahan kadar hormon estrogen juga terjadi saat seorang perempuan mengalami kehamilan dan menopause sehingga menyebabkan mood swing.
Sementara menurut laman Medical News Today, mood swing tak hanya disebabkan oleh perubahan hormon, tapi juga bisa terjadi karena beberapa faktor berikut:
1. Gangguan mental
- Bipolar disorder, yaitu perubahan emosi yang intens dan ekstrem.
- Depresi, baik itu major depressive disorder (MDD) maupun persistent depressive disorder (PDD).
- Borderline personality disorder (BPD), yaitu ketakutan berlebihan akan dikucilkan atau takut tidak bisa memiliki hubungan yang baik.
- Schizophrenia, gangguan mental yang membuat orang mengalami halusinasi dan delusi.
- Attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), yaitu kondisi saat seseorang sulit mengendalikan emosi.
- Alzheimer
- Multiple sclerosis (MS)
- HIV
- Penyakit jantung koroner
- Epilepsi
- Diabetes
- Penyakit Parkinson
- Stroke
Cara Mengatasi Mood Swing Saat PMS
Premenstrual syndrome atau PMS sering menunjukkan gejala fisik maupun psikis yang biasanya terjadi beberapa hari sebelum menstruasi. Khusus untuk gejala psikis, seorang perempuan biasanya sering mengalami bad mood dan suasana hatinya berubah-ubah dengan cepat.
Mood swing sendiri bisa mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga perlu ditangani dengan cara yang tepat. Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa cara untuk mengatasi mood swing yang disebabkan oleh PMS:
1. Olahraga
Melakukan aktivitas fisik atau rutin olahraga minimal 30 menit setiap hari bisa memperbaiki suasana hati. Bahkan, aktivitas sehari-hari seperti berjalan mengelilingi lingkungan sekitar juga bisa mencegah timbulnya rasa sedih, cemas, atau marah.
2. Pola makan sehat
Pilihlah makanan sehat seperti buah-buahan, sayur, atau whole grain yang penuh serat. Di sisi lain, hindari junk food atau makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam. Makanan seperti ini rupanya cukup berperan merusak suasana hati dan memicu mood swing saat PMS.
3. Tidur yang cukup
Kurang tidur bisa mempengaruhi psikologis seseorang dan memicu mood swing. Usahakan untuk selalu tidur minimal 7 jam setiap hari, terutama 1 hingga 2 minggu menjelang menstruasi.
4. Kendalikan stres
Stres yang tidak segera ditangani dengan baik bisa membuat mood swing semakin parah. Cobalah untuk meredakan stres dengan berkegiatan, melakukan olahraga, meditasi, atau yoga untuk menenangkan hati dan pikiran.
5. Konsumsi vitamin dan makanan tinggi kalsium
Memenuhi asupan vitamin, baik dari makanan alami maupun suplemen, bisa meredakan mood swing akibat PMS. Tak hanya itu, makanan tinggi kalsium juga diketahui bisa membantu mengatasi perasaan sedih, marah, atau cemas yang tiba-tiba muncul saat PMS.
Anda bisa meminum suplemen kalsium setiap hari atau mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti berikut ini:
- Susu
- Yoghurt
- Keju
- Sayuran berdaun hijau
- Sereal dan jus jeruk yang diperkaya kalsium
Obat antidepresan seperti golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) umum digunakan untuk mengatasi mood swing. Contoh obat-obatan yang termasuk SSRIs antara lain citalopram, fluoxetine, paroxetine, dan sertraline. Akan tetapi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan jenis dan dosis obat yang tepat
7. Pil KB
Pil KB termasuk alat kontrasepsi hormonal yang sering digunakan untuk mengatasi masalah menstruasi dan gejala PMS, termasuk meredakan mood swing. Dikutip dari laman Antaranews, hormon estrogen yang turun saat PMS akan mengganggu kinerja hormon serotonin yang berperan dalam mengatur suasana hati.
Meminum pil KB bisa meningkatkan kadar hormon estrogen sehingga serotonin bisa bekerja secara optimal dan mencegah terjadinya mood swing. Meski demikian, pil KB juga berpotensi memberikan efek samping pada tubuh sehingga wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari