tirto.id - Menstruasi adalah pendarahan uterus secara periodik. Siklus ini merupakan hal yang normal dan wajar terjadi pada perempuan yang telah puber.
Ketika menstruasi atau haid terjadi, maka akan terjadi pelepasan endometrium dari uterus.
Menurut Medline Plus, setiap bulan, tubuh perempuan akan mempersiapkan diri untuk proses kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, maka rahim atau uterus akan melepaskan lapisannya.
Darah haid, sebenarnya merupakan darah dan jaringan yang berasal dari dalam rahim. Kemudian, ketika darah dan jaringan itu dilepaskan, maka darah dan jaringan itu akan dikeluarkan dari tubuh melalui vagina.
Menstruasi biasanya dimulai antara usia 11 dan 14 tahun, kemudian berlanjut hingga menopause sekitar usia 51 tahun. Menstruasi ini biasanya berlangsung selama empat hingga tujuh hari.
Fase Menstruasi
Fase siklus menstruasi dibagi dalam empat fase, di antaranya adalah:
1. Fase Menstruasi
Fase ini ditandai dengan luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir (endometrium). Berbagai campuran itu akan keluar melalui vagina.
Fase ini berlangsung selama 4 hingga 6 hari dan dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi.
2. Fase Folikular
Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi.
Pada fase ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium akan menyebabkan endometrium menebal.
3. Fase Ovulasi
Pada fase ini sel telur yang telah matang akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel di dinding rahim untuk dibuahi.
4. Fase Luteal
Fase ini dikenal juga dengan fase pramenstruasi. Pada fase ini folikel yang telah pecah akan mengeluarkan sel telur dan akan membentuk korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim.
8 Penyebab Menstruasi Telat
Kebanyakan perempuan yang belum mencapai menopause biasanya mengalami menstruasi kira-kira setiap 28 hari.
Namun, siklus menstruasi yang sehat dapat berkisar antara 21 hingga 40 hari sekali.
Jika Anda tidak termasuk dalam rentang siklus menstruasi ini, mungkin karena salah satu alasan berikut ini, seperti dilansir dari Healthline.
1. Stres
Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi hormon, bahkan dapat memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi, yaitu hipotalamus Anda.
Jika stresa semakin kronis, maka stres dapat berpengaruh ke fisik, dan dapat menyebabkan penyakit, kenaikan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba, yang semuanya dapat memengaruhi siklus menstruasi.
2. Berat badan terlalu ringan
Orang yang memiliki gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, mungkin mengalami ketidakteraturan dalam siklus menstruasinya.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup lemak untuk dapat menghentikan ovulasi.
3. Obesitas
Obesitas menyebabkan tubuh memproduksi estrogen yang berlebihan, yang merupakan hormon reproduksi utama.
Terlalu banyak estrogen dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi, bahkan dapat menghentikan menstruasi sama sekali.
4. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen pria.
Sindrom ini membuat kista terbentuk di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon. Hal Ini dapat membuat ovulasi tidak teratur atau menghentikannya sama sekali.
5. Menggunakan pil KB
Pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin, yang mencegah ovarium melepaskan sel telur.
Anda butuh waktu hingga 3 bulan setelah berhenti minum pil KB, agar siklus menstruasi menjadi normal kembali.
6. Penyakit kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac, dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda.
Kondisi kronis lainnya yang dapat menyebabkan ketidakteraturan siklus menstruasi di antaranya adalah:
- Sindrom Cushing
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Sindrom Asherman
7. Insufisiensi ovarium prematur (POI)
Perempuan yang mengalami gejala menopause sekitar usia 40 atau lebih awal mungkin akan mengalami insufisiensi ovarium prematur (POI), atau menopause alami dini.
POI dapat timbul akibat dari operasi pengangkatan ovarium, dan karena adanya kelainan genetik serta kondisi autoimun.
8. Masalah tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa menjadi penyebab terlambat menstruasi.
Tiroid mengatur metabolisme tubuh, sehingga kadar hormon juga bisa terpengaruh.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno